Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Minggu, 24 Maret 2013

Gadis Sexy Telanjang Tidak Merangsang


Jika diperhatikan dengan seksama gambar-gambar ini adalah sebetulnya gambar perempuan telanjang bulat ang sangat merangsang. Dibalik gambar abstrak ini sebenarnya ada tubuh sexy dengan lekuk tubuh yang sangat menawan, namun kesexi-an tersebut tertutup oleh body painting yang menyamarkan tubuh mereka.

Foto Perempuan Telanjang Namun Tidak Merangsang

Foto Perempuan Telanjang Namun Tidak Merangsang

Foto Perempuan Telanjang Namun Tidak Merangsang

Foto Perempuan Telanjang Namun Tidak Merangsang

Foto Perempuan Telanjang Namun Tidak Merangsang

Foto Perempuan Telanjang Namun Tidak Merangsang

Foto Perempuan Telanjang Namun Tidak Merangsang

Foto Perempuan Telanjang Namun Tidak Merangsang

Foto Perempuan Telanjang Namun Tidak Merangsang


Read more: wisbenbae: Gadis Sexy Telanjang Tidak Merangsang 

10 "Kejahatan" terhadap tubuh alami Manusia


10 "Kejahatan" terhadap tubuh alami Manusia:

1. Sedot lemak atau liposuction

Sedot lemak hanya menghilangkan sekitar 5 kg lemak setelah 4 jam operasi yang membahayakan. Setelah itu, anda akan mengalami luka pendarahan dan pembengkakan selama beberapa minggu, dikarenakan rusaknya pembuluh darah dan matinya jaringan otot di sebelahnya akibat kekurangan darah. Perbandingan orang yang meninggal akibat operasi ini sedikitnya adalah 1: 5000.

2. Perbaikan penis

Pembedahan pada penis dapat membawa beberapa resiko seperti cacat atau perubahan bentuk dan hilangnya rasa sensitif. Pembedahan hanya cocok untuk mereka yang mengalami kecelakaan atau kanker.

3. Botox

Meng-injeksi wajah anda dengan bakteri yang mematikan dengan tujuan mengencangkan otot kelihatannya seperti ide yang menarik. Botox yang merupakan singkatan kata dari botulinum toxin adalah suatu pengobatan anti kerut yang dapat membawa beberapa resiko. 

Botox, yang salah satu kandungannya mengandung zat yang mematikan biasanya di gunakan secara medis untuk mengobati gangguan otot. Botox dapat menyebabkan kegagalan pernafasan dan kematian. 

4. Pemutih kulit

Perawatan yang murah kadang mematikan. Beberapa pemutih kulit mengandung zat merkuri, yang dapat menyebabkan kerusakan syaraf dan ginjal; sementara yang lain mengandung hydroquinone, suatu zat penyebab kanker yang sudah dilarang di Eropa dan terutama dapat menimbulkan jerawat-jerawat pada kulit. 

Beberapa orang ingin mencerahkan kulit untuk dapat menyembunyikan bercak-bercak pada kulit atau kelainan warna kulit akibat pigmen. Biasanya yang memakai pemutih kulit adalah orang Asia dan Amerika Latin agar dapat menyerupai kecantikan orang Barat.

5. Pembedahan bariatric

Demi kesehatan, sebaiknya pembedahan bariatric merupakan pilihan terakhir untuk dapat menurunkan berat badan. Pembedahan merubah sistim gastrointestinal dengan memperkecil ukuran lambung atau kemampuan meresap makanan. 

Mem-bypass lambung adalah teknik yang umum. Lebih dari 40% pembedahan akan menghasilkan komplikasi dalam waktu 6 bulan mendatang, seperti diare kronis atau hernia.

6. Rias muka permanen

Apakah ini hal yang bagus jika tidak lagi memakai lipstik atau eyeliner. Rias muka pemanen menggunakan teknik yang sama dengan tato, tapi warna yang di hasilkan kadang sering tidak cocok dengan apa yang kita inginkan.

7. Grill

Grill adalah perhiasan logam yang dipakai di gigi dan populer dalam musik hip hop. Bila di gunakan dalam jangka panjang maka dapat memperpanjang gigi dan merusak gigi.

8. Tindik tubuh

indik di telinga bawah dapat menyebabkan alergi pada anting berbahan logam. Tindik di puting susu dapat memakan waktu setahun untuk dapat pulih kembali. Tindik pada alat kelamin dapat merusak kondom, menyebabkan pendarahan dan meningkatkan resiko penyebaran penyakit. Tindik di lidah dapat menyusahkan anda dalam menelan.

9. Laser penghilang rambut

Laser dapat menghapus kantung rambut, khususnya menahan faktor pemroduksi rambut. Tetapi perlakuan tersebut hanya bekerja baik di atas kulit rambut baik dengan rambut berwarna hitam; tidak menghilangkan keseluruhan rambut; memakan waktu berbulan-bulan untuk menyelesaikannya; sakit; sering menyebabkan goresan jika dilakukan dengan kurang baik; dan mungkin hanya bertahan selama dua tahun saja. 

Dan anda perlu untuk menghindar dari sinar matahari selama proses tersebut.
Anda mungkin perlu mempertimbangkan penggunaan pisau cukur yang mana dapat mempunyai 5 buah mata pisau.

10. Pemendekan jari kaki

Jika sepatu tidak muat, potonglah jari kaki anda. Wanita yang mempunyai jari kaki pendek dan dalam sepatu bertumit tinggi akan terlihat lebih bagus. Pembedahan termasuk menghilangkan sebagian tulang jari kaki. Efek jangka panjangnya bila sedang berjalan tidak diketahui tetapi kemungkinan akan terkena radang sendi beberapa tahun kemudian.


Penyanyi Reggae yang meng-Islamkan Tiga Ribu Tentara Amerika Read more: wisbenbae: Penyanyi Reggae yang meng-Islamkan Tiga Ribu Tentara Amerika


Abu Ameenah Bilal Philips bernama asli Dennis Bradley Philips. Dia berdarah Jamaika namun masa kecilnya dihabiskan di Kanada. Perjalanannya mengenal Islam menarik untuk disimak.

Situs islamictoday.com menuliskan sebelum menjadi muslim, Philips menganut musik dan cinta sebagai agamanya. Dibesarkan dalam kultur musik Jamaika kental membuat ia memilih menjadi gitaris. Di kesengsem Jimi Hendrix dan Bob Marley. Saat berkuliah di Universitas Simon Frasier, Kota Vancouver, Kanada, dia kerap ngamen di klub dan kafe mempertontonkan kemahirannya bermain musik.

Bermain musik memberikan kesempatan pria kelahiran Jamaika, 6 Januari 1946, ini menjelajah ke berbagai negara, termasuk Malaysia dan Indonesia pada 1960-an. Di dua negara berpenduduk mayoritas Islam ini, Philips mulai tertarik mempelajari agama Nabi Muhammad, seperti dilansir surat kabar Gulf Today.


Balik ke negaranya pada 1972, lelaki berjanggut ini memutuskan mempelajari Islam secara intensif. Dia kerap berdiskusi dengan para cendekiawan muslim dan mempelajari buku-buku agama rahmatan lil alamin ini. Tak perlu waktu cukup banyak, beberapa bulan kemudian Philips mengucapkan dua kalimat syahadat, tanda sumpah serta pengakuan keesaan Allah dan Rasulullah sebagai utusanNya.

Setelah menjadi muslim, Philips memutuskan berhenti menjadi musikus dan mempelajari agama barunya lebih dalam. Dia mengaku tidak nyaman lagi bermusik. "Menjadi artis rentan terhadap perilaku dilarang Allah seperti obat-obatan, seks bebas, perempuan, dan pergaulan salah. Saya tidak mau seperti itu lagi," ujarnya.

Dia kembali bersekolah dengan mendaftarkan diri ke jurusan studi Islam di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi. Alasannya, dia ingin belajar Islam dari sumber klasik di kota-kota bersejarah dan bukan budaya prakteknya. "Beda lingkungan akan berbeda menerjemahkan Islam," kata Philips.

Kelar di Universitas Madinah, Philips terus belajar. Kali ini dia mendaftar program master di Universitas Riyadh. Selain berkuliah, dia juga nyambi menjadi pembawa acara Why Islam di Channel Two, stasiun televisi milik pemerintah Saudi. Acara seputar wawancara dengan para muallaf dari berbagai latar belakang dan ketertarikan mereka mempelajari Islam. Dengan membawa acara itu, Philips mengaku imannya semakin kuat. Tak cuma menjadi presenter, dia juga menulis buku, antara lain Poligami dalam Islam dan Prinsip Dasar Iman dalam Islam.

Kelar kuliah S2 pada 1990-an, Philips bekerja di departemen agama markas besar Angkatan Udara Arab Saudi di Ibu Kota Riyadh. Kala itu Perang Teluk tengah berkecamuk. Irak menginvansi ke Kuwait karena menolak menghapus utang luar negeri negeri Saddam Hussein itu. Posisi Kuwait kewalahan dan meminta bantuan ke Amerika Serikat. Negara adidaya itu mengirimkan pasukannya dan membuat pangkalan di Arab Saudi.

Ketika tentara Amerika bermarkas di Negeri Petro Dollar itu, Philips kebagian memberikan materi tentang Islam kepada mereka. Ini penting untuk mengajarkan pengetahuan benar Islam bukanlah agama menyukai kekerasan. Hasilnya, sekitar tiga ribu serdadu Amerika masuk Islam.

Selepas Perang Teluk, Philips dikirim ke Amerika untuk mendampingi para tentara muallaf itu. Dia mendapat bantuan dari anggota tentara beragama Islam untuk membuat konferensi dan kegiatan. Usahanya ini membuahkan hasil dan militer Amerika akhirnya membangun musala di seluruh pangkalan militer mereka.

Kelar proyek itu, Philips hijrah ke Filipina dan mendirikan pusat informasi di Mindanao serta universitas berbasis Islam di Cotobato City. Pada 1994, Philips mendapat undangan bergabung dengan lembaga amal Dar Al Ber di Dubai, Uni Emirat Arab. Di sana ia membentuk pusat informasi Discover Islam di Kota Karama. Proyeknya kali ini mengundang ulama dari pelbagai negara. Dalam lima tahun, pusat informasi itu telah membuat 15 ribu orang dari seluruh penjuru dunia mengucapkan dua kalimat syahadat. 


Jendral2 yang Berani Melawan Rezim Orde Baru



Makin lama, kepemimpinan Presiden Soeharto semakin dirasa menyimpang dari cita-cita pendirian Orde Baru. Isu korupsi keluarga Cendana dan keluarganya mencuat. Soeharto pun mulai mencopoti pejabat yang dinilai berseberangan dengan dirinya.

Banyak yang kecewa dengan kepemimpinan Soeharto yang makin seperti diktator. Tapi sedikit yang berani bersuara. Hukuman berat dari Soeharto menanti mereka yang bersuara kritis.

16 April 1980, Soeharto berpidato di depan korps elite baret merah Kopasandha Angkatan Darat. Dia mengeluhkan sejumlah serangan politik terhadap dirinya. Soal Ibu Tien yang dituding korupsi dan soal ancaman terhadap Pancasila.

Sejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan. Mereka pun mempertanyakan kenapa setiap serangan politik pada Soeharto dianggap ancaman terhadap Pancasila.

Muncul kelompok Petisi 50 dan forum-forum diskusi yang berani mengkritik Soeharto terang-terangan.

Berikut kisah 5 jenderal yang berani melawan di tengah ancaman rezim Orde Baru.

1. Jenderal Besar AH Nasution

Ketua MPRS Jenderal AH Nasution melantik Soeharto sebagai Presiden RI kedua tahun 1967. Ironisnya Nasution kemudian menjadi salah satu pengkritik Soeharto yang paling vokal setelah kecewa dengan Soeharto.

Pak Nas, panggilan akrabnya, merupakan salah satu tokoh paling senior di Petisi 50. Rekam jejak Pak Nas sejak perang kemerdekaan tak diragukan lagi. Dia adalah konseptor perang gerilya dan pejuang kemerdekaan.

Soeharto membunuh Nasution secara politik. Pak Nas dilarang berbicara di depan umum, atau di media massa. Soeharto bersama para jenderalnya terus meminta para anggota ABRI tak terpengaruh dengan omongan Nasution. Pak Nas juga dicekal bepergian ke luar negeri.

Tahun 1997, Soeharto memberikan gelar jenderal besar untuk Nasution dan Soedirman dengan pangkat jenderal bintang lima. Tapi Soeharto pun ikut menerima anugerah jenderal besar tersebut. Banyak pihak menilai ini hanya dilakukan Soeharto untuk batu loncatan saja, agar tak terkesan menabrak etika.

2. Letjen Marinir Ali Sadikin

Siapa yang tak kenal Ali Sadikin, Gubernur legendaris DKI Jakarta. Letnan Jenderal Korps Marinir TNI AL ini terkenal berperamen keras sekaligus keras kepala. Dia ikut Petisi 50 dan mengkritik Soeharto yang otoriter.

Maka Bang Ali pun dijatuhi hukuman politik. Dia dilarang datang ke pembukaan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Padahal Bang Ali yang punya gagasan membuat PRJ. Bang Ali juga dilarang datang ke acara TNI AL atau Marinir. Dia juga tak boleh berbicara di forum-forum atau menjadi nara sumber.

Tak cuma itu, seluruh keluarga Bang Ali selalu dijegal saat meminta pinjaman uang dari bank. Yang lebih menyakitkan hati, sekadar pesta pernikahan pun orang takut mengundang Bang Ali.

3. Letjen Kemal Idris

Letjen Kemal Idris merupakan salah satu jenderal pendiri Orde Baru. Mantan Pangkostrad dan Panglima Komando Wilayah Pertahanan (Pangkowilhan) ini terkenal suka bicara keras dan apa adanya. Ternyata hal itu mengusik Soekarno.

Kemal juga yang meminta Soeharto mundur sebagai presiden tahun 1980. Saat itu Kemal merasa Soeharto cukup tiga kali jadi presiden.

Setelah itu Kemal tak lagi dipakai. Akhirnya Kemal Idris mengurusi perusahaan sampah di DKI Jakarta. Dia pun mendapat gelar 'jenderal sampah'.

4. Letjen M Jasin

Letjen M Jasin punya peran besar membangun Orde Baru bersama Orde Baru. Dia yang menggelar operasi Trisula untuk menghancurkan sisa-sisa kekuatan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Blitar Selatan.

M Jasin dan keluarganya sangat dekat dengan Soeharto. Tapi keikutsertaannya dalam Petisi 50, membalikkan semua keadaan.

Jasin mengkritik Soeharto karena pembelian truk yang tak sesuai kebutuhan ABRI. Dia juga marah saat putrinya dilecehkan seorang keluarga Soeharto. Jasin pun kerap menyoroti peternakan Soeharto Tapos di Bogor.

Dia dikenal paling galak mengkritik Soeharto. Seperti yang lain, Soeharto pun menamatkan karir Jasin. Usaha Jasin dihambat, keluarganya tak diangkat menjadi PNS. Dia dimaki-maki sebagai orang sinting. 

5. Letjen Hartono Rekso Dharsono

Bersama Kemal Idris dan Sarwo Edhie Wibowo, Letjen Hartono Rekso Dharsono adalah tiga jenderal pendiri Orde Baru. Sama dengan sejumlah jenderal lain, dia kecewa terhadap Soeharto.

HR Dharsono termasuk salah satu penentang Soeharto yang mendapat hukuman terberat. Dia dicopot sebagai Sekjen ASEAN yang pertama oleh Soeharto.

HR Dharsono juga dituduh melakukan subversi dan ikut andil meledakkan bom di BCA Pecenongan, Jakarta Pusat. Dia divonis 10 tahun, kemudian banding menjadi tujuh tahun. Banyak pihak yang menilai dakwaan terhadap Dharsono hanya dibuat-buat.

Tahun 1996, HR Dharsono meninggal. Pemerintah melarang jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

6. Jenderal Polisi Hoegeng

Tak ada seorang pun yang meragukan kejujuran Hoegeng dan komitmennya memberantas korupsi. Ketika keluarga Cendana dan Soeharto terusik, dengan gagah berani Hoegeng siap dicopot.

Kala itu kasus dugaan penyelundupan mobil mewah Robby Tjahjady diduga melibatkan kroni Soeharto dan keluarga Cendana.

Berbagai hukuman politik pun dijalani Hoegeng dengan tabah. Mulai dari dipecat, tak boleh menyanyi di TV, hingga dilarang datang ke pernikahan sahabatnya. Yang paling menyakitkan, Hoegeng juga dilarang menghadiri HUT Polri.

Hoegeng membuktikan keberaniannya melawan penguasa Soeharto.


Ulil dengan Liberalismenya Oleh: Abdurrahman Wahid


Oleh: Abdurrahman Wahid


Ulil Abshar-Abdalla adalah seorang muda Nahdlatul Ulama (NU) yang berasal dari lingkungan "orang santri." Istrinya pun dari kalangan santri, yaitu putri budayawan muslim A Mustofa Bisri. Sehingga kredibilitasnya sebagai seorang santri tidak pernah dipertanyakan orang. Mungkin juga cara hidupnya masih bersifat santri. Tetapi dua hal yang membedakan Ulil dari orang-orang pesantren lainnya, yaitu ia bukan lulusan pesantren, dan profesinya bukanlah profesi lingkungan pesantren. Rupanya kedua hal itulah yang akhirnya membuat ia dimaki-maki sebagai seorang yang "menghina" Islam, sementara oleh banyak kalangan lain ia dianggap "abangan". Dan di lingkungan NU, cukup banyak yang mempertanyakan jalan pikirannya yang memang dianggap "aneh" bagi kalangan santri, baik dari pesantren maupun bukan.

Mengapa demikian? Karena ia berani mengemukakan liberalisme Islam, sebuah pandangan yang sama sekali baru dan memiliki sejumlah implikasi sangat jauh. Salah satu implikasinya, adalah anggapan bahwa Ulil akan mempertahankan "kemerdekaan" berpikir seorang santri dengan demikian bebasnya, sehingga meruntuhkan asas-asas keyakinannya sendiri akan "kebenaran" Islam. Padahal hal itu telah menjadi keyakinan yang baku dalam diri setiap orang beragama tersebut. Itulah sebabnya, mengapa demikian besar reaksi orang terhadap hal ini.

Reaksi seperti ini pernah terjadi ketika penulis mengemukakan bahwa ucapan Assalamu'alaikum dapat diganti dengan ucapan lain. Mereka menganggap penulis lah yang memutuskan hal itu, sehingga penulis dimaki-maki oleh mereka yang tidak mengerti maksud penulis sebenarnya. KH. Syukron Makmun dari Jalan Tulodong di Kebayoran Baru (Jakarta Selatan) mengemukakan, bahwa penulis ingin merubah cara orang bersholat. Penulis, demikian kata Kyai yang dahulu kondang itu, menghendaki orang menutup shalat dengan ucapan selamat pagi dan selamat sore. Padahal penulis tahu definisi shalat adalah sesuatu yang dimulai dengan Takbiratul Al-Ihram dan disudahi dengan ucapan Salam. Jadi, menurut paham Mazhab al-Syafi'i, Penulis tidak akan semaunya sendiri menghilangkan salam sebagai peribadatan, melainkan hanya mengemukakan perubahan salam sebagai ungkapan, baik ketika orang bertemu dengan seorang muslim yang lain maupun dengan non muslim. Di lingkungan Universitas Al-Azhar di Kairo misalnya, para syaikh/kyai yang menjadi dosen juga sering mengubah "tanda perkenalan" tersebut, umpamanya saja dengan ungkapan "selamat pagi yang cerah" (shabah al-nur). Kurangnya pengetahuan Kyai kita itu, mengakibatkan beliau berburuk sangka kepada Penulis. Dan tentu reaksi terhadap pandangan Ulil sekarang adalah akibat dari kekurangan pengetahuan itu.


*****


Tidak heranlah jika reaksi orang menjadi sangat besar terhadap tokoh muda kita ini. Yang terpenting, penulis ingin menekankan dalam tulisan ini, bahwa Ulil Abshar-Abdalla adalah seorang santri yang berpendapat, bahwa kemerdekaan berpikir adalah sebuah keniscayaan dalam Islam. Tentu saja ia percaya akan batas-batas kemerdekaan itu, karena bagaimanapun tidak ada yang sempurna kecuali kehadirat Tuhan. Selama ia percaya ayat dalam kitab suci Al-Qur'an: "Dan tak ada yang abadi kecuali kehadirat Tuhan" (wa yabqa wajhu rabbika dzul jalali wal ikram), dan yakin akan kebenaran kalimat Tauhid, maka ia adalah seorang Muslim. Orang lain boleh berpendapat apa saja, tetapi tidak dapat mengubah kenyataan ini. Seorang Muslim yang menyatakan bahwa Ulil anti Muslim, akan terkena Sabda Nabi Muhammad SAW: "Barang siapa yang mengkafirkan saudara yang beragam Islam, justru ialah yang kafir" (man kaffara akhahu musliman fahuwa kafirun).

Ulil dalam hal ini bertindak seperti Ibnu Rusyd (Averros), yang membela habis-habisan kemerdekaan berpikir dalam Islam. Sebagai akibat, Averros juga di"kafir"kan orang, tentu saja oleh mereka yang berpikiran sempit dan takut akan perubahan-perubahan. Dalam hal ini, memang spektrum antara pengikut paham sumber tertulis Ahl al-Naqli (kaum tekstualis) dan penganut paham serba akal Ahl al-Aqli (kaum rasional) dalam Islam memang sangat lebar. Kedua hal ini pun, sekarang sedang ditantang oleh paham yang menerima "sumber intuisi" (Ahl al-Dzawq), seperti dikemukakan oleh Al-Jabiri dari Universitas Yar'muk di Yordania. Sumber ketiga ini, diusung oleh Imam al-Ghazali dalam magnumopus (karya besar), Ihya' 'Ulum al-Din, yang saat ini masih diajarkan di pondok-pondok pesantren dan perguruan-perguruan tinggi di seantero dunia Islam.

Jelaslah, dengan demikian "kesalahan" Ulil adalah karena ia bersikap "menentang" anggapan salah yang sudah tertanam kuat di benak kaum muslim. Bahwa kitab suci Al-Qur'an menyatakan "Telah ku sempurnakan bagi kalian agama kalian hari ini" (Alyawma akmaltu lakum dinakum) dan "Masuklah ke dalam Islam/kedamaian secara menyeluruh" (Udkhulu fi al-silmi kaffah), maka seolah-olah jalan telah tertutup untuk berpikir bebas. Padahal, yang dimaksudkan kedua ayat tersebut adalah terwujudnya prinsip-prinsip kebenaran dalam agama Islam, bukannya perincian tentang kebenaran dalam Islam. Ulil mengetahui hal itu, dan karena pengetahuannya tersebut ia berani menumbuhkan dan mengembangkan liberalisme (keterbukaan) dalam keyakinan agama yang diperlukannya. Dan orang-orang lain itu marah kepadanya, karena mereka tidak menguasai penafsiran istilah tersebut.

Berpulang kepada kita jualah untuk menilai tindakan Ulil Abshar-Abdalla, yang mengembangkan paham liberalisme dalam Islam. Lalu mengapa ia melakukan hal itu? Apakah ia tidak mengetahui kemungkinan akan timbulnya reaksi seperti itu? Tentu saja ia mengetahui kemungkinan itu, karena sebagai seorang santri Ulil tentu paham "kebebasan" yang dinilai buruk itu. Lalu, mengapa ia tetap melakukan kerja menyebarkan paham tersebut? Tentu karena ia "terganggu" oleh kenyataan akan lebarnya spektrum di atas. Karena ia khawatir pendapat "keras" akan mewarnai jalan pikiran kaum muslim pada umumnya. Mungkin juga, ia ingin membuat para "muslim pinggiran" merasa di rumah mereka sendiri (at home) dengan pemahaman mereka. Kedua alasan itu baik sendiri-sendiri maupun secara bersamaan, mungkin saja menjadi motif yang diambil Ulil Abshar-Abdalla tersebut.

Kembali berpulang kepada kita semua, untuk memahami Ulil dari sudut ini atau tidak. Jika dibenarkan, tentu saja kita akan "membiarkan" Ulil mengemukakan gagasan-gagasannya di masa depan. Disadari, hanya dengan cara "menemukan" pemikiran seperti itu, barulah Islam dapat berhadapan dengan tantangan sekulerisme. Kalau demikian reaksi kita, tentu saja kita mengharapkan Ulil masih mau melahirkan pendapat-pendapat terbuka dalam media khalayak. Bukankah para ulama di masa lampau cukup bijaksana untuk memperkenalkan pebedaan-perbedaan pemikiran seperti itu? Adagium seperti "perbedaan pandangan di kalangan para pemimpin adalah rahmat bagi umat" (ikhtilaf al-A'immh rahmah al-'ummah).

Jika kita tidak menerima sikap untuk membiarkan Ulil "berpikir" dalam media khlayak, maka kita dihadapkan kepada dua pilihan antara "larangan terbatas" untuk berpikir bebas, atau sama sekali menutup diri terhadap kontaminasi (penularan) dari proses modernisasi. Sikap pertama, hanya akan melambatkan pemikiran demi pemikiran dari orang-orang seperti Ulil. Padahal pemikiran-pemikiran ini, harus dimengerti oleh mereka yang dianggap sebagai "orang luar". Pendapat kedua, berarti kita harus menutup diri, yang pada puncaknya dapat berwujud pada radikalisme yang bersandar pada tindak kekerasan. Dari pandangan inilah lahir terorisme yang sekarang "menghantui" dunia Islam. Kalau kita tidak ingin menjadi radikal, sudah tentu kita harus dapat mengendalikan kecurigaan kita atas proses modernisasi, yang untuk sebagian berakibat kepada munculnya paham "serba kekerasan", yang saat ini sedang menghinggapi dunia Islam.

Yang menjadi pertanyaan adalah, mengapa yang dibawa Ulil Abhsar dalam bentuk pandangan liberalisme Islam justru ditentang di lingkungan NU sendiri? Jawabnya terletak dalam kenyataan, bahwa di lingkungan NU, pembaruan pada umumnya terjadi tanpa menggunakan label apapun. Sewaktu KH. A. Wahid Hasyim kembali dari Mekkah pada tahun 1931, ia langsung mengadakan perombakan pada kurikulum madrasah di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Ia berhasil, karena justru perombakan itu dilakukan tanpa nama apapun. Seolah-olah tidak ada perubahan apapun. Dengan demikian, ia menjaga perasaan orang yang masih mengikuti cara berpikir lama.

Yang menolak perubahan/karena perasaan dan pikiran mereka termasuk ayahnya sendiri (KH. M. Hasjim Asy'ari), dihargai dan di "orangkan". Merekapun menahan diri dan tidak mengadakan perlawanan terbuka terhadap apa yang dilakukan. Demikian pula, ketika KH. Mahfudz Sidiq melansir gagasannya tentang prinsip-prinsip kebaikan masyarakat (Mabadi' Khairah 'Ummah) diawal-awal dasawarsa empat puluhan ia meletakannya dalam konteks memperkuat susunan masyarakat yang sudah ada. Maka gagasan itu langsung diterima tanpa kritikan apapun dari semua pihak di lingkungan NU. Sayangnya, beliau tidak berumur panjang dan meninggal dunia sewaktu pihak Jepang mulai menanamkan pengaruhnya di negeri ini. Demikian pula, ketika menjadi Ketua Umum PBNU, Penulis juga melakukan perubahan-perubahan drastis, antara lain dengan memasukkan tokoh-tokoh muda pada kedudukan strategis di lingkungan NU. Tetapi itu semua dilakukan tanpa embel-embel apapun.

Lalu terjadilah perubahan-perubahan drastis, tanpa ada gejolak-gejolak apa-apa. Hal itu dilakukannya juga di lingkungan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Begitu banyak anak-anak muda menjadi fungsionaris penting dalam PKB, tanpa ada perlawanan berarti. Di sinilah letak pentingnya sikap yang jelas dari seorang pimpinan yang mengerti apa yang harus dilakukan. Nah, hal inilah yang justru diabaikan oleh Ulil Abshar Abdalla yang "terjebak" dalam label yang dibuatnya sendiri, atau yang dibiarkan tumbuh. Tentu saja perkembangan belum berakhir, karena Ulil kemudian "berdiam diri" dengan cara belajar di luar negeri. Sewaktu ia kembali ke tanah air nanti, mungkin ia dapat mengorganisir penerimaan lebih luas di lingkungan NU dengan cara "berdiam diri" seperti itu dulu.

Tuduhan bahwa ia selama ini tidak ikhlas memimpin umat, mungkin dapat ia tolak dengan cara seperti itu. Mungkin dukungan terhadap dirinya akan berkurang, namun di lingkungan NU ia akan diterima secara lebih luas, karena ia akan dilihat sebagai "orang sendiri". Style atau gaya kepemimpinan seperti ini, memang merupakan ciri yang berdiri sendiri di lingkungan NU. Hal semacam inilah yang jarang dimengerti oleh orang-orang dari gerakan Islam yang lain. Penulis sendiri banyak melakukan perubahan-perubahan mengenai apa-apa yang ada di lingkungan NU, tetapi tidak pernah menyebutkan apa-apa yang dibiarkan. Ada anggapan orang akan perlunya perubahan di lingkungan luar NU agar orang-orang di luar NU lebih dapat menerima perubahan.

"Pengenalan keadaan" seperti inilah yang harus kita mengerti baik di lingkungan NU maupun di luarnya dan mengetahui keadaan seperti itu, kita akan dapat melakukan perubahan-perubahan di lingkungan gerakan Islam. Memang hal ini adalah sebuah keniscayaan yang mau tidak mau akan menentukan kualitas kepemimpinan seseorang. Nah, kemampuan menyusun kepemimpinan yang berlandaskan tidak hanya pikiran-pikiran, tetapi juga didasarkan pada hal-hal praktis semacam ini, adalah sebuah "modal" yang diperlukan. Antara gaya dan substansi kepemimpinan, harus ada keseimbangan yang menentukan kualitasnya. Ulil Abshar-Abdalla masih berusia muda tetapi memiliki potensi besar untuk menjadi pimpinan yang diakui semua pihak, dan untuk itu ia harus juga "memahami" hal itu. Kalau hal itu terjadi, maka Penulis makalah ini adalah orang paling berbahagia, di samping orang tua dan mertuanya sendiri. Pilihan yang kelihatannya mudah tetapi sulit dilakukan, bukan?


Jakarta, 28 November 2005



Naskah ini penyempurnaan dari tulisan dengan judul yang sama sebelumnya. Disampaikan pada acara Peluncuran dan Diskusi Buku "Menjadi Muslim Liberal"karya Ulil Abshar-Abdalla di Universitas Paramadina, Selasa 29 November 2005


ISI INJIL ASLI BARNABAS DI TURKI


INILAH INJIL ASLI INJIL BARNABAS YANG DITEMUKAN DI TURKI

Belum lama ini, pemerintah Turki mengumumkan tentang penemuan Kitab Injil Asli Barnabas, salah satu murid pertama Yesus (Isa Almasih).


Hal yang tentu saja mengejutkan banyak pihak, termasuk kubu Vatikan itu sendiri.Sebagaimana diberitakan oleh DailyMail, basijpress dan NationalTurk, bahwa Injil Barnabas asli tersebut ditemukan pada tahun 2000 lalu di Turki, namun ditutupi oleh pemerintah Turki selama lebih dari 12 tahun, dan baru sekarang di beberkan ke publik.Lembaran-lembaran kulit hewan itu ditulis dengan huruf Syriac dengan dialek bahasa Aram, bahasa yang sama seperti bahasa yang umum dipakai pada masa Yesus Isa Almasih.

Pemerintah Turki menyakini bahwa kitab kulit hewan tersebut adalah Injil Barnabas orisinal.Hal yang menarik dari Kitab Injil Barnabas Asli asal Turki tersebut menyatakan bahwa YESUS TIDAK PERNAH DI SALIB, dan terdapatnya ayat-ayat yang menyatakan bahwa Islam adalah agama yang benar serta pengakuan tentang kehadiran Nabi Akhir Jaman, Muhammmad SAW.

Pengakuan itu terdapat pada bab 41 dari Kitab Barnabas yang ditemukan di Turki tersebut. Berikut ini terjemahannya :"Allah telah menyembunyikan diriNya sebagai Malaikat Agung Michael berlari mereka (Adam dan Hawa) dari surga, (dan) ketika Adam berbalik, ia melihat bahwa di atas pintu gerbang ke surga tertulis "La Ela ELA Allah, Mohamad Rasul Allah"Kitab yang masih menjadi perdebatan tersebut disebutkan kini disimpan di Justice Palace, Ankara, Turki dengan pengawalan ketat polisi bersenjata lengkap dan keamanan maksimum.

Pihak Iran lewat Basij Press menyatakan bahwa apa yang tertulis di kitab Barnabas asli tersebut adalah bukti tentang kebenaran Islam, yang walau begitu ditanggapi oleh sinis dari berbagai pihak.

Bahkan pihak Kristen lewat berbagai jamaatnya menyatakan bahwa Kitab Barnabas tersebut diragukan keotentikannya.
Namun walau begitu pihak Vatikan lebih arif dengan menyatakan telah mengajukan permohonan resmi ke pemerintah Turki untuk membaca dan menganalisa keaslian kitab kontroversial itu.

Para agamawan menyatakan bahwa jika Alkitab Barnabas tersebut terbukti asli, maka akan mengakibatkan rusaknya kredibilitas Gereja, dan akan menimbulkan revolusi agama Nasrani besar-besaran di seluruh Dunia.Tentu saja penemuan ini cukup menarik, sama menariknya dengan penemuan dan fakta sejarah bahwa Benua Amerika pertama kali di temukan oleh para pelaut tangguh Islam ^_^

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ....


Yulia Yellow, Siap Menggantikan Jupe !!


Nama aslinya adalah Yulia Putri Sari, tapi Ia lebih dikenal sebagai Yulia Yellow. Perempuan cantik ini coba menjelaskan perihal kata “Yellow” yang menempel di belakang namanya selama lebih kurang 7 tahun itu. “Itu karena semua peralatan tulisku waktu SMA, warnanya kuning semua. Nah dari situ aku dinobatkan sebagai Yulia Yellow, sampai sekarang. Sebenarnya aku sendiri nggak terlalu suka warna kuning,” katanya.

Perempuan kelahiran Padang 22 Juli 1989 ini tidak membenarkan bahwa ia adalah anak kesayangan di keluarganya yang dimanja, menurutnya meskipun anak terakhir ia adalah anak yang mandiri. Yulia membuktikan bahwa untuk saat ini ia sudah hidup terpisah dari ibunya. Mahasiswi semester akhir di sebuah perguruan tinggi swasta ini terlihat sangat antusias untuk menjerumuskan dirinya dalam dunia hukum, karena ia mengaku bahwa di bidang pidanalah adrenalinnya benar-benar terpacu.

“Menurut aku bidang pidana itu lebih aktif jika dibanding bidang hukum yang lainnya, karena porsi untuk terlibat di lapangannya lebih besar. Dan buatku itu sangat menantang,” ucap perempuan yang memiliki tinggi badan 167 cm dan berat 48 kg ini menggebu-gebu.

Ditanya soal keseriusannya di dunia modeling, Yulia berargumen bahwa dunia modeling itu seperti dunia-dunia hiburan lain yang usianya tidak panjang, sehingga ia sama sekali tidak bermimpi bahwa modeling akan menjadi profesinya di kemudian hari. Yulia memilih dunia hukum sebagai sarana untuk meningkatkan status sosial di masyarakat.

Mengenai seks, ternyata Yulia tidak memiliki fantasi yang macam-macam. Tapi, ada cerita lain yang dijamin membuat pembaca berdebar-debar. Lengkapnya ada di Popular.














Berjilbab, Pemenang Olimpiade Diusir dari Sekolah



Rafiat kini tak bisa lagi meneruskan pendidikannya di Kara-Tyube, Rusia Selatan. Pasalnya, sekolah tersebut telah men-drop out remaja 15 tahun ini lantaran ia teguh memakai jilbab. Pilihan sulit dihadapi Rafiat, apakah ia mau melepas jilbabnya agar bisa tetap bersekolah di situ, atau tetap berjilbab dengan konsekuensi “diusir” dari sekolah. Rafiat menerima putusan di-drop out asal tetap bisa berjilbab, meski dengan menangis meninggalkan sekolah.

Rafiat sebenarya bukan murid biasa. Ia adalah pemenang olimpiade lokal. Namun, ia kini terusir ketika jilbab tidak boleh lagi dipakai di bumi belahan selatan Rusia itu.

Sedangkan sang ayah, Ali Salikhov akan mengantarkan Rafiat pindah ke Dagestan. Di negara bagian paling selatan Rusia itu, Raifat akan tenang menggunakan jilbab. Hanya saja ia harus rela menurunkan sedikit derajat pendidikannya.


Sang ibu, Maryam Salikhova mengatakan tidak sekalipun anak gadisnya itu menanggalkan jilbab. Teman-teman sekelas Rafiat juga menjadi saksi keteguhan Rafiat berjilbab. "Ia sudah mulai dewasa. Tapi tidak mau melepaskannya (jilbab). Sekalipun di dapur," kata Maryam, kepada the New York Times, Selasa (19/3).

Keluarga Salikov tinggal di kawasan bersalju di Stavropol, bagian selatan Moskow. Mereka tinggal di lahan miskin di Desa Kara-Tyube. New York Times menggambarkan jalanan di tempat itu berantakan, kotoran domba yang berceceran. Saluran air tidak berjalan normal, tapi air tergenang di mana-mana.

Di daerah yang tidak terlalu mendapat perhatian pembangunan itu, pemerintah menjadikannya contoh untuk pengusiran kelompok Muslim. Keluarga Salikov satu di antara korban, dan Raifat bersama adik-adiknya, menjadi korban pertama di wilayah berpopulasi 2,7 juta jiwa tersebut.

Seperti dikutip dari Republika, kejadian ini berawal pada September 2012 saat kepala sekolah tempat Rafiat menimba ilmu tidak mengakui anak didik yang mengenakan jilbab. Rafiat diberi waktu satu bulan membuka penutup auratnya itu.

Setelah sebulan berlalu, remaja teladan itu tak menghiraukan perintah kepala sekolahnya. Pada Oktober 2012, Rafiat di drop out. Adik sepupunya, Amina (10 tahun) dan adiknya Aisyah (5) juga mendapat perlakuan sama,

Kepala sekolah menjadi pahlawan bagi kelompok ortodoks. Kabar itu mematik kemarahan umat Muslim. Ketegangan sempat meningkat, dan Moskow mendengar kemarahan itu.

Perdana Menteri Vladimir Putin memberikan otonom kepada pemerintah lokal dan menyerahkan persoalan tersebut kepada pemerintahan setempat. Dengan populasi hanya 10 persen, umat Muslim terpinggirkan. [IK/Rpb]


"Eunuchs" Tradisi Aneh Kebiri Kemaluan Sendiri Paling Mengerikan Dunia

"Eunuchs" Tradisi Aneh Kebiri Kemaluan Sendiri Paling Mengerikan Dunia ini pernah menjadi tradisi jaman dahulu. Kebiri (juga disebut pengebirian atau kastrasi) adalah tindakan bedah atau kimia yang bertujuan untuk menghilangkan fungsi testis pada jantan atau fungsi ovarium pada betina. Pengebirian dapat dilakukan baik pada hewan ataupun manusia.


Praktik pengebirian sudah dilakukan manusia bahkan jauh sebelum tercatat dalam sejarah. Kebiri kadang kala dilakukan atas dasar alasan keagamaan atau sosial di budaya tertentu di Eropa, Timur Tengah, Asia Selatan, Afrika, dan Asia Timur. Setelah peperangan, pemenang biasanya mengebiri dengan memotong penis dan testis mayat prajurit yang telah dikalahkan sebagai tindakan simbolis "merampas" kekuatan dan keperkasaan mereka. Laki-laki yang dikebiri — orang kasim — biasanya dipekerjakan dan diterima pada kelas sosial istimewa dan biasanya menjadi pegawai birokrasi atau rumahtanga istana: khususnya harem.Pengebirian juga muncul dalam dunia keagamaan. Sementara beberapa agama seperti agama Yahudi sangat melarang praktik ini. Kitab Imamat misalnya secara khusus melarang orang kasim atau yang alat kelaminnya cacat untuk masuk menjadi biarawan Katolik, sebagaimana tradisi sebelumnya melarang hewan kebiri untuk dikorbankan.


Dalam sejarah Tiongkok, orang kasim atau disebut sida-sida diketahui memegang kekuasaan yang cukup besar di istana, terkadang merebut kekuasaan dari kaisar yang sah, seperti disebutkan dalam sejarah dinasti Han, dan masa menjelang akhir dinasti Ming. Peristiwa yang sama juga dilaporkan terjadi di Timur Tengah.
Di masa purba, pengebirian juga melibatkan pemotongan seluruh alat kelamin pria, baik testis sekaligus penis. Praktik ini sangat berbahaya dan kerap mengakibatkan kematian akibat pendarahan hebat atau infeksi, sehingga dalam beberapa kebudayaan seperti Kekaisaran Byzantium, pengebirian disamakan dengan hukuman mati. Pemotongan hanya testisnya saja mengurangi risiko kematian.

Pembedahan untuk mengangkat kedua testis atau pengebirian secara kimia secara medis mungkin dilakukan sebagai prosedur pengobatan kanker prostat. Pengobatan dengan mengurangi atau menghilangi asupan hormon testosteron -baik secara kimia ataupun bedah dilakukan untuk memperlambat perkembangan kanker. Hilangnya testis yang berarti hilangnya pula hormon testosteron mengurangi hasrat seksual, obsesi, dan perilaku seksual. Kaum transseksual laki-laki yang merasa dirinya perempuan ada yang menjalani prosedur orchiektomi, penghilangan alat kelami laki-laki, sebagai bagian dari operasi ganti kelamin dari laki-laki menjadi perempuan.
Tradisi kebiri ini disebut juga Eunuchs atau disebut juga kasim,seorang laki-laki yang kehilangan kesuburannya karena kemaluannya telah dibuang dengan sengaja atau karena sebab-sebab lain. Sejak itu, selama beribu-ribu tahun orang kasim bekerja di berbagai kebudayaan seperti pelayan istana atau pelayan rumah tangga, penyanyi laki-laki dengan suara tinggi, petugas-petugas keagamaan khusus, pejabat pemerintah, komandan militer, dan pengawal kaum perempuan ataupun pelayan di Istana Kaisar.

Orang kasim pertama disebutkan di Kekaisaran Asyur (l.k. 850 hingga 622 SM). Mereka pun biasa tampil di istana kaisar-kaisar Akhemenid dari Persia atau firaun dari Mesir. Di Tiongkok kuno, pengebirian adalah salah satu bentuk hukuman tradisional dan sarana untuk mendapatkan pekerjaan di kalangan istana Kaisar.

Ketika mereka tidak lagi dipekerjakan. Orang-orang kasim diberikan jabatan-jabatan pegawai negeri yang demikian tinggi dengan alasan bahwa karena mereka tidak dapat mempunyai anak, mereka tidak akan tergoda untuk merebut kekuasaan dan memulai sebuah dinasti. Pada saat yang sama, sebuah sistem serupa juga ada di Vietnam. 

Waoww... Misteri Laut Setan di Jepang

Sebenarnya,ada suatu perairan di Jepang yang sangat berbahaya bagi aktivitas pelayaran dan penerbangan,sama bahaya dengan Segitiga bermuda/Bermuda Triangle yaitu Japan Devil’s Sea/Laut Setan.

PETA Laut Setan Jepang

Perairan ini adalah merupakan daerah lautan tenang di Laut Pasifik, 100 KM sebelah selatan Tokyo, yang terletak diantara pulau Ivojima dan Pulau Miyake,tetapi kurang begitu terkenal dibanding Segitiga Bermuda, barangkali karena letaknya yang jauh dari daratan Jepang.
Sementara itu Segitiga Bermuda sangat akrab bagi kalangan pelaut Amerika, yang pada gilirannya menelan banyak kapal dan pesawat.

Kendati demikian,Laut Setan dekat daratan Jepang itu juga bertanggung jawab atas hilangnya beberapa kapal dan pesawat. Antara tahun 1950 dan 1954, didaerah ini telah hilang tidak kurang dari 9 kapal besar tanpa meninggalkan bekas. Pemerintah Jepang sangat menaruh perhatian terhadap daerah ini,dan mengumumkan bahwa ia merupakah daerah berbahaya dan tidak boleh didekati. Pada tahun 1955 pemerintah Jepang mengirim ekspedisi dengan membawa sejumlah pakar menuju daerah tersebut dengan menggunakan kapal Kawamaru. Malangnya Kawamaru lenyap tanpa pesan.

Seorang sarjana Amerika,Ivan Sanderson,yang sangat tertarik dengan semua keanehan tersebut,berusaha melihat letak Segitiga Bermuda dan Japan Devil’s Sea dalam peta. Ternyata dia melihat bahwa kedua daerah tersebut terletak persis digaris bujur antara 30 dan 40 derajat sebelah utara khatulistiwa,luasnya hampir sama (lihat peta diatas).


Melalui kesimpulan ini Sanderson melanjutkan pengamatannya pada hal-hal lainnya, dan dia menemukan bahwa terdapat 12 daerah di dunia ini yang sejenis dengan itu. Dua diantaranya di kutub utara dan kutub selatan, sedang sepuluh lainnya terbagi dalam dua jajar, jajaran pertama terletak pada garis bujur 40 derajat sebelah utara, dan jajaran kedua terletak pada garis bujur 40 derajat sebelah selatan khatulistiwa.

Masing-masing tempat terpisah sekitar 72 derajat pada garis lintang. Tempat-tempat tersebut disamping didua kutub utara dan selatan, antara lain adalah dua daerah yang terletak didaratan. Satu di uatara Gurun Pasir Besar Afrika, dan satu lagi di daerah pegunungan barat laut India.

Sanderson mengamati bahwa sebagian besar daerah tersebut memiliki kemiripan satu sama lain, antara lain, dalam letaknya yang berada dikawasan yang mana bertemu arus panas dan dingin, dan bahwasanya tempat2 tersebut dipandang sebagai titik-simpul, karena ia mengarahkan arus air atas dan bawah pada arah yang berlawanan, dan dengan suhu yang berbeda tersebut, dapat menimbulkan gelombang magnetic yang menjadi biang keladi bagi semua kecelakaan itu.Akan tetapi teori Sanderson ini tidak dibangun atas suatu dalil.

Tidak ada suatu apapun yang membuktikan bahwa pertemuan dua aliran air yang berlawanan arah dan dengan suhu yang berbeda dapat menghasilkan gelombang magnetis didalam bumi.

Selain itu, teori Sanderson juga tidak menginprestasikan cara kerja “Kuburan Setan” yang terletak didaratan.Yakni,dua dikutub utara dan kutub selatan, yang ketiga disebelah utara Gurun Besar Afrika, dan yang keempat di pegunungan barat-daya India.

Lebih jauh lagi,teori tersebut gagal menjawab pertanyaan,mengapa kapal-kapal yang menjadi korban ditempat-tempat seperti itu ditinggalkan penumpangnya begitu saja, dan kemana pula mereka pergi? Lalu, peristiwa apa pula yang kelihatannya demikian menakutkan mereka,sehingga mereka meninggalkan kapalnya?

Misteri Segitiga Masalembo di Perairan Indonesia

Dua kecelakaan lalulintas pada awal tahun 2007 sangat memperihatinkan. Yang pertama kecelakaan lalulintas laut yang menimpa kapal laut Senopati Nusantara, yang kedua kecelakaan Pesawat Adam Air. Keduanya diduga terjadi pada waktu yang berdekatan di kawasan yang sama berdekatan juga di laut Utara Jawa, dan yang satu di seputar Masalembo.

Duapuluh enam tahun yang lalu KM Tampomas II terbakar di laut dan karam pada tanggal 27 Januari 1981. Ah kenapa pada bulan-bulan yang sama ya? memang bulan-bulan ini merupakan bulan-bulan puncak perubahan musim seantero Indonesia yang kepulauannya berada di sekitar katulistiwa.

Tetapi kenapa kejadian kecelakaan ini di lokasi yang kira-kira sama? Ah jangan-jangan barangkali mungkin saja.
Pulau Masalembo sebenarnya sebuah pulau kecil yang berada di ujung Paparan Sunda. Pulau-pulau kecil ini berada di daerah “pertigaan” laut yaitu laut jawa yang berarah barat timur dan selat Makassar yang memotong berarah utara-selatan.

Pola kedalaman laut di Segitiga Masalembo ini sangat jelas menunjukkan bentuk segitiga yang nyaris sempurna berupa segitiga sama sisi.


Pada peta kedalaman laut atau peta bathymetri diatas dapat dilihat adanya bentuk kepulauan yang berbentuk segitiga. Tinggian yang terdiri beberapa pulau-pulau ini saya sebut sebagai “SEGITIGA MASALEMBO” atau “THE MASALEMBO TRIANGLE“. Nah, ada apa saja di daerah seputaran Segitiga Masalembo ini. Coba kita buka-buka dikit-dikit ya. Tapi jangan mengharap banyak dari sisi mistisnya, akan lebih banyak saya urai sisi kebumian dan kelautannya saja.

Pertemuan ARLINDO (Arus Laut Indonesia)
Indonesian Throughflow (ARLINDO), indicate the relationship between the relationship between ARLINDO and El-Nino Southern Oscillation (ENSO) (Source, Gordon, A., 1998)

Di atas ini digambarkan arus laut di Indonesia, terutama Indonesia Timur. Coba perhatikan arus yang melewati Segitiga Masalembo ini. Pada bagian atas (garis hijau) menunjukkan air laut mengalir dari barat memanjang di Laut Jawa, berupa monsoonal stream atau arus musiman. Arus ini sangat dipengaruhi oleh cuaca dan musim. Sedangkan dari Selat Makassar ada arus lain dari utara yang merupakan thermoklin, atau aliran air laut akibat perbedaan suhu lautan. Kedua arus ini bertemu di sekitar Segitiga Masalembo.

Yah, tentu saja arus ini akan sangat mempengaruhi pelayaran laut disini. 
Arus musiman ini sangat dipengaruhi juga oleh suhu air laut akibat pemanasan matahari tentusaja. Kalau anda masih inget bahwa lintasan matahari itu bergerak bergeser ke-utara-selatan dengan siklus tahunan. Itulah sebabnya pada bulan-bulan Januari yang merupakan saat perubahan arus musiman (monsoon).
Quote:
Apa menariknya dari ARLINDO ini? Arus ini membawa air laut dingin dari Samodra Pasifik ke Samodera Indonesia diduga dengan debit hingga 15 juta meterkubik perdetik!!! Dan hampir keseluruhannya melalui Selat Makassar!
Tentunya aliran air sebesar ini bukan sekedar aliran air saja. Banyak aspek lain yang ikut mengalir dengan aliran air sebanyak itu, misalnya akan terdapat pula aliran ikan-ikan laut, aliran sedimen laut, juga aliran temperatur air. Apa saja efek aliran ini dengan proses kelautannya sendiri? Wah tentunya banyak sekali.

Pada profil dasar selat Makassar diatas terlihat batuan kalimantan dan batuan sulawesi berbeda, kalau masih ingat yang aku tulis tentang pembentukan Patahan-patahan di Jawa di tulisan sebelumnya disini, maka tentunya mudah dimengerti. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan mencolok antara Indonesia barat dengan Indonesia Timur, seperti yg ditulis disini sebelumnya. 
Kalimantan merupakan bagian dari Paparan Sunda (Indonesia Barat) sedang Sulawesi merupakan bagian dari Indonesia Timur. Nah garis yang membaginya dulu diketemukan oleh Wallace disebut sebagai Garis Wallace (Wallace Line). Garis Wallace ini sebenernya hasil penelitian satwa Indonesia Barat-Timur, namun sebenarnya ada juga implikasi atau manifestasi dari aspek geologis (batuan penyusunnya).

Dari Batuannya kita tahu bahwa dibawah selat makasar ini terdapat tempat yang sangat kompleks geologinya, diatasnya terdapat selat Makassar yang juga memilki karakter khusus di dunia ini dimana mengalirkan air yang sangat besar.

Apa yang terlihat lagi? Ya tentunya ada aspek meteorologis yang memisahkan antara daerah diatas air dengan daerah diatas daratan yaitu awan. Awan merupakan fenomena khusus yang paling banyak dijumpai diatas daratan. Itulas sebabnya kalau sedang di tengah laut coba tengok ke atas, carilah awan. 

Apa lagi selain awan?
Angin, ya angin juga akan berhembus karena perbedaan tekanan udara panas. Pada malam hari saat bertiupnya angin darat, para nelayan pergi menangkap ikan di laut. Sebaliknya pada siang hari saat bertiupnya angin laut, para nelayan.

Perubahan angin darat laut karena suhu ini berubah dalam siklus harian, namun tentunya ada juga siklus tahunannya atau disebut siklus monsoon. Looh Monsoon, kok sepertinya juga ada monsoonal stream yang ada di Arlindo digambar atas. Ya, memang itulah siklus-siklus arus angin, siklus air itu bertemu bercampur di segitiga Masalembo ini. Runyem kan?
Seringkali daerah Segitiga Bermuda dihubungkan dengan kondisi magnetisme. Adakah peta magnetik daerah Segitiga Masalembo ini?

Kalau dibandingkan dengan Segitiga Bermuda, lokasi Segitiga Masalembo juga tidak menunjukkan keanehannya. Sepertinya keangkeran segitiga Masalembo ini lebih ditentukan oleh faktor gangguan alamiah yang bukan mistis. Yang mungkin paling dominan adalah faktor meteorologis termasuk didalamnya faktor cuaca, termasuk didalamnya angin, hujan, awan, kelembaban air dan suhu udara yang mungkin memang merupakan manifestasi dari konfigurasi batuan serta kondisi geologi, oceaografi serta geografi yang sangat unik.

Kalau memang Masalembo Triangle ini banyak menimbulkan masalah transportasi (lalulintas), tentunya perlu rambu-rambu lalulintas laut yang lebih canggih ditempatkan di lokasi ini. Tetapi bukan berarti zona terlarang masa sih kita tidak boleh melewatinya sepanjang masa. Misalnya mercusuar khusus, penempatan radar pemantau. Juga yang tak kalah penting penelitian saintifik tentang perilaku arus air laut, serta cuaca di daerah ini.