Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Jumat, 20 September 2013

Nenek Inggris 75 tahun paling gaul sejagat

Nenek Inggris 75 tahun paling gaul sejagat

Bisa jadi ini nenek paling gaul sejagat. Di usia tujuh dekade lebih dia masih gemar memakai sepatu Doc Martens dan busana biasa dikenakan anak muda.
Surat kabar the Daily Mail melaporkan, Rabu (18/9), Jean Woods, 75 tahun, tinggal di Kota Bath, Inggris. Selain gemar berbusana ala remaja juga mempunyai potongan rambut penuh gaya yakni pendek (bob) dengan poni di atas dahi, biasa disebut potongan Hoxton.
"Semakin tua justru saya semakin menyukai dunia busana," ujar Woods. Dia bebas memakai pakaian apa pun diinginkannya. Terkadang terusan, kemben kulit, dan tak lupa boot kesayangannya merek Doc Martens warna hitam.
Dia tidak peduli pandangan orang lain soal gaya busananya. Dia bahkan menjadi karyawan label busana Gap enam tahun lalu namun kini sudah pensiun. Dia bilang banyak anak muda terkesan dengan penampilannya dan mereka tidak keberatan jika nenek itu bergaya seperti remaja.
Woods menginginkan perempuan seusianya tidak berhenti bersemangat lewat busana yang menyenangkan hati. Bahkan anak Woods, Alec, mendukung gaya ibunya. Bahkan beberapa cucu Woods sudah remaja sering meminta saran berbusana dari sang nenek.
"Dia sangat luar biasa dengan pakaian dipilihnya serta kepribadian merdeka," ujar Alec memberi komentar soal busana ibunya.

Inggris bakal miliki umat muslim lebih banyak dari Kuwait

Inggris bakal miliki umat muslim lebih banyak dari Kuwait

Kristen sebagai agama resmi di Inggris mengalami penurunan drastis dan mendekati angka terendah, demikian diungkapkan peneliti. Sebaliknya, masjid-masjid di Britania menjadi sangat ramai dan kebanyakan anak muda tertarik belajar Islam lebih jauh lagi. Bahkan prediksi mengatakan umat Islam Inggris bisa lebih banyak dari Kuwait.
Surat kabar the Russia Today melaporkan, Rabu (18/9), layanan masjid untuk publik telah menarik empati ribuan orang berbondong-bondong datang ke rumah ibadah umat muslim itu. Sebaliknya, hanya selusin peserta ibadah minggu di gereja, seperti diberitakan langsung jurnalis the Russia Today Polly Boiko.
Wakil kepala Asosiasi Masyarakat Inggris Andrew Copson mengatakan penurunan peserta gereja di Negeri Tiga Singa itu memang sangat signifikan. sekitar 95 persen warga Kristen tidak menghadiri ibadah setiap minggunya. Ibadah ini menjadi minoritas.
"Saya pikir tradisi yang berkaitan dengan Kristen akan hilang. Bukan hanya di Inggris melainkan juga di banyak negara," ujar Copson.
Populasi muslim Inggris meningkat sangat drastis selama 15 tahun terakhir yakni 75 persen. Data terbaru dari Biro Statistik Nasional mengatakan umat Islam sebagian besarnya dianut oleh anak-anak muda berusia di bawah 25 tahun.
Dr Muhammad Abdul Bari salah satu dewan kehormatan Masjid di Ibu Kota London bagian timur, salah satu terbesar mengatakan anak muda banyak tertarik mempelajari Islam lantaran nilai-nilai baik. Banyak juga berpendapat Kristen tidak memberikan rasa aman hingga kaum muda Britania tak mampu bertahan dalam situasi kekerasan di jalan-jalan Inggris.
Kenyataannya, Inggris memiliki angkat cukup tinggi pembunuhan pada 2007 dibanding negara Uni Eropa lain. Negara ini jadi paling keras di benua itu. Sebagai perbandingan, di tahun sama sekitar 2.000 kejahatan terjadi berbanding 100 ribu penduduk. Bandingkan dengan Amerika Serikat hanya 466 kejahatan.
Pada survei terbaru Maret 2013 bahkan terjadi 8,6 juta kejahatan.
Kepastian hukum dalam Islam juga membuat banyak orang menjadi taat. Seperti mengharamkan minuman, pornografi, judi, dan sebagainya. Lembaga Forum Think Tank Pew mengatakan jumlah muslim Inggris akan membengkak dua kali lipat pada dua dekade ke depan dan pada 2030 jumlah umat Islam Britania lebih dari Kuwait.