KPUD Jakarta, jika tak ada penundaan, besok akan mengumumkan hasil Pilkada DKI Putaran I, namun ada bocoran yang ku dapat. Bocoran tersebut, tak jauh beda dengan hitungan cepat sebelumnya.
Apa pun hasil hitungan nanti, hanya super mujizat sajalah, yang bisa menjadikan Foke-Nara menang satu putaran, sebagaimana moto (basi) kampanye mereka. Dari lima Kodya (Administratif) dan satu Kabupaten DKI, hanya di Kabupaten Kepulauan Seribu (lihat peta), Fauzi-Nara, unggul jauh - menjauh dari kandidat-kandidat lainnya. Lima Kodya di Daratan DKI, Foke - Nara, tertatih-tatih sehingga tertinggal jauh di belakang Jokowi - Ahok.
Pasangan setengah incubent Foke - Nara hanya unggul di Kepulauan Seribu, wilayah DKI, yang lebih luas dari DKI wilayah daratan. Bagaimana jika mereka jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Kepulauan Seribu!? Wah … pasti pas - pasti bisa - pasti berhasil.
Lihat data ini: Kepulauan Seribu yang terbentang antara 06°00’40” dan 05°54’40” Lintang Selatan dan 106°40’45” dan 109°01’19” Bujur Timur.Total luas keseluruhan wilayah Kabupaten Kepulauan Seribu, 11 kali luas daratan Jakarta, yaitu luas daratan mencapai 897.71 Ha dan luas perairan Kepulauan Seribu mencapai 6.997,50 Km2. Dengan luas wilayah Kabupaten yang luas serta menyimpan potensi ekonomi yang sangat luar biasa, dan belum tereksplor, maka tak salah jika Foke - Nara menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur di Provinsi Kepulauan Seribu. Nah … tanda-tandanya udah ada khan … !
Bagaimana caranya!? Jika nanti Pilkada putaran II, Foke-Nara kalah di Daratan DKI, dan pasti menang di Kepulauan Seribu, maka Jokowi - Ahok segera melakukan pemekaran Wilayah DKI, dan angkat Foke-Nara sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur di sana. Mengapa harus mereka!? Karena memang Foke - Nara menang Pilkada di sana; gampang khan.
Jika ku jadi Foke - Nara, dan skenario di atas benar-benar terjadi, maka ku tak perlu malu; menerim apa adanya; dan menjadi Gubernur / Wakil Gubernur di Kepulauan Seribu.
Gimana Bang Foke - Nara, bagus khan usul ane!? Terima ya ….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar