Praha, Belum lama ini Indonesia dihebohkan dengan usulan tes keperawanan untuk calon siswi SMA yang dinilai melanggar HAM. Sementara itu di Republik Czech bukan tes keperawanan yang bikin heboh, melainkan tes homoseksualitas untuk para pencari suaka.
Kebijakan pemerintah Republik Czech tersebut mendapat protes keras di kalangan aktivis hak azasi manusia (HAM). Selain melanggar HAM, prosedur tes homoseksual yang dilakukan di negara tersebut dinilai tidak ilmiah dan cenderung melecehkan.
Dalam melakukan tes ini, petugas mempertontonkan film porno bertema homoseks dan heteroseks pada pencari suaka yang akan dites, sementara petugas lain memasang sensor aliran darah di penisnya. Orientasi seks si pencari suaka ditentukan berdasarkan gambar mana yang membuatnya terangsang.
Juru bicara kementerian pertahanan Republik Czech mengatakan tidak semua pencari suaka harus menjalani tes yang disebut Phallometric Test tersebut. Tes ini hanya untuk kaum gay yang terpaksa lari ke negara itu karena di negara asalnya homoseks dianggap dosa dan harus dihukum berat.
"Mereka berasal dari Suriah, Azerbajian, Nigeria dan beberapa negara lain yang menerapkan Syariat Islam dan menghukum homoseks dengan sanksi sangat berat," ungkap sang juru bicara, Vladimir Repka seperti dikutip dari Telegraph, Jumat (10/12/2010).
Repka mengatakan tes ini dilakukan untuk memastikan bahwa pencari suaka tersebut benar-benar homoseks. Ia menambahkan negara tidak mau ambil risiko jika ada orang asing yang pura-pura gay hanya untuk mempermudah prosedur masuk ke negara tersebut.
Tes homoseksual ini langsung menimbulkan kontroversi di Czech dan pemerintah dipandang telah melecehkan para pencari suaka. Sekitar 10 orang pencari suaka sudah melakukan tes homoseksual ini.
Apapun tujuannya, sebuah lembaga peduli HAM di Uni Eropa yakni Fundamental Rights Agency mengecam keras kebijakan tes homoseksual ini. Kaum gay yang mencari suaka telah teraniaya di negara asalnya, sehingga tidak seharusnya mendapat perlakuan yang cenderung melecehkan seperti ini.
Lagipula menurut lembaga tersebut, orientasi seks seseorang tidak bisa dilihat hanya dari pemeriksaan fisik. Ketertarikan seksual juga melibatkan emosi, sehingga tes psikologi akan lebih tepat untuk menentukan seorang pria adalah gay (menyukai sesama jenis) atau straight (menyukai lawan jenis).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar