Timses Foke utk memenangkan si Foke koruptor busuk itu di pilgub DKI
Fauzi Bowo atau Foke Fake sudah terbukti sbg Gubernur DKI paling buruk dalam sejarah RI. Semua janjinya 2007 dusta dan palsu. Kita masih ingat ketika Foke maju pilgub DKI 2007. Dia beli semua partai dgn tarif 5-200 milyar. 21 partai disuapnya dengan uang haram
Foke 2007 ditiupkan isu bahwa Jakarta HARAM dipimpin kader PKS. Fakta bhw hampir semua kota/kab sekeliling Jakarta dimenangkan PKS.
Isu anti PKS dan politisi islam dihembuskan Foke scra massif & berhasil menimbulkan ketakutan massa, elit, pengusaha, bandar narkoba dst. Akibatnya, semua partai kecuali PKS bersedia mendukung Foke dgn bayaran mahal. Hanya foke dan adang yg bertarung di pilgub DKI 2007.
Calon2 gubernur DKI yg potensial maju pd 2007 termasuk ketua DPD PDIP dihadang oleh Foke. PDIP dibayar ratusan Milyar agar dukung Foke
Foke berhasil bikin Phobia warga jakarta thdp PKS yg saat itu memang menang besar pemilu di DKI. PKS basisnya muslim yg mayoritas /85%. Ormas2, kelompok2 preman, media massa, semua rekanan pemprov dikerahkan Foke agar tiupkan anti politisi islam dan PKS.
Bahkan PNS2 dan pejabat2 DKI yg pro atau cenderung dukung PKS dimutasi, dibuang dan dikucilkan oleh Foke. Korban Foke itu salah satunya adalah kadispenda DKI yg memang tahu korupnya si Foke. Dibuang. Akhirnya mengundurkan diri dari DKI, Korban lainnya? Ga usah jauh2 ..kakak saya yg dituduh pro PKS diturunkan pangkatnya dari kabag menjadi profesional staf oleh Foke.
Cara2 Foke menangkan Pilgub DKI itu keji dan halalkan segala cara : bayar, fitnah, suap, salah gunakan jabatan..mungkin membunuhpun mau. Cara2 gaya komunis PKI ini sdh diterapkan Foke sejak 2007. Mau tahu saksinya? Tanya sutiyoso eks gub DKI yg kemudian dikhianati Foke.
Kini Cara PKI itu sudah terendus akan dilakukan Foke lagi. Dia larang Hidayat Nurwahid yg memang ustad itu utk jadi khatib di Kep Seribu.
Modus Gaya PKI Foke kini mau merambah Solo. kota solo yg aman dan damai mau dibuat rusuh terbakar hangus dgn provokasi SARA/antar etnis. Foke yg menantu dukun besar suharto, juga sering ke dukun dan kyai2 ..bayar milyaran utk dapat menang di pilgub 2012 ini. Mau bukti ? Intip aja Foke setiap pagi dimana? Dia sering nongkrong pagi di Jl. Sukabumi menteng tempat kyai besar /paranormal terkenal.
Dengan uang haramnya hasil korupsi& donasi konglomerat2 hitam, bandar narkoba dan prostitusi, Foke bisa beli apa saja..kecuali saya hehe.
Timnya foke ada yg ngajak ketemu saya,.juga timnya alex..sy menghindar. HARAM DEAL2 DENGAN KORUPTOR BEJAT MUSUH UTAMA SAYA !! Go to hell.
Sekarang mereka buat banyak akun2 twitter baru abal2 utk serang saya dan bilang saya terima uang dan suap..saya buktikan dgn terus buka busuknya. Selama hayat masih dikandung badan, selama nafas diberikan Tuhan, saya tak akan berhenti utk bongkar kebusukan pejabat2 korup munafik.
Biarlah Allah jadi pelindungku, biarlah Allah yang membayarku. Foke atau Alex yg ke2nya terbukti korup dan busuk adalah sebagian musuhku. Skrg cara komunis PKI apalagi yg akan diterapkan Foke utk hancurkan Hidayat dan Jokowi saingat terberatnya? Apakah akan dibunuh mereka?
Pegang ucapan saya, lihat buktinya. Jika Foke gagal menang dlm pilgub DKI, paling lama satu tahun, Foke akan jadi tersangka & dipenjara. Skrg ini Foke boleh jumawa. Didukung SBY, konglomerat hitam dan bandar narkoba. Tapi Tuhan Maha Tahu, Tuhan Maha Adil, Hukuman Tuhan skrg makin lama makin cepat turunnya. Ga nunggu disiksa diakhirat nanti. Foke akan rasakan azabnya sbg perampok hak rakyat. Sekarang terserah rakyat. Modus2 ala PKI oleh Foke semakin hari semakin terbongkar. Apakah masih mau pilih Foke yg gagal, busuk, korup?
Apakah warga DKI mau pilih Foke yg didukung SBY yang setali tiga uang dengan dirinya? Penipu dan pendusta para rakyat dan pada Tuhannya.
Apakah warga DKI mau pilih Foke? Yang sifatnya arogan, iri dengki, licik, pemarah, tamak dan serakah, tidak stabil jiwanya ?
Sekian dulu..cukup utk pemanasan..terlalu banyak kebusukan Foke..saya cicil sedikit demi sedikit sampai Juli yad. Semoga bermanfaat
By: TrioMacan2000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar