Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Kamis, 14 April 2011

Adakah "THE GOD" itu..??

Untuk menulis artikel ini diperlukan keberanian, demikian pula untuk membacanya. Mengapa? Karena teorinya serta pembuktian dari teori-teori itu tidak cocok dengan mosaik arkeologi tradisionil yang telah dengan susah payah disemen dengan tangguhnya. Para sarjana akan menyebutnya omong kosong dan akan memasukkannya ke dalam buku daftar kata-kata yang sebaiknya tak usah disebut di sini. Orang awam akan menyembunyikan dirinya bila mereka dihadapkan kepada kemungkinan untuk menyelidiki masa lampau.

Namun demikian, ada satu hal yang sudah pasti yakni sesuatu yang tidak konsisten, tentang masa lampau kita itu; tentang masa lampau ribuan juta tahun yang telah silam. Masa lampau yang penuh dengan Dewa yang pernah mengunjungi bumi ini dengan mengendarai kapal ruang angkasa. Kemajuan tehnik tak terbilang pesatnya di masa yang telah silam itu. Banyak sekali pengetahuan masa lampau itu yang sekarang baru sebagian saja yang dapat kita temukan kembali.
Mengapa? Karena manusia telah menemukan atau mengetahui batere sumber listrik ribuan tahun yang lalu. Karena kita telah menemukan makhluk aneh berpakaian ruang angkasa yang sempurna dengan kancing-kancing plating.


Ciri dari setiap agama ialah bahwa agama itu menjanjikan bantuan dan keselamatan kepada manusia. Dewa-dewa primitif pun memberikan janji-janji demikian. Mengapa para dewa primitif itu tidak menepati janji-janjinya ? Mengapa mereka telah menggunakan senjata ultra modern terhadap manusia primitif? Mengapa para dewa itu merencanakan pemusnahan manusia primitif ? Mari kita membiasakan diri berpikir bahwa alam khayalan yang telah tumbuh dalam ribuan tahun ini suatu waktu akan ambruk.

Penelitian yang tepat selama beberapa tahun saja telah meruntuhkan bangunan mental kita yang kokoh itu. Ilmu pengetahuan yang tersembunyi dalam perpustakaan masyarakat yang serba rahasia itu sekarang telah banyak yang ditemukan. Abad penjelajahan angkasa luar sudah bukan lagi abad serba rahasia. Kita sekarang telah dapat mendaratkan manusia di bulan. Dengan penjelajahan mengangkasa, kita mencita-citakan untuk mencapai matahari dan bintang-bintang. Dengan itu pula kita menduga atau mengukur kedalaman “Jurang-jurang” masa lampau kita.

Para dewa, para pendeta, raja-raja serta pahlawan-pahlawan bermunculan dari kegelapan. Kita harus menentang supaya mereka membuka tabir rahasia mereka, kalau kita mau mempunyai cara untuk mengungkap masa lampau kita tanpa meninggalkan jurang pemisah. Laboratorium modern harus mengambil alih tugas penelitian arkeologi kita. Para akhli arkeologi harus mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang telah rusak dan hancur dengan membawa alat-alat pengukur yang sangat peka. Para pendeta yang mencari kebenaran harus mulai lagi meragukan kebenaran-kebenaran yang telah ditetapkan pasti benarnya.

Para dewa dari masa silam yang kelam suram itu telah meninggalkan bekas serta jejak yang tak terhitung banyaknya, yang baru sekarang untuk pertama kalinya dapat kita baca dan terjemahkan karena bagi manusia dimasa ribuan tahun yang lalu, persoalan penjelajahan angkasa bukanlah masalah melainkan suatu pernyataan saja.


Zecharia Sitchin, lahir di russia kira-kira tahun 1920an... adalah pengarang teori astronot kuno (Ancient Astronaut Theory) dari asal muasal manusia.

Sekilas memang apa yang diutarakannya mirip dongeng atau karangan orang yg memiliki keterbelakangan/kelainan mental, namun thesis yang dilemparkannya itu didasarkan pada legenda-legenda dan pengetahuan dari bangsa Sumeria kuno. Selain itu ia juga mengambil petikan-petikan dari Kitab Perjanjian Lama, dimana menurutnya kejadian-kejadian itu sebenarnya merupakan ilustrasi dari kontak antara manusia dengan extraterrestrial (ET).

Salah satu hal yg mendorong lahirnya "kegilaan" teori ini salah satunya bila kita melihat kemajuan pengetahuan astronomi bangsa Sumeria yg memang membuat takjub manusia modern, misalnya mereka mengetahui benda-benda langit tanpa bantuan teleskop, terus mereka yakin kalo sabuk asteroid (darimana coba, mereka tau?) itu berasal dari sebuah planet yang hancur, yang disebut Tiamat, yang hancur karena bertubrukan dengan bulan dari Nibiru.

Selain itu bangsa Sumeria juga mengenal banyak sekali keberadaan benda-benda angkasa lainnya yang beberapa diantaranya sampe sekarang belum dapat dibuktikan keberadaannya secara sains modern.

Erich Von Daniken, seorang pengarang terlaris dan pendukung teori kunjungan ET di jaman purbakala, memberitahu kita mengenai Dogon, sebuah suku primitif di Afrika Barat yang sekarang tinggal di Mali. Nampaknya selama ribuan tahun Dogon telah menceritakan mitos penciptaan yang sama yang menyebutkan bahwa mereka berasal dari sebuah planet yang jauh.

Dan dalam Kitab Suci, apakah bahkan para malaikatpun adalah ET? Dikatakan bahwa mereka adalah ‘pembawa pesan’ dari Allah dan datang dari langit. Para pakar UFO mengingatkan kita bahwa Danial menyebut mereka ‘para pengawas’ dan tertulis bahwa mereka diijinkan untuk menikahi dan memakan makanan manusia.

Dan bagaimana mengenai tangga Yakub? Dalam bukunya Pencarian Makhluk Luar Angkasa, Alan Landsburg mengingatkan kita bagaimana Yakub ‘…mulai bermimpi, dan lihat! Ada sebuah tangga yang diletakkan di atas bumi dan puncaknya mencapai ke langit; dan lihat! Ada malaikat-malaikat Tuhan yang naik turun di atasnya.’ Apakah mungkin Yakub melihat ET menggunakan alat transportasi angkasa jaman dahulu ke dan dari bumi?

Dan bagaimana mengenai peramal lainnya dalam Perjanjian Lama, Elia? Pada waktu dikatakan bahwa ia dibawa ke langit dalam sebuah ‘kereta kuda yang berapi-api’, sejumlah orang mengatakan, bahwa ini mungkin adalah sebuah jargon umum kitab suci untuk mengatakan bahwa ia meninggalkan bumi dalam sebuah UFO.

Para peneliti mengatakan bahwa tulisan-tulisan Sansekerta India kuno, juga, memberikan bukti yang berharga bagi teori kunjungan ET ke bumi di jaman dahulu. Banyak tulisan-tulisan Vedic dan Hindu kuno yang menyebutkan mesin-mesin terbang besi yang disebut Vimana. Bahkan dinyatakan bahwa ada sebuah tulisan kuno yang menceritakan secara detil bagaimana membuat pesawat-pesawat yang menakjubkan ini dan pelajaran latihan menerbangkannya! Tetapi Anda menanyakan, lupakanlah pesawat terbang canggih seperti itu, bagaimanakah orang-orang jaman dahulu itu bisa sampai pada teknologi untuk membuat sebuah mesin terbang?

Adakah "MAKHLUK CERDAS" Selain di Bumi?
Apakah masuk akal kalau dikatakan bahwa kita penduduk dunia pada abad ke dua puluh satu ini bukanlah satu-satunya makhluk hidup jenis manusia yang ada di alam semesta ini ? May be yes, may be....

Setelah kita menyelidiki hasil penemuan dan penelitian terakhir, maka pertanyaan seperti itu akan semakin banyak jumlah dan ragamnya. Dulu ada anggapan bahwa kehidupan hanya dapat tumbuh subur dalam keadaan seperti di bumi ini sekarang, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin, airnya berlimpah-limpah; persediaan oksigennya tak terbatas, alamnya senantiasa di remajakan kembali oleh proses-proses organis.

Salah sekali jika orang menduga bahwa ke hidupan tak mungkin tanpa air dan oksigen, sebab di Bumi kita pun terdapat bentuk kehidupan yang tidak memerlukan oksigen, yakni yang di sebut bakteri-bakteri anaerobik. Oksigen dalam jumlah tertentu dapat meracuni bakteri-bakteri semacam ini. Dengan adanya dorongan dari ilmu pengetahuan baru yang dicapai tiap hari, kita harus berusaha supaya alam pikiran kita tetap uptodate. Assumsi bahwa kehidupan hanya dapat ada dan berkembang di atas planet seperti Bumi ini, sudah tak dapat dipertahankan lagi. Mengapa tidak mungkin ada kehidupan yang lebih tinggi tingkatnya, yang tidak memerlukan oksigen?

Bumi yang kecil saja mempunyai keragaman bentuk kehidupan. Apalagi di jagad raya ini. Di malam hari yang cerah dengan mata telanjang, orang akan dapat melihat kira-kira 4.500 bintang. Tetapi dengan menggunakan teleskop dari observatorium terkecil akan tampak hampir 2.000.000 bintang. Anggap saja 1 bintang hanya memiliki 5 planet yang mengorbit. Berarti dari 2 juta bintang yang kelihatan oleh teleskop saja sudah ada 10 juta planet.

Misalnya dari 1000 planet hanya ada 1 yang memenuhi syarat seperti Bumi, berarti sudah ada 10.000 planet yang layak untuk hidup. Apakah dari 10.000 planet tersebut, yang paling maju adalah kehidupan bumi?

Tidak ada komentar: