Mungkin banyak yang beranggapan jika ditemukannya kehidupan di luar bumi, maka dogma-dogma agama akan terbantahkan. Itu sebabnya, beberapa pemuka agama tertentu merasa segan untuk berurusan dengan topik yang satu ini dan memilih tidak mempercayai keberadaannya. Namun ternyata tidak begitu halnya dengan Islam. Allah jauh-jauh hari telah memberitakan kepada kita bahwa Dia telah menciptakan mahluk-mahluk yang disebarkan di berbagai penjuru langit dan bumi ;
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi serta makhluk-makhluk melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya.
(QS As Syuura : 29)
Langit disini lebih cenderung mengacu pada luar angkasa, bukan atmosfir bumi. Islam sebagai rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi alam semesta), menerima keberadaan mahluk hidup di luar angkasa sebagai bagian dari ciptaan Allah yang Maha Kuasa. Namun, bagaimana pandangan Islam tentang Alien dan UFO? Bukankah Allah tidak menyebutkan tentang mahluk-mahluk beradab lain selain Malaikat, Jin dan Manusia? Juga tidak disebutkan adanya planet lain yang memiliki kehidupan? Pertanyaan ini yang sering menjadi perdebatan di kalangan alim ulama.
Di dalam Al Qur'an maupun hadits, sering disebut-sebut tentang para penduduk langit. Sebagian ulama menafsirkan penduduk langit adalah para malaikat yang menjalankan tugasnya di seluruh penjuru langit. Namun ada sebuah hadis yang cukup menarik tentang hal ini.
Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah, MalaikatNya, serta penduduk langit dan bumi, hingga semut yang ada di dalam lubangnya, dan ikan-ikan di lautan, (semuanya) bersalawat atas orang yang mengajarkan kebaikan pada manusia” (HR. Tirmidzi).
Dari hadis ini terlihat jelas bahwa Rasulullah membedakan antara malaikat dan penduduk langit. Ada yang berpendapat bahwa penduduk langit adalah orang-orang yang di surga. Ada pula pendapat bahwa para penduduk langit adalah para nabi yang sudah wafat, dan ada pendapat yang mengtakan bahwa penduduk langit terdiri dari malaikat dan mahluk-mahluk selain malaikat, yang dalam hal ini adalah merupakan rahasia Allah. Allah berkuasa untuk menciptakan mahluk-mahluk berperadaban di berbagai planet di seluruh penjuru alam semesta, dan tidak disebutkannya mereka di dalam Al Qur'an bukan berarti mereka tidak ada. Sebagaimana perumpamaan, di dalam Al Qur'an hanya disebutkan tentang 25 Nabi. Namun jumlah Nabi yang sesungguhnya sangatlah banyak (di dalam hadis disebutkan jumlah Nabi adalah sekitar 125 ribu).
Maha Besar Allah, Maha Pencipta Lagi Maha Penyayang
Dia ciptakan seluruh alam semesta dengan kuasaNya yang tak terbatas, sesungguhnya hanya Dialah yang tau seutuhnya akan apa-apa yang di ciptakan oleh Nya dan Inilah Islam, rahmat bagi seluruh alam semesta.
Munculnya fenomena yang menghawatirkan mengenai Alien dan UFO ini.
Alien, beberapa orang di berbagai tempat mengaku telah bertemu atau diculik oleh mahluk-mahluk ini. Mengenai maraknya laporan tentang kemunculan piring terbang bercahaya berdasarkan berbagai sumber yang ada, mereka mengaku diinterogasi oleh mahluk-mahluk tersebut, tak sedikit dari mereka yang diberikan informasi-informasi yang aneh oleh mahluk ini. Sedikit penyampaikan secara garis besar informasi-informasi yang disampaikan oleh alien-alien ini kepada masing-masing narasumber yang bersangkutan.
Umumnya mereka mengaku berasal dari gugusan bintang tertentu, seperti Pleiades, Orion, dsb. Meskipun ada pula yang mengaku sebagai penduduk asli bumi, mungkin yang di maksud dari keturunan dinosaurus yang punah.
Umumnya mereka mengaku sudah lama mengamati manusia dan tidak memiliki niat buruk.
