Media massa di Australia meramaikan bocoran WikiLeaks terkait masalah Papua. Gelontoran kawat diplomatik Kedubes AS Jakarta, dari berbagai tahun menunjukkan kalau PT Freeport mengaku menyetor uang ke pihak TNI dan Polri untuk mengamankan bisnis mereka di Papua.
Seperti dilansir Sydney Morning Herald, Kamis (23/12/2010), diungkapkan betapa Kedubes AS Jakarta sangat memperhatikan kepentingan PT Freeport. Dalam sejumlah kawat diplomatik, terungkap kalau Freeport sering berkeluh kesah ke Kedubes AS Jakarta.
Pada Maret 2006, manajer senior dari perusahaan tambang itu mengadu, "Korupsi merajalela di pejabat kabupaten dan provinsi, membuat kecewa masyarakat Papua."
Freeport mengatakan rakyat Papua sedikit menerima keuntungan dari pajak dan royalti yang dibayar Freeport ke Pemprov sesuai dengan UU Otonomi Khusus. "Korupsi merusak citra Freeport di mata orang Papua juga," kata orang tersebut.
Nah, yang juga diungkap adalah, dalam kawat yang sama disebutkan kalau eksekutif senior Freeport mengaku kalau Freeport membayar TNI dan pejabat polisi untuk mengamankan operasionalnya. Setoran uang ini sempat diprotes setelah diungkap New York Times pada 2006.
Namun, pada April 2007, sebuah kawat juga mengungkapkan kalau, "Freeport terus membayar dana dukungan sukarela ke polisi."
Sumber : http://www.detiknews.com/read/2010/12/23/112955/153
Tidak ada komentar:
Posting Komentar