Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Kamis, 19 April 2012

5 Cara Mall/Swalayan 'Memaksa' Kita Berbelanja

Pernah gak waktu kamu mau pergi ke mall atau ke pasar swalayan atau mall yang rencananya hanya membeli yang telah kamu tilis atau inginkan ternyata sampai disana kamu belanja dari apa yang kamu rencanakan diawal, atau bahkan saat mau ke mall yang rencananya cuman pengen jalan2 ternyata akhirnya belanja? ternyata pengelola mall atau pasar swalayan memiliki trik khusus untuk pengunjung agar membelanjakan uang mereka lebih dari yang direncanakan, apakah itu simak fakta-fakta dibawah ini.

5. Merubah letak barang-barang secara berkala
 
kamu datang dengan daftar belanjaan… Itulah yang paling ditakuti para pengelola pasar swalayan. Tp ternyata mereka tidak kekurangan akal. Rotasi saja letak rak-rak secara berkala. Hal ini akan membuat  kamu  harus mencari letak barang yang  kamu beli, saat  kamu mencari barang yang  kamu beli tentu saja  kamu juga harus melewati barang-barang lain, di sinilah pikiran  kamu mulai memanipulasi  kamu untuk membeli barang yang tidak  kamu perlukan karena terpengaruh tulisan “disc” dan “buy 1 get 1”

4. Memperbesar budget Kamu
 
kamu datang dengan batasan tertentu “Hari ini saya Cuma boleh belanja Rp 300.000,00”, namun tentu saja  kamu tidak mungkin hanya membawa Rp 300.000,00 kan? Bahkan pada umumnya pembeli juga membawa ATM atau kartu kredit.

Bagaimana cara memperbesar budget  kamu ? Ternyata mudah.. Gunakan harga yang tidak pas seperti Rp 12.890,00. Saat kita melihat satu harga seperti ini kita akan langsung sadar bahwa sebenarnya harganya adalah Rp 13.000, rupiah. Namun dengan banyaknya barang yang  kamu beli (dan seringkali untuk satu jenis tidak hanya satu), secara tidak sadar ketika menjumlahkannya  kamu  akan membulatkannya menjadi Rp 12.000,00. Dan jangan heran ketika  kamu membayar  kamu kaget karena uang  kamu  menjadi kurang.

3. Ubin ukuran 30 x 30
 
Mungkin  kamu sudah pernah berkunjung ke Ma**o ataupun Af**, harga mereka bersaing, pengunjungnya dulu juga banyak, tetapi mengapa mereka merugi? Jawabannya ada pada ubin mereka. Mereka menggunakan cor semen polos untuk lantai mereka. Hal ini menyebabkan para pengunjung yang berkunjung secara tidak sadar berjalan dengan cepat. Berbeda dengan pesaingnya semacam Hyper***, mereka menggunakan ubin ukuran 30×30, menurut riset inilah ukuran yang paling tepat untuk membuat para pengunjung memperlambat langkah mereka dan menengok kanan kiri, para pengunjung akan memperlambat langkah mereka karena mereka secara tidak sadar mengalami guncangan-guncangan karena roda troli mereka melewati sambungan ubin.

2. Tidak semua kasir aktif
 
Ini juga trik cerdik mereka. Dengan jumlah kasir yang sedikit akan mulai terjadi antrian, biasanya pengelola pasar swalayan mempunyai pedoman bahwa panjang antrian harus sejumlah 7-9 orang. Jumlah antrian ini akan membuat pengunjung merasa pusat perbelanjaan tersebut adalah pusat perbelanjaan yang ramai. Selain itu sambil mengantri mereka juga akan melihat-lihat etalase di samping kasir, antrian ini memperbesar kemungkinan mereka untuk membelinya.

1. Memajang snack dan permen di samping kasir
 
Ini trik tercerdik. Para pengelola memasang snack dan makanan kecil di samping kasir setinggi mata anak balita. Balita yang ikut mengantri dengan orangtua tentu akan sangat tergoda dan meminta kepada orangtuanya untuk dibelikan snack tersebut.

Anak Hilang Bertemu Ibunya berkat Google Earth



Seorang bocah India yang tersesat lalu hilang dari keluarganya tahun 1986 akhirnya bertemu lagi dengan keluarganya 25 tahun kemudian dengan menggunakan foto satelit.

Seorang bocah India yang tersesat lalu hilang dari keluarganya tahun 1986 akhirnya bertemu lagi dengan keluarganya 25 tahun kemudian dengan menggunakan foto satelit.

SAROO, nama bocah itu, baru lima tahun usianya ketika tersesat. Dia bepergian bersama kakaknya yang bekerja sebagai penyapu di kereta api India. "Ketika itu sudah larut malam. Kami turun dari kereta, dan saya sangat lelah sehingga saya duduk di sebuah stasiun kereta api, dan akhirnya saya tertidur," tutur Saroo seperti dilaporkan BBC, Jumat lalu.

Tidurnya itu mengubah sisa hidupnya. "Saya pikir kakak saya akan kembali dan membangunkan saya, tapi ketika saya terbangun ia tidak terlihat. Saya melihat sebuah kereta api di depan saya dan berpikir, ia pasti di dalam kereta itu. Jadi, saya masuk ke kereta itu dan berharap saya akan bertemu saudara saya."

Namun, Saroo tidak menemukan saudaranya di kereta tersebut. Sebaliknya, ia tertidur lagi dan terkejut ketika terbangun 14 jam kemudian. Ia pada awalnya tidak menyadari kalau ia telah tiba di Kalkutta, kota ketiga terbesar India dan terkenal karena kekumuhannya.

"Saya sangat takut. Saya tidak tahu di mana saya berada. Saya mulai mencari orang dan bertanya kepada mereka."

Segera dia merasa tidak nyaman. "Itu merupakan tempat yang sangat menakutkan. Saya pikir, tidak ibu atau ayah yang ingin anak mereka yang berusia lima tahun mengembara sendirian di daerah kumuh dan stasiun kereta api Kalkutta."

Saroo kecil harus belajar untuk mengurus dirinya sendiri. Ia menjadi pengemis, menjadi salah satu dari banyak anak yang mengemis di jalanan kota. "Saya harus sangat hati-hati. Anda tidak bisa mempercayai siapa pun." Pernah ia didekati seorang pria yang menjanjikannya makanan dan tempat tinggal, serta akan mengembalikannya ke rumah. Tetapi, Saroo curiga. "Pada akhirnya, saya pikir dia akan melakukan sesuatu yang tidak baik terhadap saya, jadi saya lari," tuturnya kepada BBC.

Ia beruntung karena pada akhirnya bisa keluar dari jalanan. Ia diambil sebuah panti asuhan, yang lalu menawarkan dia untuk diadopsi. Dia kemudian diadopsi oleh keluarga Brierleys, pasangan dari Tasmania. "Saya akhirnya menerima bahwa saya telah tersesat dan saya tidak bisa menemukan jalan kembali ke rumah, jadi saya pikir ke Australia merupakan hal yang bagus."

Saroo hidup tenang di rumah barunya. Namun, ketika semakin dewasa, keinginan untuk menemukan keluarga aslinya semakin kuat. Masalahnya, sebagai seorang bocah lima tahun yang ketika itu masih buta huruf, ia tidak tahu nama kota tempat asalnya. Yang dia miliki hanya kenangan dalam ingatannya. Maka, ia mulai menggunakan Google Earth untuk mencari tempat kelahirannya.

"Itu seperti menjadi Superman. Anda bisa pergi dan mengambil foto berdasarkan ingatan dan bertanya, 'Apakah ini cocok?' Dan ketika Anda mengatakan, 'Tidak', Anda terus mencari dan mencari dan mencari."

Akhirnya Saroo menemukan strategi yang lebih efektif. "Saya mengalikan waktu saat saya berada di dalam kereta api, sekitar 14 jam, dengan kecepatan kereta api India dan saya mendapatkan sebuah jarak kasar, sekitar 1.200 km."

Dia lalu menggambar sebuah lingkaran di peta dengan pusatnya di Kalkutta, dengan radius berdasarkan jarak yang dia pikir telah dia tempuh dalam perjalanan itu. Hebatnya, dia segera menemukan apa yang ia cari: Khandwa. "Ketika saya menemukannya, saya perbesar. Saya menelusurinya hingga ke air terjun di mana dulu saya bermain."

Google Earth image
Segera setelah itu ia pergi ke Khandwa, kota yang telah ia temukan secara online. Dia menelusuri jalanan kota itu dengan kenangan masa kecilnya. Akhirnya ia menemukan rumahnya sendiri di kawasan Ganesha Talai. Tetapi, rumah itu tidak seperti yang ia harapkan. "Ketika saya sampai di pintu, saya melihat sebuah gembok di sana. Rumah itu terlihat tua dan usang, seakan-akan tidak ada orang yang pernah tinggal di situ untuk waktu yang cukup lama."

Saroo punya foto dirinya ketika ia masih bocah dan dia masih ingat nama keluarganya. Seorang tetangga mengatakan, keluarganya telah pindah. "Seorang lain datang dan kemudian orang ketiga muncul, dan ketika itulah saya merasa bahagia. Orang itu berkata, 'Tunggu di sini sebentar dan saya akan kembali'. Dan ketika ia kembali setelah beberapa menit, dia berkata, 'Sekarang saya akan membawa kamu ke ibumu.'"

"Saya merasa mati rasa dan berpikir, 'Apakah saya sedang mendengarkan apa yang saya pikirkan akan saya dengarkan?'"

Saroo kemudian dibawa untuk menemui ibunya yang berada di dekat situ. Pada awalnya, ia tidak mengenali ibunya. "Terakhir kali saya melihatnya saat dia berusia 34 tahun dan dia seorang perempuan cantik, saya lupa bahwa usia membuat perubahan. Tetapi, struktur wajah itu masih bertahan dan saya mengenalinya dan saya berkata, 'Ya, kamulah ibu saya'."

"Dia memegang tangan saya dan membawa saya ke rumahnya. Dia tidak bisa mengatakan apa-apa kepada saya. Saya pikir, dia juga mati rasa seperti saya. Dia mengalami sedikit kesulitan ketika memegang anaknya, setelah 25 tahun, yang tiba-tiba saja muncul kembali seperti hantu. "

Meskipun sudah lama takut bahwa putranya meninggal, seorang peramal mengatakan kepada ibunya bahwa suatu hari dia akan melihat putranya itu lagi. "Saya pikir peramal itu memberinya sedikit energi untuk bertahan hidup dan menunggu hari itu datang."

Bagaimana dengan saudara Saroo, yang dulu bepergian bersama dia? Sayangnya, kabar tentang dia  bukanlah kabar baik. "Sebulan setelah saya menghilang, kakak saya ditemukan di tewas di jalur kereta api," tutur Saroo seperti dikutip BBC. Ibunya tidak pernah mengetahui apakah ada kesengajaan atau apakah anak itu hanya terpeleset dan jatuh di bawah kereta.

"Kami sangat dekat dan ketika saya keluar dari India, hal yang membuat saya sedih adalah mengetahui kakak saya sudah meninggal."

Selama bertahun-tahun, Saroo Brierley pergi tidur dengan harapan bahwa ia bisa melihat ibunya lagi dan keluarga aslinya. Sekarang dia mendapatkan itu. Ia merasa sangat bersyukur. Dia kini terus berhubungan dengan keluarganya yang baru ditemukannya lagi.  "Hal itu telah mengangkat beban dari bahu saya, saya tidur jauh lebih baik sekarang."

Ada sesuatu yang lain lagi yang membuatnya tidur lebih baik sekarang. Sejumlah penerbit dan produser film kini mulai tertarik pada kisahnya yang luar biasa itu.


Rahasia Singkatan YKK di Resleting



blog-apa-aja.blogspot.com

Singkatan YKK merupakan kepanjangan dari Yoshida Kogyo Kabushikikaisha (cara mengatakan; lima kali cepat). Pada tahun 1934 Tadao Yoshida mendirikan Yoshida Kogyo Kabushikikaisha (diterjemahkan Yoshida Industries Limited). Perusahaan ini di dunia kini terkemuka sebagai produsen ritsleting, membuat sekitar 90 persen dari seluruh ritsleting di lebih dari 206 fasilitas di 52 negara.

Pada kenyataannya, mereka tidak hanya membuat ritsleting, mereka juga memproduksi mesin pembuat ritsleting; tidak ada kata "tidak" jika mereka sekaligus membuat spare parts, mesin-mesin yang membuat ritsleting. Pabrik YKK terbesar berada di Georgia, Amerika dan membuat lebih dari 7 juta ritsleting per hari.

Dalam hal apapun, Mr Yoshida mendirikan perusahaan terbaik dengan mempraktikkan prinsip yang dia sebut sebagai "Cycle of Goodness" atau "Lingkaran Kebajikan". Yakni, "Tidak ada seorang pun yang berjaya dan makmur, kecuali ia memberi manfaat bagi orang lain" Dengan menggunakan prinsip ini, Mr Yoshida berupaya untuk menciptakan ritsleting terbaik di pabrikannya yang akan terus memproduksi yang terbaik dalam periode waktu yang panjang hingga akhir.

Hal ini pada gilirannya akan menguntungkan produsen yang menggunakan ritsleting dan pelanggan akhir (konsumen) dan karena hal-hal yang menguntungkan perusahaan YKK itu, maka referensi penjualan ritsleting mereka menjadi meningkat, sehingga Mr Yoshida mampu menyelesaikan "Cycle of Goodness" atau "Lingkaran Kebajikan"; merupakan "Zen moment" atau (Kekuatan yang besar, timbul hanya dari pemikiran yang sederhana).

Jadi waktu berikutnya ketika teman-teman membuka-tutup celana, tas dan peralatan lain yang menggunakan ritsleting, maka luangkan waktu untuk mengingat Mr Yoshida, karena dialah pencetus YKK di hampir semua risleting yang ada di dunia ini...hhmm.


Bocah 6 Tahun Ini Kumpulkan 10.000 USD Demi Obati Ayahnya


Hebat sekali anak ini. Drew Cox (6) berhasil mengumpulkan dana 10.000 dollar AS untuk mengobati penyakit kanker ayahnya.

Hebat sekali anak ini. Drew Cox (6) berhasil mengumpulkan dana 10.000 dollar AS untuk mengobati penyakit kanker ayahnya.

Tiga bulan lalu, ayahnya, Randy Cox, didiagnosis menderita seminoma, sejenis kanker langka. Si kecil Drew memutuskan menggunakan kios lemonnya untuk mengumpulkan dana bagi pengobatan ayahnya. 

”Dia sangat penting bagi saya,” kata Drew. Pada awalnya, limun yang dijual Drew sedikit saja. Setelah itu, tetangganya mulai mengetahui bahwa Drew berjualan untuk pengobatan ayahnya. 

Kios limun itu menjadi pesta kecil di sekeliling rumah Drew. Banyak mobil yang antre untuk membeli limun sekaligus memberikan sumbangan. Pada sore hari, terkumpul 10.000 dollar AS. Teman Drew juga membuka rekening khusus untuk menampung bantuan. Rameka Loyd Royal berhasil mengumpulkan dana 5.000 dollar AS.