Umumnya mereka memberi informasi tentang sejarah bumi dan alam semesta yang berbeda-beda menurut versi masing-masing jenis Alien.
Dan yang paling menghawatirkan, mereka menyampaikan tentang sejarah keberadaan manusia (ataupun tentang Adam dan Hawa) yang sangat bertentangan dengan apa yang selama ini kita dapatkan dalam ajaran Islam. Dan parahnya, cerita itu berbeda-beda versi pula tergantung jenis Aliennya. Bahkan ada yang mengaku sebagai pencipta manusia melalui rangkaian percobaan mutasi pada kera-kera purba.
Akibat dari informasi itu, telah banyak orang yang terjerumus dalam atheis, atau bahkan menghambakan diri pada mahluk-mahluk itu. Salah satu mahluk yang mengaku keturunan asli dinosaurus (Reptilian Race) bahkan mengaku perduli dengan umat manusia dan memberitahu bahwa manusia diciptakan sebagai hasil rekayasa genetik (mutasi) oleh Alien lain yang disebut Elohim untuk kelak dijadikan budak. Dimana Elohim dalam bahasa Ibrani yang dimaksud adalah Allah. Sebagai seorang muslim, kita akan langsung bisa melihat dengan jelas apa motif mahluk-mahluk itu. Yaitu menyebarkan informasi yang secara kontinyu menjauhkan manusia dari Agama. Alhamdulillah kita sebagai muslim telah diberitakan, bahwa di alam semesta ini juga ada mahluk berakal lain selain kita yaitu bangsa Jin. Kita tahu bahwa beberapa golongan Jin memiliki kemampuan untuk mewujudkan diri di dimensi manusia. Dan kita juga tahu bahwa sebagian dari mereka yang disebut sebagai bangsa syetan, juga memiliki motif yang identik yaitu menjerumuskan manusia dalam kesesatan.
Perlu diperhatikan juga dalam referensi buku 'Dialog dengan Jin Muslim' karya Muhammad Isa Dawud, diberitakan bahwa beberapa golongan Jin (terutama Syetan), memiliki pula tehnologi yang sangat maju, yang mungkin mustahil bagi manusia untuk mengikutinya. Bisa jadi disebabkan karena kelebihan wujud fisik mereka yang bahkan sanggup untuk memindahkan benda-benda berat dalam waktu sekejap seperti dalam kisah nabi Sulaiman AS. Jadi berdasarkan keterangan-keterangan tersebut, kemungkinan besar biang keladi penyesatan ini tak lain adalah syetan-syetan yang menyamar sebagai Alien.
Islam mengajarkan kita untuk menempatkan diri secara benar.
Kita tidak memungkiri adanya kemungkinan keberadaan mahluk-mahluk asing (Alien) di luar sana. Namun kita juga jangan sampai terpengaruh propaganda dari mahluk-mahluk yang mengklaim sebagai Alien dan percaya begitu saja Informasi yang disampaikan oleh mereka. Apalagi jika lebih mendasarkan diri pada berbagai legenda kaum pagan dan judaisme, yang kebenarannya jelas-jelas sangat meragukan.
Menurut tulisan dari Erich von Daniken : Chariots of Gods, dia mengungkapkan berbagai hal menarik mengenai fakta-fakta arkeologis dan menghubungkannya dengan alam theologies. Terutama yang berhubungan dengan kemungkinan kunjungan ET pada masa lampau. Disitu dia mengatakan bahwa sejarah manusia sangat bisa berubah hanya karena mitos ataupun fakta. Dengan analogi : seandainya terjadi perang maha dahsyat di bumi dan sebagian besar penduduk bumi musnah dan suatu ketika (pada masa selanjutnya) ada seorang arkeolog yang menemukan patung Liberty…guess what? Pasti ada kemungkinan sang arkeolog menduga itu adalah patung seorang dewa!
Dalam hal ini, sebenarnya Daniken berusaha membuka pikiran kita tentang segala kemungkinan yang bisa terjadi terkait dengan sejarah umat manusia. Ketika seorang arkeolog menemukan sebuah patung kuno maka dengan cepat benda tersebut dianggap sebagai patung dewa. Saat arkeolog menemukan gambar-gambar di dinding goa (misalnya: seperti gambar seorang astronot) maka dengan cepat dianggap sebagai gambar dewa, dsb. Artinya: banyak sejarawan yang berpikir “seolah-olah” pada masa lampau belum terdapat kebudayaan “modern” seperti jaman kita saat ini, apalagi yang diatas kemampuan manusia! Pasti dianggap sebagai “kekuatan dewa”. Kenapa bisa begitu? Karena alam pemikiran kita masih terbentur dengan kepercayaan kita. Oleh karena itu, menurut beliau, perlu orang yang berani untuk mencari kebenaran tersebut meskipun kendala perspektif manusia masih membentur segala pemikiran liberal semacam ini.
Nah, sekarang mari kita mencoba berpikir layaknya orang yang hidup pada jaman dimana teknologi masih dianggap kuno oleh manusia jaman sekarang. Jika kita melihat semacam kendaraan yang bisa terbang dengan cahaya yang indah dan kembali mengangkasa maka sebagai orang “kuno” kita akan segera berpikir/mengira itu adalah kendaraan yang digunakan para dewa. Kenapa? Karena dulu manusia belum memahami teknologi yang mana bisa membuat kendaraan yang mampu membawa manusia untuk terbang. Kemudian hal itu akan dianggap sebagai hal mustahil yang menurut logika mereka “ajaib” dan merupakan satu hal yang “mustahil” dilakukan oleh manusia. Pendapat kedua adalah : “terbang” dan “ langit” identik dengan tempat tinggal para dewa seperti kata/istilah “surga”. Sehingga sangatlah wajar jika manusia pada jaman dahulu menganggap ET/UFO sebagai dewa dan kendaraannya.
Bahkan banyak manuskrip-manuskrip kuno yang memiliki “keganjilan” dalam hal penguraian teknologi dengan masa penulisannya yang mana waktu itu pastilah kita menganggapnya sebagai “jaman kuno”.
Dalam kitab RAMAYANA
'Kita tidak akan terlalu terkejut kalau kita membaca dalam Ramayana bahwa ada vimana, yakni pesawat terbang yang diterbangkan tinggi sekali dengan bantuan air raksa dan angin buritan yang kencang. Vimana itu dapat terbang jauh sekali dan dapat terbang maju ke atas dan ke bawah. Pendeknya suatu kendaraan ruang angkasa yang dapat digunakan dalam gerakan-gerakan atau manuver militer. Berikut ini sekelumit dari terjemahan Ramayana oleh N. Dult dalam tahun 1891: “ Di bawah komando Rama, kereta perang yang hebat itu membumbung ke atas menuju gunung awan dengan guruh yang dahsyat, “ Tak dapat tidak, kita harus mencatat bahwa di sini bukan hanya ada di sebut benda terbang, melainkan juga disebut guruh yang dahsyat.”
Dalam kitab MAHABRATA
“Berikut ini adalah sekelumit lagi dari Mahabarata. “Bima terbang dengan vimana ini, yang memancarkan
cahaya banyak sekali, menyilaukan seperti cahaya matahari dan membuat deru yang mengerikan seperti
guntur dalam badai”.
(Erich von Daniken: Chariots of Gods)
Daniken pun mengatakan bahwa asal-usul epic tersebut sangatlah mustahil untuk menerangkan kendaraan semacam itu tanpa pernah melihat “roket”. Artinya ada kemungkinan jaman yang kita anggap sebagai “jaman kuno” mungkin malah memiliki teknologi yang lebih mutakhir dibandingkan dengan jaman yang kita sebut sebagai “jaman modern” sekarang ini.
Transkrip Kuno
Gambar diatas adalah copy dari salah satu lembaran transkrip kuno yang telah di temukan, hasil dari terjemahan yang dilakukan oleh sang pengunggah pertama gambar ini adalah bahwa pernah datanglah sebuah “cakram” di angkasa tanpa suara dan orang yang melihatnya pun melaporkannya kepada raja dan mereka semua pun kebingungan. Selama beberapa hari penampakan itu terjadi dan semakin lama semakin banyak “cakram” yang muncul. Hingga pada suatu hari “cakram-cakram” itu mulai mengangkasa dan dengan cepat menghilang namun anehnya sebelum “cakram” tersebut menghilang turunlah ikan-ikan dan belut dari langit. Sang raja pun memerintahkan mereka untuk segera melakukan upacara memuja “Ra” dewa matahari dan meminta juru tulis istana untuk mengingat dan mengabadikan peristiwa itu (hyerogliph).
Mengapa ET/UFO tersebut menjatuhkan Ikan atau belut (bahan makanan)?
Mungkin jika kita lihat dari catatan yang ada, dahulu Mesir sempat mengalami bencana kelaparan yang luar biasa.
Apakah benar ET/UFO yang muncul itu ingin membantu ras manusia pada sa'at itu?
Bagaimana pula atas fenomena penampakan UFO pada sa'at ini?
Siapa ET/ALIEN itu?
Hanya TUHAN lah yang tahu atas seluruh cipta'anNya .
Nabi Adam a.s
Beberapa kitab suci mengatakan bahwa Adam adalah manusia pertama, dan pastinya sebagian dari kita juga paham perihal Adam.
Secara ilmiah, Darwin mengungkapkan teori evolusinya yang mengatakan bahwa nenek moyang manusia adalah kera yang berevolusi menjadi manusia (Homo sapiens).
Menurut Daniken dalam bukunya yang berjudul Signs of the Gods, Daniken mengatakan apakah Adam berasal dari monyet/kera?
Apakah manusia kera dulu hidup seperti manusia sebagaimana kisah Adam dalam kitab suci?
Sepertinya mustahil bukan?
Disini kita akan melihat tidak sinkronnya kisah dalam kitab suci dan ilmu pengetahuan. Lebih lanjut lagi Daniken mengatakan bahwa umat manusia terdiri dari berbagai suku bangsa yang menyebar di seluruh penjuru bumi.
Pertanyaannya adalah apakah dulu Adam berkulit hitam, putih, coklat ataukah kuning?
Menurut ahli anthropologi Adam diduga berkulit hitam karena menurut penelitian mereka ras yang pertama muncul kemungkinan besar berkulit hitam lalu mereka berevolusi karena perubahan cuaca ataupun karena factor makanan. Mungkin benar dugaan dari para anthropolog tersebut karena kita belum pernah melihat kera berkulit putih melainkan cenderung berkulit(berbulu) gelap.
Lalu munculah pertanyaan baru: Mengapa orang-orang Negro yang tinggal di Belanda(misalnya) tidak berevolusi dan menjadi berkulit putih dan sebagainya?
Bukankah iklimnya tidak sepanas Afrika dan dari segi makanan bukankah kandungan gizinya mungkin sudah berbeda?
Menurut penjelasan paling masuk akal (bagi von Daniken) adalah manusia merupakan hasil rekayasa genetic dari Terrestrial dengan Extra-Terrestrial.
Dalam “A Report on the Motivations and Activities of Extraterrestrial Races – A Typology of the most Significant Extraterrestrial Races Interacting with Humanity (Michael E. Salla, PhD :July 26, 2004)”, Michael mengatakan bahwa berdasarkan wawancaranya dengan beberapa abductee/contactee yang dianggap kredibel, terdapat beberapa ras yang mengaku melakukan “pembibitan/rekayasa genetic” di bumi pada masa lampau. Singkat kata manusia adalah hasil dari rekayasa genetic sekitar 20an ras Alien!
Ingatkah anda bahwasanya kisah Nabi Isa dulu terlahir tanpa seorang ayah, biologis?
Itu adalah sesuatu hal yang mustahil katanya.
Dajjal
Dajjal adalah seorang tokoh kafir yang jahat dalam Eskatologi Islam, ia akan muncul menjelang Hari Kiamat. Dajjal pembawa fitnah di akhir zaman, menurut hadits Nabi Muhammad bersabda: ” Sejak Allah swt menciptakan Nabi Adam a.s. sampai ke hari kiamat nanti, tidak ada satu ujian pun yang lebih dahsyat daripada Dajjal”. Dajjal berasal dari bahasa Arab yang lazim digunakan untuk istilah nabi palsu. Namun istilah Ad-Dajjal, merujuk pada sosok sang Penyamar atau Pembohong yang muncul menjelang hari kiamat adalah Al-Masih Ad-Dajjal (Bahasa Arab untuk Al Masih Palsu merupakan terjemahan dari istilah Syria Meshiha Deghala yang telah menjadi kosa kata umum dari Timur Tengah selama lebih dari 400 tahun sebelum Al-Quran diturunkan. Inilah sebabnya Dajjal tidak disebutkan dalam Al Qur’an tetapi disebut didalam hadis dan sunnah Nabi.
Mitologi Arab dalam hal ini diadopsi dalam mitologi Islam sehingga menjadi hal yang lumrah apabila fenomena UFO ada yang mengaitkan sebagai piranti dajjal yang bersekutu dengan bangsa Jin yang datang menjelang Hari Kiamat.
Istilah Meshiha Deghala berasal dari kata antichristos yang merupakan bahasa Yunani. Secara internasional, sosok ini dikenal dengan Dajjal, tanpa menambahkan tata bahasa Arab. Namun istilah Dajjal telah merujuk kepada apa yang dimaksud Ad-Dajjal dalam istilah bahasa Arab.
Dajjal tidak disebut dalam Al-Quran, tetapi terdapat dalam hadis dan Sunah yang menguraikan sifat-sifat dajjal. Dalam beberapa hadis menjelaskan ia hanya memiliki sebuah mata. Ia akan menunggangi keledai putih yang satu langkahnya sama dengan satu mil jaraknya. Keledai tersebut memakan api dan menghembus asap, dapat terbang di atas daratan dan menyeberangi lautan.
Dajjal di gambarkan seperti seorang pemuda gemuk, berkulit kemerah-merahan, berambut keriting, matanya sebelah kanan buta, dan matanya itu seperti buah anggur yang masak’ (tak bersinar), kira-kira seperti dengan Abdul Uzza bin Qathan (lelaki Quraisy dari Khuza’ah yang hidup di zaman Jahiliyah). Dia akan menipu para umat manusia dengan mengajari mereka tentang surga, tapi ajaran tersebut adalah sebaliknya (Neraka). Huruf Arab Kaf Faa Raa (kafir, bermakna kufur) akan muncul pada dahinya dan akan mudah dilihat oleh muslim yang bisa membaca maupun yang buta huruf, dia dapat melihat dan mendengar di banyak tempat pada waktu yang bersamaan, mempunyai keahlian untuk menipu manusia. dia akan coba meletakkan manusia pada tingkatan Tuhan, akan menyatakan dirinya adalah Tuhan dan akan menipu manusia dalam berpikir. Ia juga mengatakan bahwa ia telah bangun dari kematian. Salah satu orang penting akan ia bunuh dan kemudian ia akan menghidupkannya kembali (atas izin Allah SWT). setelah itu ia tidak akan memiliki kekuatan ini lagi.
Berdasarkan sumber lain tentang akhirat yang ditulis Anwar al-Awlaki, seorang lelaki beriman akan datang dari Madinah terus ke Dajjal, berdiri pada atas Uhud, dan dengan beraninya mengatakan bahwa Dajjal adalah Dajjal. Kemudian ia akan bertanya, “Apakah kamu percaya bahwa aku adalah Tuhan jika aku membunuhmu dan kemudian menghidupkan kamu?” Lalu Dajjal membunuh lelaki beriman tersebut, setelah itu menghidupkannya kembali, namun lelaki itu akan berkata bahwa dia semakin tidak percaya bahwa Dajjal adalah Tuhan. Siapa saja yang menolak dan tidak percaya dengannya, mereka akan menderita kemarau dan kelaparan. Siapa saja yang menerimanya akan hidup dalam kehidupan senang. Sebagian besar ajaran Islam mempercayai bahwa ia muncul di Kota Isfahan. Dia tidak bisa memasuki Makkah atau Madinah karena dijaga para malaikat. Imam Mahdi akan melawannya atas nama Islam. Dia akan dibunuh oleh Nabi Isa dekat pintu gerbang Lud yang merupakan wilayah Israel saat ini. Nabi Muhammad dalam hadisnya mengingatkan para pengikutnya untuk membaca dan menghapal sepuluh ayat pertama dari Surat Al-Kahfi sebagai perlindungan dari Dajjal, dan kalau bisa berlindung di kota Madinah dan Mekkah, karena Dajjal tidak akan pernah bisa masuk kota tersebut yang dijaga oleh para malaikat. Rasulullah juga mengingatkan para pengikutnya untuk berdoa, “Ya Allah! Aku berlindung dengan-Mu dari bencana Dajjal.” Dia juga menyatakan tidak ada musibah yang lebih hebat daripada bencana yang ditimbulkan Dajjal sejak penciptaan Nabi Adam hingga Hari Kebangkitan.
Fenomena UFO dari perspektif Veda
Veda berarti pengetahuan. Seperti halnya buku petunjuk (guide-book) tentang suatu barang berisi penjelasan lengkap tentang barang tersebut. Begitu pula, Veda adalah buku petunjuk (guide-book) tentang alam dunia. Ia berisi penjelasan lengkap tentang dunia material dan spiritual beserta segala makhluk penghuninya.
Namun, bukan berarti anda dapat bertanya; “Apakah di Veda dijelaskan mekanika Newton?”. Sebagaimana halnya guide-book yang memberikan uraian mendasar, terinci mengenai suatu panduan dan tidak menjelaskan sesuatu yang tidak perlu diketahui oleh pengguna, demikian juga dengan Veda yang menjelaskan apa-apa saja yang perlu diketahui oleh mahluk hidup di dunia material ini. Karena sangatlah tidak mungkin mencatat semua ilmu pengetahuan di alam raya ini. Jika seluruh hardisk yang ada di dunia ini digabungkan untuk menyimpan seluruh informasi semesta dan tentang Tuhan mungkin tidak akan pernah mencukupi.
Karena fakta tersebut, maka dalam Veda (Mahabharata Adi-Parva) dinyatakan sebagai berikut “Apapun yang disebutkan (tercantum) dalam Veda, ada di alam material. Dan apapun yang tidak disebutkan (tercantum) dalam Veda, tidak ada di alam material ini”.
Pertanyaan timbul, apakah benda-benda terbang aneh yang disebut “Piring Terbang” atau UFO yang sampai saat ini menjadi topik dan polemik, disebutkan dalam Veda? Bila disebutkan, apakah sesungguhnya UFO itu menurut Veda? Dari manakah ia berasal? Dan seperti apakah pengemudi (pilot) nya?
Untuk menjawab semua pertanyaan ini, saya akan terlebih dahulu menjelaskan kesaksian dan bukti pisik UFO yang didapat dan ditemukan diberbagai tempat di Bumi.
Ceritra tentang benda-benda terbang aneh di langit sudah ada sejak jaman purba kala. Setelah Perang Dunia II, benda terbang aneh ini semakim banyak dibicarakan dan diselidiki karena kegiatannya yang mentakjubkan, mengagumkan dan mengherankan dan sekaligus meresahkan masyarakat manusia .
Tetapi sampai saat ini ketika manusia menyebut diri modern, paling maju dan paling beradab, justru keberadaan benda terbang aneh ini tidak diakui ada secara ilmiah oleh para sarjana. Mereka menyebutnya sebagai gejala alam belaka atau khayalan, atau salah penglihatan, atau kelainan pikiran dari mereka yang melihat.
Oleh karena mayoritas orang-orang cerdik-pandai menyatakan begitu sementara kesaksian terhadap benda-benda misterius itu semakim banyak, maka benda-benda terbang aneh itu disebut Unidentified Flying Obyect (UFO) atau Benda-benda terbang tak dikenal. Tak dikenal hakekatnya, bendanya, pengemudi (pilot) nya, teknologinya dan asal-usulnya.
Istilah lain UFO adalah Flying Saucer atau Piring Terbang. Istilah ini populer setelah pada tanggal 24 Juni 1947 seorang pengusaha bernama Kenneth Arnold melihat dari pesawat terbang yang dikemudikannya 9 (sembilan) buah benda terbang aneh seperti piring-piring terbalik melayang berjejer pada ketinggian 3.100 meter dengan kecepatan 1.900 km/jam diatar pegunungan Rainier di negara bagian Wahingtan Amerika Serikat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar