Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Rabu, 16 Mei 2012

Biadab, Kedok Amerika Dibalik Tragedi Tsunami Aceh Terbongkar Read more: wisbenbae: Biadab, Kedok Amerika Dibalik Tragedi Tsunami Aceh Terbongkar


Mungkin ini berita lama tapi saya tertarik untuk mengulasnya lagi mengingat banyaknya kerusuhan yang melanda negera2 islam di dunia. Misteri rahasia tsunami di Aceh.

Dulu Presiden Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), DR Eggi Sudjana SH Msi mensinyalir, bahwa bencana yang menimpa NAD dan sekitarnya bukanlah gempa dan gelombang tsunami yang sesungguhnya. Akan tetapi sebuah gelombang bom termonuklir yang sengaja diledakkan di bawah laut.

Pendapat Eggi tersebut dikemukakan kepada Wawasan, usai dialog menyoal seratus hari pemerintahan SBY, di kantor pengacara Taufik SH di Solo. 'Melalui pendapat dan analisa yang dikemukakan pakar nuklir independen asal Australia Joe Vialls, saya sepakat, bahwa ada indikasi kuat Amerika dengan dua kapal perangnya satu diantaranya bernama USS Abraham Lincoln, berada di balik tragedi itu,' katanya.

Menurut Eggi, sebelum terjadi bencana itu, Amerika telah mengeluarkan travel warning kepada warganya agar tidak berkunjung ke Indonesia. Sementara masuknya kapal induk asing, cukup mengundang pertanyaan, kenapa diperbolehkan oleh pemerintah kita. Dengan kata lain, Jakarta tahu benar akan keberadaan kapal asing di perairan kita.

'Ada temuan kejanggalan lagi, CNN selama ini memberitakan bahwa pusat gempa terjadi di dekat pulau We. Sementara yang terjadi sesungguhnya di dekat pulau Nias dengan kekuatan gempa hanya 5,4 skala richter. Namun yang terjadi adalah sebuah gelombang susulan dengan kekuatan yang lebih dahsyat. Ironisnya, perusahaan AS Exxon yang ada di sana, luput dari bencana itu. Sehingga ada dugaan keras, ada senjata pemusnah massal yang diarahkan ke sana,' paparnya.

Usai kejadian itu, lanjut dia, tentara AS di kapal induk USS Abraham Lincoln yang jumlahnya 15.600 personil langsung diterjunkan. Sementara Kopassus dan Pasukan Reaksi Cepat (PRC), yang fungsinya sebagai penanggulangan bencana sama sekali tak diturunkan. Sementara India, Srilanka dan Thailand menolak kehadiran tentara asing itu. Televisi Al Jazeera pernah menyiarkan, bahwa bencana di Aceh bukanlah akibat gelombang tsunami. Akan tetapi sebuah bom helium yang bersifat halus namun mematikan.

'Kami menduga India memang sudah tahu akan adanya bencana itu. Karena negara itu justru punya pencatat gempa, yang bisa membedakan mana gempa sungguhan dan mana gempa buatan. Di India di Tamil Nadu, merupakan pusat nuklir. Sehingga sudah terdeteksi dulu.'

Menurut Eggi, Joe Vialls tahu benar senjata termonuklir yang diledakkan di bawah laut akan menimbulkan gelombang dahsyat. Sementara jika tsunami, ketinggian gelombang maksimal, tidak akan mencapai seperti yang terjadi di Aceh. 'Sejarah juga mencatat, selamanya tsunami tidak berdampak membakar korbannya, karena air. Namun sempat ditemukan tiga orang anak nelayan Aceh yang terbakar dengan tubuh penuh oli.'

Disinggung rencana besar apa di balik itu, Eggi mengatakan, AS ingin menjadikan pangkalan militernya di Aceh. Hal itu dikuatkan dengan ditolaknya percepatan militer itu untuk segera mengakhiri bantuannya di sana. Aceh juga akan dijadikan jaringan pasar bebas perdagangan AS. 'Dalam kontek ini, SBY lemah, intelijen kita juga lemah. Apalagi TNI,' jelasnya.

Nah gimana menurut teman2 apa tsunami aceh itu mutlak bencana alam atau memang ada Negara adikuasa yang merancang semuannya.

Seperti keadaan sekarang, beberapa negara Islam di timur tengah bisa mendadak kacau secara bersamaan. apakah mungkin rakyat ingin demokrasi ataukah ada Negara adi kuasa yang mengatur semuanya.


AS Akan Mengebom Mekkah dan Madinah Seperti Hiroshima


Amerika Serikat sedang mempersiapkan sebuah rencana dan skenario yang mengancam tanah suci Mekkah dan Madinah. Negara Barat itu merencanakan perang total dengan menggunakan bom atom terhadap Mekkah dan Madinah.

Ini langkah deteren terhadap negeri-negeri Muslim yang menjadi ancaman bagi Amerika Serikat.

Militer Amerika Serikat mempersiapkan dan mendidik para pemimpin masa depan bahwa perang terhadap umat Islam di seluruh dunia sangat diperlukan, bertujuan melindungi Amerika dari teroris Islam, seperti dilaporkan oleh BBC, Jumat.

Berita yang dilansir oleh BBC itu mengatakan, bahwa militer Amerika sedang mengajar para pemimpin masa depan yang akan melakukan perang total melawan 1,4 umat Islam di seluruh dunia.

Sekolah yang mendidik para pemimpin masa depan itu, seperti diungkapkan oleh seorang perwira senior yang mengajar di Sekolah Staf Gabungan Angkatan Bersenjata di Norfolk, Virginia.

Sekolah kepemimpinan masa depan itu akan berlangsung selama setahun. Sekolah dan pendidikan militer yang diberikan kepada calon pemimpin masa depan itu, termasuk menggunakan cara seperti Amerika Serikat menghadapi Jepang dengan mengebom Hiroshima.

Para pemimpin masa depan itu, diajarkan perang, termasuk bagaimana menghapus seluruh kota di negeri-negeri Muslim, bahkan menargetkan penduduk sipil dimanapun, serta bila diperlukan menggunakan nuklir, terhadap kota-kota suci Mekkah dan Madinah.

Perwira militer di Norflok, Virginia itu, mengklaim bahwa tidak ada konsep Islam moderat. Perwira itu mengatakan, keseluruhan agama (Islam) itu harus dianggap sebagai musuh melawan Amerika. Salinan presentasi diperoleh dan diposting online oleh blog Room Wired.com 's.

"Mereka membenci segala sesuatu yang anda perjuangkan dan tidak pernah akan hidup berdampingan dengan anda, kecuali anda serahkan Amerika,", ungkap instruktur Angkatan Darat, Letkol Matthew Dooley, dalam presentasinya pada Sekolah Tinggi Staf Gabungan Angkatan Bersenjata di Norfolk.

Dooley mengatakan teori perang yang baru sudah menganggap “tidak relevan lagi teori” bahwa Konvensi Jenewa yang menetapkan standar dari konflik bersenjata.

Dooley menambahkan: "Ini membuka opsi baru, di mana perang terhadap penduduk sipil dimanapun, jika diperlukan. Hal ini telah ada presedennya secara historis, seperti Dresden, Tokyo, Hiroshima, Nagasaki yang berlaku ...)."

Rencana perang itu ingin menjadikan negeri seperti "Arab Saudi terancam kelaparan ... kota-kota suci Muslim, diantaranya Mekkah dan Madinah di Arab Saudi "dihancurkan" secara total. Itulah rencana masa depan para pemimpin masa depan Amerika Serikat, dan mereka akan lahiar dari lembaga militer tertinggi di Norfolk, yang menjadi tempat penggondokan mereka.

Para petugas militer Amerika Serikat, yang menyampaikan ceramah, diantaranya Letnan Kolonel Angkatan Darat, Mattew Dooley, diskors dari mengajar di perguruan tinggi itu, namun tidak dipecat


Selasa, 15 Mei 2012

Kemandirian Cuba dibalik embargo setan besar dunia...



Dari Embargo Ke Organik …

Sekitar 50 tahun lalu suatu negeri pulau kecil mulai diembargo oleh negeri terkaya di dunia yang hanya berbatas laut dengannya. Negeri pulau kecil ini adalah Cuba dan yang memimpin embargo adalah salah satu tetangga terdekatnya yaitu Amerika Serikat. 

Setelah hampir setengah abad negeri yang diembargo itu hidup dalam segala keterbatasan, kini negeri yang memimpin embargo itu dan juga negeri-negeri lain mulai berbalik mengambil pelajaran darinya.

Hampir tiga dekade sejak diembargo, untuk memenuhi kebutuhan negerinya Cuba menggantungkan diri pada perdagangan bersubsidi dari negeri-negeri blok timur dibawah pimpinan USSR. Tetapi USSR sendiri runtuh pada tahun 1991, yang membuat kondisi Cuba tambah runyam.

Paska keruntuhan USSR, ekonomi Cuba ikut mengkerut sampai 35 % . Sejalan dengan pengkerutan ekonomi yang luar biasa ini, kelaparan meluas di seluruh negeri. Konsumsi rata-rata penduduk turun sekitar 1/3 nya dari rata-rata 3,052 kalori/hari  sebelum keruntuhan USSR menjadi tinggal 2,099 kalori/hari pasca keruntuhan. Padahal jumlah kalori minimum agar orang tidak sampai kelaparan adalah 2,100 – 2,300 kalori/hari, maka saat itu boleh dibilang secara nasional Cuba menjadi negeri yang kelaparan.

Mengapa tiga dekade Cuba bisa survive tetapi tiba-tiba kelaparan bersamaan dengan runtuhnya USSR? Inilah pelajaran pertamanya yaitu karena Cuba terlalu bergantung pada impor – kususnya impor minyak dari USSR dan negeri-negeri blok timur lainnya. Saat itu impor minyak Cuba turun dari 14 juta ton /tahun menjadi tinggal sekitar 4 juta ton/tahun.

Dampak dari penurunan supply minyak ini, giliran listrik mati bisa mencapai 16 jam per hari. Transportasi tidak bisa berjalan, mesin-mesin produksi dan pertanian berhenti karena semua tidak mendapatkan bahan bakarnya secara cukup.
Tetapi dari sinilah pelajaran kedua muncul, yaitu janji Allah bahwa semua makhluk hidup mendapatkan jatah rezekinya (QS 11:6) – tidak terkecuali penduduk di negeri yang tidak mengenal Tuhan sekalipun seperti Cuba ini. Setelah tiga dekade bergantung pada import bersubsidi dari negeri komunis, satu dekade import dan subsidinya negeri se blok menghilang, maka satu dekade terakhir bukti bahwa rezeki tersedia cukup bagi semua makhluk itu begitu jelas nampak pada mereka.
Keterbatasan bahan bakar minyak membuat penduduk negeri itu meninggalkan mobil dan menggunakan kendaraan umum, jutaan sepeda menjadi kendaraan baru bagi masyarakat, dan kendaraan-kendaraan pejabat pemerintah menjadi tumpangan bagi rakyat yang memerlukannya.

Lebih dari itu Cuba bangkit dengan pertaniannya yang bagi negeri-negeri lain yang maju sekalipun masih berupa teori. Tidak kurang dari 80 % produk pertanian negeri itu kini organik, dihasilkan melalui apa yang disebut permaculture dan community farm.

Permaculture intinya adalah ecological design dan ecological engineering yang mengembangkan sistem pertanian yang self-sustainable meniru ekosistem di alam, untuk menopang  kehidupan penghuni bumi ini secara berkelanjutan.

Ada tiga hal yang menjadi titik perhatian dari permaculture yaitu memelihara apa yang ada di alam, menjaga manusia yang tinggal di dalamnya dan menyeimbangkan populasi dengan ketersediaan konsumsi.

Kini banyak orang-orang dari negeri maju belajar dari Cuba yang tidak lagi kelaparan, tingkat konsumsi mereka telah meningkat ke angka 2,600-an kalori/hari – jauh di atas kebutuhan minimal agar orang tidak kelaparan. Bukan hanya tidak kelaparan, dengan permaculture, community farm dan bahan pangan organic-nya yang luar biasa – mereka kini memiliki variasi bahan pangan yang lebih banyak dan lebih sehat dibandingkan dengan negara-negara lain yang maju sekalipun.

Ketika bahan bakar, pupuk dan produk-produk industri tidak lagi bisa mereka peroleh, mereka kembali mengandalkan alam dan berhasil. Bisa jadi  benar saran pengusaha tua dari Singapore yang pernah saya tulis di situs ini, yaitu agar Indonesia meng-embargo diri untuk bisa mandiri – karena Cuba telah membuktikannya.

Pelajaran ke tiga yang bisa diambil dari Cuba adalah ketika krisis terjadi, pemerintah dan rakyat bahu membahu mengatasinya secara bersama – seperti yang tercermin dari contoh kecil para pejabat yang mau memberi tumpangan kendaraan pada rakyat yang membutuhkannya.

Maka pada kesempatan ini saya menghimbau khususnya bagi para wakil rakyat yang suka ‘studi banding’ ke manca negara; perbanyaklah studi banding ke negeri seperti  Cuba, dan kurangi studi banding ke negeri-negeri seperti Jerman, Perancis, Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya.

Mengapa demikian? Negeri berkembang seperti kita ini ibarat petani dari desa. Kalau kita ke kota besar seperti Jakarta, maka kita banyak terkagum-kagum tetapi tidak banyak manfaat yang bisa kita bawa dan terapkan di desa kita. Sebaliknya bila petani dari desa ini studi banding ke petani lain yang sukses dengan karyanya, maka langsung bisa kita contoh dan terapkan di desa kita.

Belajarlah dari negeri dengan jumlah penduduknya sekitar 11 juta di areal luas lahan sekitar  110,000 km2 - yang kini mampu memberikan pendapatan per capita penduduknya di angka sekitar US$ 9,900. Bandingkan ini dengan Indonesia yang memiliki 248 juta penduduk di luas areal sekitar 1,900,000 km2, pendapatan per capita penduduknya kurang dari separuh dari Cuba yaitu di kisaran US$ 4,700. Data ini diperoleh dari CIA yang bekerja ekstra keras memelototi seluk beluk yang terjadi di dua negeri ini – untuk alasan dan sudut pandang yang berbeda !.

Dari angka-angka ini lantas saya memang tidak sampai pada taraf seperti yang disarankan oleh pengusaha Singapore tersebut di atas yaitu mendorong agar Indonesia meng-embargo diri, karena bagaimanapun perdagangan internasional akan bermanfaat bila dapat dijalankan secara adil. Namun bila kita diperlakukan secara tidak adil, ditekan sana – ditekan sini sampai-sampai kenaikan harga bahan bakar di negeri ini-pun konon karena tekanan asing, maka kita harus berani menyatakan tidak.

Kita harus berani menyatakan tidak untuk segala perlakuaan yang tidak adil dari negeri-negeri yang sok mendikte kita. Bila dampak dari sikap merdeka yang bebas dari tekanan asing ini terburuknya membuat kita diembargo sekalipun, kita tidak perlu khawatir sama sekali.

Siapa tahu kita bisa lebih sehat karena tumbuh secara ‘organik’ dan siapa tahu pula pendapatan kita malah meningkat dua kalinya dari sekarang – menyamai Cuba. Wa Allahu A’lam. 


Bangunan Pencakar Langit Paling Gila 2012


Jurnal arsitektur eVolo telah mengumumkan pemenang dari lomba desain bangunan pencakar terbaik tahun ini. Bisa kita tebak, semuanya sangat kreatif dan inovatif. Atau lebih tepatnya mungkin bisa juga dibilang, gila.

Juara 1 / Himalaya Water Tower / Zhi Zheng, Hongchuan Zhao, Donbai Song - Cina

Walaupun bentuknya seperti apartemen super eksklusif yang berdiri di puncak Himalaya, tetapi fungsi bangunan ini bukanlah untuk tempat tinggal. Ini akan menjadi tangki air terbesar di dunia jika desain tersebut diciptakan dalam bentuk aslinya. Untuk apa? Agar cicit-cicit kita punya persediaan air yang sangat banyak apabila pemanasan global terus tak terkontrol dan membuat air murni menjadi amat langka di masa yang akan datang. 

Juara 2 / Mountain Baind-Aid / Yiting Shen, Nanjue Wang, Ji Xia, Zihan Wang - Cina

Konsepnya adalah menempelkan dan mengisolasi sebuah pemukiman yang masih astri pada sebuah gunung. Isolasi ini dilakukan untuk melindungi pemukiman penduduk agar tidak terkontaminasi oleh akibat buruk dari faktor luar seperti pertambangan dan industri. 

Migrant Skyscrapper / Damian Przybyla, Rafal Przybyla - Polandia

Saya rasa gambarnya sudah cukup memberikan penjelasan kepada kita. Cocok buat kamu yang gampang bosanan dengan satu lingkungan tempat tinggal.

Plastic Fish Tower / Kim Hongseop, Cho Hyunbeom, Yoon Sunhee, Yoon Hyungsoo - Korea Selatan

Bola raksasa ini merupakan mesin pengolah sampah di lautan.

Coal Power Plant Mutation / Chipara Radu Bogdan - Romania

Jika beneran ada, maka inilah tambang batu bara paling hijau didunia. 

Airport Skyscrapper / ZhiYong Hong , XueTing Zhang - Cina

Kelemahan dari sebuah bangunan bandara pesawat terbang adalah boros lokasi. Bandara ini dapat menjadi solusi yang baik, khususnya untuk negara-negara kecil yang membutuhkan lahan lebih banyak.

Aakash Skyscraper / Lemire Abdul Halim Chehab, Suraj Ramkumar Suthar, Swapnil Sanjay Gawande - Inggris

Saat lahan benar-benar sudah amat langka, kita nanti mungkin akan menemukan kota yang bentuknya seperti pohon ini. 

Human Rights Skyscraper in Beijing / Ren Tianhang, Luo Jing, Kang Jun - Cina

Menurut informasi dari arsiteknya, bangunan ini dirancang sebagai protesnya terhadap kebijakan kepemilikan properti pribadi di Cina. Di Cina, seseorang tidak bisa membeli tanah untuk dimiliknya seumur hidup. Pembelian sebuah properti sebenarnya hanya memberikan ijin bagi sang pembeli untuk menempati properti tersebut selama maksimal 70 tahun. Hal ini dapat menimbulkan masalah seperti kegiatan penyitaan ilegal oleh pemerintah daerah di Cina yang menjadi perhatian belakangan ini.

Noah’s Ark: Sustainable City / Aleksandar Joksimovic, Jelena Nikolic - Serbia

Pulau buatan ini dibuat diatas laut dan terkoneksi dengan pulau asli melalui sebuah terowongan bawah laut. 

Oceanscraper / Hui Chen, Luying Guo - Cina, Amerika Serikat

Membangun gedung pencakar langit dasar laut memiliki keuntungan lebih karena gravitasi akan membantu proses pembuatan konstruksi ke bawah menjadi lebih mudah. Belum ada yang membuat kompleks apartemen besar seperti ini, tapi saya rasa bakal banyak orang kaya yang berminat.