Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Kamis, 04 Juli 2013

PARA KANIBAL MODEREN

Membicarakan soal perilaku kanibal mungkin kamu akan membayangkan mengenai orang-orang yang hidup di masa primitif dan jauh dari ilmu pengetahuan. Dan pikiranmu itu keliru! Tahukah kamu kalau rupanya ada kasus-kasus kanibal yang terjadi di dunia modern dan dengan alasan tak masuk akal? Ya, daftar berikut ini pasti akan membuatmu begitu tak habis pikir. Jadi pertanyaannya, mengapa orang-orang modern ini bisa melakukan hal-hal tak bermoral seperti kanibalisme ya?

1. Makan Jari Sendiri


David Playpenz berasal dari Colchester. David mengalami kecelakaan motor dan tangannya terluka sehingga salah satu jarinya diamputasi. David mengakui dia penasaran dengan kanibalisme sehingga memutuskan memakan dan memasak jarinya sendiri. Dan David menikmati memakan dagingnya itu...

2. Makan Suami Sendiri


Katherine Knight, seorang perempuan Australia yang menjalani hukuman penjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat karena membunuh secara sadis terhadap pasangannya, John Charles Thomas Price. Disebutkan Knight menusuk Price sebanyak 37 kali dengan pisau daput sebelum akhirnya menguliti dan menggantungnya. Seakan kurang, Knight memenggal kepala Price dan menaruhnya di pot di atas kompor dan memanggang daging Price bersama sayuran untuk dimakan. Sadis!

3. Memasak Alat Kelamin Sendiri


Pada tahun 2012, seorang pria Jepang bernama Mao Sugiyama (22) menghilangkan alat kelaminnya melalui operasi. Gilanya lagi, Mao kemudian membumbui alat kelaminnya itu sebelum dimasak yang kemudian diberikan kepada pengunjung restoran yang membayar USD 250 (Rp 2,4 juta) per orang.

4. Istri Sendiri Dimasak


Pada malam 18 Oktober 2009, David Viens dan istrinya Dawn bertengkar. Dengan mengerikan David lalu membekap mulut Dawn, mengikat kakinya dan membiarkannya. Esok harinya David kaget bahwa Dawn telah tewas, bukannya menyerahkan diri, David memutuskan memasak mayat sang istri untuk meninggalkan bukit. Selama empat hari, David memasak daging Dawn dan disajikan kepada pengunjung cafe Thyme miliknya. David mengakui menyisakan tengkorak Dawn di atas loteng.

5. Dimakan Suku Kanibal


Stefan Ramin adalah seorang turis Jerman berusia 40 tahun yang berkunjung ke pulau Nuku Hiva di Samudera Pasifik. Ramin lalu menghilang dan jenazahnya ditemukan di atas api unggun suku lokal yang diyakini sebagai kanibal. Apakah kamu percaya ada suku kanibal di dunia ini?

6. Wajah Yang Dimakan


Pada tahun 2012, kepolisian Miami berhasil menembak dan membunuh seorang pria telanjang yang sedang memakan wajah seorang pria gelandangan. Kanibal itu bernama Rudy Eugene yang sedang menikmati wajah Ronald Poppo. Setelah Rudy terbunuh bagaimana nasib Ronald? Rupanya dia bertahan hidup!

7. Makan Saudara Sendiri


Pada tahun 2009, dua orang kanibal berpesta dengan memakan saudara mereka selama 6 bulan. Tersangka itu bernama Timur (28) dan Marat (23) yang memakan kakak mereka Rafis. Ketika diperiksa, Baik Timur dan Marat mengakui memang membunuh Rafis setelah kemudian kepalanya dipenggal dan tubuhnya disimpan di kulkas sebelum akhirnya dimasak pelan-pelan selama 6 bulan.

8. Memasak Anak Sendiri


Pada tahun 2008, seorang bocah berusia 8 tahun menjadi korban kanibalisme. Di mana mayatnya dikuliti oleh ibunya sendiri, Klara Mauerova. Klara rupanya menyajikan daging putranya, Ondrej setelah mengunci putranya di ruang bawah tanah kepada kerabatanya. Atas kelakuan sadisnya, Klara mengakui bahwa dia anggota dari sekte agama sesat, Grail Movement.

9. Makan Mayat Teman


Empat pria menjalani petualangan liar di Siberia Timur. Namun sialnya mereka harus mengalami 4 bulan tersesat di alam liar. Disebutkan dua orang berhasil kembali dalam keadaan hidup, satu orang hilang, dan satunya lagi yakni Andrei Kurochina (44) ditemukan tewas dengan kondisi aneh. Polisi kemudian menemukan fakta bahwa mayat Andrei dimakan oleh Alexei Gorulenko dan Alexander Abdullayev, dua orang yang selamat. Namun dalam kesaksiannya, Alexander mengakui bahwa Andrei meninggal karena sebab alami. Apa kamu percaya?

10. Kanibal Internet


Kisah mengerikan ini dilakukan oleh Armin Miewes yang mencari korban di internet. Armin memang sudah memiliki mimpi bisa membunuh dan memakan daging manusia sejak berusia 12 tahun. Armin lalu bertemu dengan Brandes. Mereka berdua melakukan hubungan intim sesama jenis, lalu Armin memotong alat kelamin Brandes dan memakannya. Seakan kurang, Armin membunuh Brandes dan memakannya. Bagaimana rasanya? Armin mengakui daging Brandes seperti daging babi.

Tabun, Senjata Rahasia Mematikan yang Tidak Digunakan Hitler


Bayangkan jika tiba-tiba anda tidak mampu lagi bernafas karena otot dada dan paru-paru menegang. Air liur, lendir terus mengalir dari mulut dan hidung anda, bahkan seluruh tubuh anda menggigil hebat disertai keringat yang mengucur deras. Pandangan pun tiba-tiba kabur karena lubang pupil mata anda mengecil hingga seujung jarum. Pusing dan rasa mual yang hebat mengiringi penderitaan anda bahkan ketika anda sangat tersiksa ingin menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.

Saat itu anda sudah tidak bisa lagi menggerakkan seluruh tubuh anda, tangan, kaki, kepala, leher terasa sangat kaku tanpa bisa digerakkan sedikitpun. Lalu 6 menit kemudian, anda merasakan sekarat yang hebat dan.............kematian pun menjemput.

Quote:
TABUN, itulah senyawa kimia berbahaya warisan Perang Dunia II yang DICIPTAKAN OLEH ILMUWAN JERMAN pada era 1930an. Seseorang yang terkena tetesan TABUN seukuran ujung jarum dapat meregang nyawa dalam waktu 3-6 menit!
Begitu dahsyatnya efek senyawa kimia ini hingga Liga Bangsa-Bangsa (nenek-moyang PBB) melabelkannya sebagai salah satu SENJATA PEMUSNAH MASSAL (Weapons of Mass Destruction, Chemical Weapons Convention 1993) yang haram bagi negara mana pun untuk memproduksi, menggunakan, dan menyimpannya. Hal ini menjadikan TABUN sejajar dengan senjata pemusnah massal lain seperti Bom Nuklir.

Namun, tahukah anda bahwa senjata super-mematikan ini sama sekali TIDAK PERNAH digunakan Jerman dalam Perang Dunia II (1939-1945) melawan Sekutu ??

Perang Dunia II merupakan perhelatan akbar penghancuran umat manusia yang kedahsyatannya belum pernah disaksikan sang waktu sebelumnya. Puluhan juta manusia terbunuh dalam rentang waktu yang sangat singkat, kota-kota besar rata dengan tanah, rusaknya lingkungan hidup dan tatanan sosial, merebaknya penjarahan, pembunuhan, pemerkosaan, hancurnya negara-negara adidaya, dan menyebarnya paham ideologi menyimpang.

Sewajarnya, Perang Dunia II menjadi katalis dan kawah candradimuka perkembangan teknologi dan sains militer saat itu. Amerika, Jerman, Inggris, Jepang, dan Soviet berlomba untuk menciptakan mesin perang paling handal yang mampu melibas lawan tanpa ampun.

Mesin perang modern berkecamuk di udara dalam bentuk pesawat pengebom, pesawat pemburu, dan bom missile; di permukaan laut dalam bentuk Battleships, Destroyer, dan kapal induk pesawat; di bawah laut dalam bentuk Kapal Selam; dan di darat dalam bentuk tank, artileri, dan infantri mekanis.

Menariknya, Jerman adalah negara yang paling inovatif dalam mengembangkan teknologi militernya pada Perang Dunia II. Sejarah mencatat bahwa Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler mampu menjadi sebuah negara besar yang tidak hanya unggul di ranah politik hubungan internasional, ekonomi, sains dan teknologi, namun juga unggul dalam angkatan bersenjata dan perkembangan teknologi militer.

Berbagai penemuan revolusioner dihasilkan oleh para ilmuwan Jerman yang kemudian diaplikasikan dalam bidang militer, antara lain:
Pesawat jet pertama di dunia yang kemudian dikemas dalam pesawat pemburu Messerschmitt Me-262.
Pesawat siluman pertama di dunia yang mengaplikasikan teknologi flying wing dan carbon coating untuk menghindari deteksi radar (Horten Ho 229).
Pesawat VTOL pertama di dunia dalam bentuk helikopter (Flettner Fl 282 Kolibri).
Riset bom nuklir pertama yang menggunakan heavy water (jauh sebelum proyek Manhattan Amerika, namun akhirnya gagal karena sabotase).
Rudal roket pertama di dunia yang menginspirasi penerbangan luar angkasa Amerika Serikat (A-1 bombs, V-1, V-2).
Hingga senjata kimia pemusnah massal yang sangat efektif dan berbahaya sehingga memungkinkan Hitler untuk memenangkan Perang Dunia II jika saja dia menggunakannya: TABUN.

Ya, TABUN. Sebuah senyawa kimia yang jernih tidak berwarna, mudah menguap, berbau buah, namun amat-sangat beracun ini adalah hasil penelitian "tidak sengaja" oleh seorang Ilmuwan Jermanbernama Gerhard Schrader pada bulan Januari 1936.


Pada awalnya Gerhard melakukan riset untuk mengembangkan insektisida (obat anti hama/serangga) kepada perusahaan IG Farben. Insektisida yang fungsinya melumpuhkan sistem syaraf serangga itu ternyata juga mampu menghancurkan sistem syaraf manusia dalam sekejap.

Sebagaimana peraturan di Jerman kala itu, semua hasil riset yang memiliki potensi militer agar diserahkan kepada pemerintah. Perwakilan dari IG Farben pun dipanggil menghadap ke Berlin untuk menunjukkan efektivitas Tabun dalam bidang militer. Akhirnya, riset dan produksi Tabun untuk menjadi senjata kimia pun dilakukan besar-besaran.

Sebagaimana senjata "ajaib" dalam perang, proyek Tabun ini benar-benar dirahasiakan keberadaannya sehingga negara-negara Sekutu pun tidak mengetahui secuil pun tentang Tabun apa lagi bagaimana mempersiapkan diri dan counter-attack terhadap senjata kimia ini.

Kedahsyatan TABUN sebagai senjata kimia sudah tidak diragukan lagi. Satu tetes kecilnya, jika tersentuh oleh kulit manusia, maka dapat dipastikan orang itu akan mati dalam 6 menit kedepan.

Bayangkan jika senjata ini digunakan dalam Perang global, di mana terdapat ratusan ribu tentara dalam satu front pertempuran, padahal Jerman kala itu (medio 1943) sudah mampu memproduksi 12000 ton TABUN.


Keefektifan TABUN sebagai senjata pemusnah massal pun jauh melebihi Bom Nuklir yang gemar dibahas oleh negara Sekutu kala itu. Bom nuklir memang memiliki efek destruktif yang sangat besar, namun dengan efek kehancuran yang besar itu juga terjadi collateral damage yang besar pula, antara lain efek radioaktif nuklir berpuluh-puluh tahun yang menimbulkan penyakit genetik, kehancuran lingkungan dan bangunan perkotaan.

Berbeda dengan TABUN yang hanya membunuh manusia (dan serangga), sehingga penggunaannya sangat efektif dan spesifik. Apalagi TABUN adalah senyawa yang sangat mudah menguap dan terurai di udara sehingga tidak terjadi efek buruk lingkungan setelah serangan dilakukan.

Seiring berjalannya waktu, Jerman semakin terdesak dan kalah dalam pertempuran-pertempuran Perang Dunia II.

Hancurnya pabrik industri dan militer oleh pesawat pengebom milik Sekutu, kalahnya industri, sumber daya alam, dan jumlah sumber daya manusia Jerman dibandingkan Amerika dan Soviet, serta bobroknya birokrasi internal pemerintahan Nazi saat itu, hingga pengkhianatan di kalangan angkatan bersenjata, mengakibatkan Hitler semakin tersudut dalam perang.

Selain itu, negara-negara Sekutu juga gencar melakukan serangan pemusnah massal berupa pengeboman besar-besaran ke wilayah penduduk yang mengakibatkan jutaan masyarakat sipil meninggal, dan puluhan juta lainnya kehilangan rumah mereka.

Bahkan tidak jarang pasukan pengebom Sekutu menggunakan bom incendiary yakni bom api yang mampu membakar habis-habisan seluruh kota dalam badai api. Pemboman massal seperti ini justru memiliki efek yang jauh lebih dahsyat daripada penggunaan bom atom/nuklir.

Jika bom atom kala itu hanya efektif untuk sebuah kota yang terdiri dari bangunan semi permanen (kota-kota di Jepang misal Hiroshima & Nagasaki), maka hujan bom incendiary mampu membakar habis kota modern permanen gaya Eropa seperti Dresden, Hamburg, Aachen, dan Berlin.

Namun di tengah keterpurukan ini, Hitler justru tidak mengizinkan penggunaan senjata pemusnah massal TABUN untuk menyelematkan negaranya dari agresi militer sekutu yang semakin merangsek masuk ke jantung Jerman.

Perlu diingat bahwa saat itu Sekutu sama sekali tidak mengetahui perihal TABUN dan bagaimana cara mengatasinya, juga bahwa bom nuklir belum ditemukan oleh ilmuwan Amerika saat itu, sehingga Jerman adalah satu-satunya negara yang memiliki senjata pemusnah massal paling efektif.

Jika Hitler mau menggunakan TABUN, maka bukan tidak mungkin perang akan dimenangkan oleh Jerman.

Mengapa Hitler tidak menggunakan tabun?

Sebagaimana kita ketahui bahwa pribadi Hitler adalah pribadi yang sangat kompleks, orang-orang terdekatnya pun tidak mengetahui secara pasti bagaimana karakter asli Adolf Hitler.

Beberapa kalangan menganggap bahwa trauma masa lalu Hitler dalam Perang Dunia I, di mana ia pernah menjadi korban dalam serangan gas beracun (mustard gas) menjadi alasan utama ia untuk tidak menggunakan TABUN.

Namun kita juga harus mengetahui bahwa Adolf Hitler adalah seorang yang menjunjung tinggi fair-play dalam peperangan, bahkan mendekati kekolotan.

Dalam pertempuran Berlin (Battle of Berlin), tank-tank Soviet sengaja memasang bendera Nazi untuk mengelabui pesawat Stuka Jerman, dan Hitler dengan keras melarang pasukannya untuk melanggar peraturan bendera.

Begitu pula ketika kota-kota besar Jerman mulai dilanda badai ribuan pesawat pengebom Inggris dan Amerika, meluluhlantakkan pemu****n penduduk. Hitler enggan melakukan serangan balasan serupa hingga situasi benar-benar parah dan akhirnya ia hanya melancarkan serangan rudal (flying bombs) V-1 ke London.

Mengapa Einstein Melet Waktu Di Foto?




Kira-kira kenapa ya Einstein melet waktu di foto? Ini ternyata foto beneran lho. Mau tahu?

Yah, inilah pertanyaan banyak orang mengenai foto tersebut. Sebagian orang menganggap bahwa agar genius, maka kita harus mengeluarkan lidah dengan rambut yang acak-acakan. Hm…hanya mitos..

Sebenarnya pada saat itu, Albert Einstein dan Aydelotte baru saja pulang dari acara penghargaan Einstein. Meskipun Einstein sudah duduk di kursi mobil, masih saja reporter dan fotografer mengejar dia. Para wartawan berusaha menahan Einstein, dan Einstein berteriak : “Ini cukup. Ini cukup!”. Namun dasar wartawan, tetap saja mengajukan pertanyaan dan para fotografer terus mengambil gambarnya bersama kerabatnya. Ketika wartawan meminta kesediaan Einstein untuk mengabadikan foto ulang tahunnya, akhirnya iapun menjadi letih dan kesal, lalu ia menjulurkan lidahnya, dengan nada mengejek. Pada saat itu, Arthur Sasse sempat mengabadikan foto Einstein tersebut.

Meskipun demikian, Einstein sangat menyukai foto itu. Ia memotong foto tersebut, sehingga hanya tampak dia sendiri (tanpa memunculkan Aydelotte dan istrinya). Einsteinpun memperbanyak foto tersebut dan mengirim ke teman-temannya.

Pria Ini Berhasil Mencegah Perang Dunia Ketiga Tahun 1962

Pada Oktober 1962, dunia diambang kehancuran, karena memanasnya hubungan AS dan Rusia (USSR) berpotensi besar memicu Perang Dunia 3. Namun, seorang pria berhasil menghentikannya.


Sebuah dokumenter yang dipublikasikan pada Selasa (25/9/2012) menyatakan, tindakan seorang pria menyelamatkan bumi dari perang nuklir. Ia adalah Vasili Arkhipov, awak kapal selam Rusia, yang meski jadi pahlawan tapi meninggal dunia dipermalukan dan diasingkan.

Kisahnya dimulai pada 1960-an, di tengah kekhawatiran Perang Dingin, saat hubungan Washington dan Moskow benar-benar rusak. Di Amerika, rakyat mulai mengumpulkan ransum dan membangun bunker antibom di kebun mereka.

Ketegangan meningkat karena terjadi revolusi di Kuba. Rusia pun memiliki sekutu komunis yang bisa membantu menggempur Amerika. Rudal-rudal di Kuba sudah diarahkan ke Amerika, meratakan Washington dan New York dalam waktu 10 menit.

Satu-satunya hal yang menghentikan mereka dari saling serang ketika itu adalah kebijakan yang menyatakan serangan boleh dilakukan jika satu pihak terbukti merusak teritori pihak lainnya.

Satu torpedo saja diluncurkan, maka lainnya akan membalas dengan hal yang sama. Tentunya, hal ini akan memicu serangan-serangan yang amat menghancurkan. Apalagi melibatkan nuklir, umat manusia bisa saja punah ketika itu.


Vasili Arkhipov, awak kapal selam B-59 Russia yang berhasil membatalkan peluncuran rudal berhulu ledak nuklir dan mengagalkan perang nuklir pada tahun 1962

“Semua pihak mengantungi nuklir. Satu saja serangan, perang nuklir terjadi,” ujar Direktur Arsip Keamanan Nasional AS, Thomas Blanton.

Di tengah atmosfer saling curiga dan takut ini, empat kapal selam Rusia diam-diam diberangkatkan dari Rusia. Hanya pejabat penting di kapal selam saja yang tahu mereka membawa torpedo berhulu ledak nuklir.

Kekuatannya besar, setara bom atom Amerika yang dijatuhkan ke Kota Hiroshima dan Nagasaki pada 1945 lalu. Kapal selam ini berangkat menuju Kuba. Mereka dikawal helikopter, jet tempur dan kapal perang.

Amerika pun memburu mereka, bak permainan tikus dan kucing. Tak lama, Amerika menemukan kapal-kapal selam itu.

Kapal selam yang ditumpangi Vasili Arkhipov, B59, ikut terpaksa menyelam, bersembunyi dari pantauan Amerika.

Quote:
Saat itulah kondisi memburuk karena mereka harus bertahan di bawah air selama sepekan, dalam suhu dan kelembaban tinggi, serta air minum yang dibatasi satu gelas per hari.
Di atas permukaan, Amerika memang sengaja menanti kapal-kapal selam ini menyerah.

Tak ada yang tahu, kapal selam itu membawa senjata maut. Amerika terus menunggu awak kapal selam yang kepanasan dan kehausan, menyerah. Tak sabar, Amerika menjatuhkan granat peringatan ke laut, yang oleh Rusia disangka serangan.

Valentin Savitsky, kapten kapal selam B59, yakin perang nuklir sudah dimulai. Ia memerintahkan peluncuran torpedo nuklir untuk menyelamatkan kehormatan Rusia. Dalam kondisi normal, sudah pasti perintah ini segera dijalankan dan kedua negara bakal berperang.

Namun, Savitsky tak memperhitungkan Arkhipov, yang memiliki hak veto penggunaan torpedo nuklir. Arkhipov bersikeras mereka tak boleh menembakkan senjata itu dan harus menyerah kepada Amerika.

Langkah memalukan bagi Rusia, namun menyelamatkan seluruh dunia. Begitu muncul di permukaan, kapal-kapal selam itu hanya disuruh pulang ke Rusia.

Arkhipov yang tak sadar dirinya adalah pahlawan dunia, ternyata dipermalukan di negaranya.

Bertahun-tahun kemudian baru apa yang sebenarnya terjadi di dalam B59 diketahui publik. Sayang, saat itu Arkhipov sudah meninggal dunia. Bagi Olga, jandanya, Arkhipov adalah seorang pahlawan.

“Dari kapal selamnya, ia mencegah pecahnya perang nuklir. Saat itu saya bangga, dan saya akan selalu bangga dengan suami saya,” ujarnya. Kisah Arkhipov akan ditayangkan dalam dokumenter bertajuk: The Man Who Stopped World War III: Revealed.


Vasili Arkhipov

Bisa dibayangkan jika diwaktu itu Soviet benar-benar meluncurkan rudal nuklirnya melalui kapal selam B-59, tanpa menghiraukan Vasili Arkhipov. Pastilah saat itu akan terjadi awal mula perang nuklir atau Perang Dunia-3 antara Soviet dan Amerika Serikat.

Bisa jadi, perang itu membinasakan milyaran manusia secara langsung atau tidak. Iklim akan berubah, udara, atmosfir, air, tanah akan beradiasi juga tumbuh-tumbuhan dan hewan akan mati karena radiasi. Yang jelas, pasti radiasi nuklir tersebut juga akan tetap ada hingga ribuan tahun lamanya, dan manusia bisa saja hidup di dalam permukaan tanah untuk menghindari radiasi tersebut selama ribuan tahun.

Dan bisa jadi manusia akan kembali ke zaman pertengahan bahkan akan menghambat kemajuan segala bidang sosial dan teknologi serta semua aspek di dalamnya. Terimakasih Vasili Arkhipov atas inisiatif dan keteguhan serta pro perdamaian dalam mengambil keputusannya pada saat lalu.


Kapal selam Soviet yang ditumpangi Vasili Arkhipov, B-59 saat muncul ke permukaan dan dihadang oleh helikopter AS yang melayang diatasnya.