- Dua kali berturut-turut, keluarga Hartono menempati posisi teratas pada 40 orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Hartono merupakan penerus kerajaan bisnis rokok yang dibangun ayahnya di Kudus, Jawa Tengah.
Kakak beradik, Robert Budi Hartono, 69, dan Michael Bambang Hartono masih mempertahankan posisi teratas sebagai orang terkaya Indonesia. Harta bersih duet bersaudara ini mencapai US$11 miliar atau hampir Rp100 triliun.
Meski sebagai pewaris perusahaan rokok kretek terbesar di Indonesia, kini sebagian besar kekayaan mereka berasal dari PT Bank Central Asia, bank terbesar ketiga di Indonesia dan masuk jajaran perusahaan menakjubkan versi majalah Forbes.
Budi dan Michael merupakan pemegang saham terbesar di BCA. Kepemilikan mereka melalui Farindo Holdings Ltd yang menguasai sekitar 47,15 persen saham BCA. Grup Djarum juga memiliki bisnis pusat perbelanjaan, menara perkantoran, residence, dan hotel.
Senasib dengan Hartono, Susilo Wonowidjojo, 87, juga mendapat keuntungan dari rokok. Orang terkaya nomor dua dengan kekayaan US$8 miliar ini bisa melaju mengalahkan taipan-taipan lain.
Saham PT Gung Garam Tbk, perusahaan pencetak uang miliknya, naik dua kali lipat sepanjang tahun ini. Bahkan sepanjang dua tahun terakhir saham GGRM melonjak lima kali lipat.
Meski demikian, perkembangan Gudang Garam sebenarnya belum maksimal. Sebab pada 2008 lalu, Rachman Halim, sang pengendali Gudang Garam meninggal dunia.
Putera Sampoerna, orang terkaya kesembilan dengan kakayaan US$2,3 miliar juga kaya karena rokok. Namun kerajaan bisnisnya, PT HM Sampoerna Tbk, ia jual pada 2005 ke Philip Morris International. Saat ini Putera mencoba keberuntungan di kelapa sawit melalui PT Sampoerna Agro yang dikendalikan anaknya, Michael Sampoerna. (hs)
• VIVAnews
Kakak beradik, Robert Budi Hartono, 69, dan Michael Bambang Hartono masih mempertahankan posisi teratas sebagai orang terkaya Indonesia. Harta bersih duet bersaudara ini mencapai US$11 miliar atau hampir Rp100 triliun.
Meski sebagai pewaris perusahaan rokok kretek terbesar di Indonesia, kini sebagian besar kekayaan mereka berasal dari PT Bank Central Asia, bank terbesar ketiga di Indonesia dan masuk jajaran perusahaan menakjubkan versi majalah Forbes.
Budi dan Michael merupakan pemegang saham terbesar di BCA. Kepemilikan mereka melalui Farindo Holdings Ltd yang menguasai sekitar 47,15 persen saham BCA. Grup Djarum juga memiliki bisnis pusat perbelanjaan, menara perkantoran, residence, dan hotel.
Senasib dengan Hartono, Susilo Wonowidjojo, 87, juga mendapat keuntungan dari rokok. Orang terkaya nomor dua dengan kekayaan US$8 miliar ini bisa melaju mengalahkan taipan-taipan lain.
Saham PT Gung Garam Tbk, perusahaan pencetak uang miliknya, naik dua kali lipat sepanjang tahun ini. Bahkan sepanjang dua tahun terakhir saham GGRM melonjak lima kali lipat.
Meski demikian, perkembangan Gudang Garam sebenarnya belum maksimal. Sebab pada 2008 lalu, Rachman Halim, sang pengendali Gudang Garam meninggal dunia.
Putera Sampoerna, orang terkaya kesembilan dengan kakayaan US$2,3 miliar juga kaya karena rokok. Namun kerajaan bisnisnya, PT HM Sampoerna Tbk, ia jual pada 2005 ke Philip Morris International. Saat ini Putera mencoba keberuntungan di kelapa sawit melalui PT Sampoerna Agro yang dikendalikan anaknya, Michael Sampoerna. (hs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar