Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Selasa, 30 November 2010

George Soros: Mengapa Saya Dukung Legalisasi Ganja

Peraturan hukum marijuana di negara kami jelas lebih banyak sisi buruknya daripada baiknya. Kriminalisasi pengguna ganja tidak berhasil menghambat tingginya angka penggunaan zat ilegal yang paling diminati di Amerika ini dan juga negara-negara lain. Penerapan hukum seperti itu malah mengakibatkan pemborosan secara terus-menerus dan konsekuensi yang negatif.

Setiap tahun lembaga penegak hukum menghabiskan uang miliaran dolar milik rakyat hanya untuk melakukan penegakkan hukum yang sebenarnya sia-sia. Kira-kira setiap tahun 750.000 penangkapan terjadi pada mereka yang kedapatan memiliki sejumlah kecil ganja dan jumlah ini merupakan 40% dari seluruh penangkapan untuk kasus narkoba di Amerika.

Regulasi dan pengenaan pajak marijuana dapat menghemat biaya penegakan hukum hingga milyaran dolar yang berasal dari pajak. Regulasi juga bisa menghasilkan pendapatan tahunan negara. Selain itu regulasi akan mengurangi kejahatan, kekerasan dan korupsi yang terkait dengan pasar narkoba. Regulasi dapat mencegah pelanggaran hak asasi manusia dan melindungi kebebasan hak sipil yang terjadi ketika warga masyarakat harus tunduk pada hukum atas penangkapan dirinya. Regulasi akan mengarahkan polisi untuk fokus hanya pada pelanggaran hukum yang serius.

Ketidakadilan rasial yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kebijakan penegakan hukum marijuana tidak dapat dibiarkan. Warga keturunan Afrika-Amerika yang menggunakan ganja jumlahnya tidak lebih banyak di bandingkan ras lain, tetapi kenyataannya mereka lebih sering di tangkap, bahkan bisa sampai sepuluh kali lipat lebih banyak jumlahnya dibandingkan mereka yang bukan kulit hitam. Saya setuju dengan Alice Huffman, presiden NAACP California, ketika dia mengatakan bahwa terjebak dalam sistem peradilan seperti ini sebenarnya jauh lebih berbahaya bagi kaum remaja di banding akibat dari penggunaan marijuana itu sendiri. Memenjarakan jutaan pemuda Amerika atas penggunaan narkotika justru menjadikan hidup mereka tidak berguna bagi orang lain.

Praktek rasisme dalam penerapan hukum marijuana juga membantu menjelaskan asal-usul pelarangan ganja. Ketika California dan negara bagian AS lainnya pertama kali memutuskan untuk mengkriminalisi pengguna ganja antara tahun 1915 dan 1933, hal ini tidak didasari pada prinsip ilmu pengetahuan dan ilmu kesehatan publik tetapi lebih pada prasangka dan diskriminasi terhadap imigran dari Mexico yang konon suka merokok ganja.

Siapa yang paling diuntungkan dari ilegalisasi ganja? Kelompok yang paling banyak menikmati keuntungan dari ilegalisasi ganja adalah organisasi kriminal di Meksiko dan di tempat lain yang memperoleh keuntungan miliaran US dolar setiap tahunnya dari perdagangan gelap ganja. Siapa pihak yang paling dirugikan akibat kehilangan keunggulan kompetitif mereka jika ganja menjadi komoditi legal? Ada beberapa dugaan yang mengatakan bahwa organisasi kriminal seperti itu hanya akan pindah ke bisnis narkoba jenis lain. Akan tetapi  mereka akan cenderung menjadi lebih lemah karena kehilangan keuntungan yang selama ini dengan mudah dapat mereka hasilkan dari penjualan ganja di pasar ilegal.

Hal inilah yang menjadi salah satu alasan dari “Latin American Commission on Drugs and Democracy” yang dipimpin oleh tiga orang mantan presiden; Fernando Henrique Cardoso dari Brazil, César Gaviria dari Colombia dan Ernesto Zedillo dari Meksiko atas rekomendasi mereka untuk mereformasi UU narkotika termasuk mendekriminalisasi pengguna marijuana di Amerika .

Seperti apa yang selama ini di khawatirkan banyak orangtua, saya juga khawatir akan masalah yang akan terjadi pada anak-anak muda akibat penggunaan ganja dan narkoba lain. Solusi terbaik adalah memberikan pendidikan tentang narkoba dengan cara yang jujur dan efektif. Sebuah survei menunjukkan bahwa remaja memiliki akses yang lebih baik daripada kebanyakan orang dewasa untuk memperoleh ganja, bahkan untuk membeli narkoba lain yang lebih berbahaya. Mereka merasa lebih mudah untuk membeli ganja daripada alkohol. Legalisasi ganja justru akan lebih memudahkan bagi orang dewasa untuk membeli ganja, dan membuatnya tidak lagi dapat diakses dengan mudah oleh anak remaja. Saya lebih suka berinvestasi dalam pendidikan efektif daripada penangkapan dan penahanan yang tidak efektif.

California Proposition 19, yang akan melegalisasi penggunaan ganja untuk tujuan rekreasi dan budidaya ganja skala kecil, tidak akan menyelesaikan semua masalah yang berhubungan dengan narkoba. Tapi ini merupakan langkah maju yang dapat mengoreksi kesalahan berdasarkan pengalaman. Sama seperti proses pencabutan larangan minuman beralkohol yang di mulai dari masing-masing negara yang mencabut larangan hukum buatan mereka sendiri. Oleh karena itu sekarang tiap orang dari negara-negara bagian Amerika kini harus mengambil inisiatif berkaitan dengan usaha pembatalan undang-undang larangan ganja, seperti California yang telah memimpin usaha legalisasi ganja untuk keperluan medis pada tahun 1996 dengan menjadi negara pertama yang melegalkan medical marijuana.

Dalam banyak hal tentu saja Prop19 sebenarnya sudah menjadi pemenang tanpa memperdulikan hasil yang terjadi pada saat pemilu. Faktanya adalah jumlah surat suara pendukung legalisasi ganja yang selalu meningkat tiap tahunnya dan terciptanya legitimasi wacana publik seputar kebijakan hukum marijuana yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya.

Ini adalah alasan mengapa saya memutuskan untuk mendukung Prop19 dan mengundang orang lain untuk melakukannya. (cpt)


Read more: http://indoganja.blogspot.com/2010/11/soros-dukung-legalisasi-marijuana.html#ixzz16klsgdQU

Tidak ada komentar: