Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Senin, 06 Desember 2010

Hati-hati Majalah di Ruang Tunggu Dokter Tularkan Kuman Penyakit


Di Inggris, pasien yang berobat di klinik atau praktik dokter diimbau membawa majalah sendiri. Dokter tidak lagi menyediakannya di ruang tunggu, karena diyakini majalah-majalah itu menjadi sarang kuman dan media penularan penyakit.

Bakteri dan kuman lainnya memang rawan menulari pengunjung klinik dan rumah sakit. Pengunjung yang sebagian besar adalah pasien memiliki daya tahan tubuh rendah sehingga mudah terinfeksi kuman dalam jumlah sekecil apapun.

Salah satu media penularan kuman di klinik adalah majalah yang disediakan di ruang tunggu. Karena sering bersentuhan dengan orang-orang yang membacanya, diyakini benda-benda ini menjadi sarang yang nyaman bagi berbagai jenis kuman patogen atau penyebab penyakit.

Karena itulah, dinas kesehatan North Somerset di Inggris mengimbau rumah sakit, klinik dan praktik dokter untuk tidak menyediakan majalah di ruang tunggu. Sebagai gantinya, pasien diimbau untuk membawa majalah sendiri untuk membunuh rasa bosan selagi menunggu giliran diperiksa.

Imbauan ini pertama kali muncul saat terjadi epidemi flu babi yang merebak di kawasan itu beberapa waktu yang lalu. Diharapkan langkah ini bisa mencegah kontaminasi silang dari penderita flu babi ke pasien lain yang kondisi daya tahan tubuhnya sedang menurun.

Namun di beberapa klinik, imbauan ini masih dijadikan standar sampai sekarang karena dinilai ampuh mencegah kontaminasi silang. Manajer sebuah klinik anak di Somerset, Val Denton bahkan mengganti kursi di ruang tunggu dengan bangku yang bisa dilap tiap beberapa jam, meski sedikit mengorbankan kenyamanan pengunjung.

"Kami juga tidak menyediakan mainan anak di sini, sebab jika semua anak memainkannya maka risiko penularan kuman akan tinggi," ungkap Denton seperti dikutip dari Dailymail, Minggu (5/12/2010).

Imbauan untuk membawa majalah sendiri juga mendapat dukungan dari asosiasi pasien di Inggris. Asosiasi ini menilai kalangan dokter wajib melakukan segala upaya untuk mencegah penularan penyakit pada anak-anak, khususnya di klinik dan tempat praktik dokter.

Tidak ada komentar: