Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Sabtu, 30 April 2011

Inilah Alasan SBY Tak Bisa Digulingkan Versi Amien Rais



Yogyakarta - Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais mengatakan, revolusi yang terjadi di Mesir tidak akan menular ke Indonesia.

"Revolusi Mesir yang berhasil memaksa Presiden Hosni Mubarak mengundurkan diri dari jabatannya tidak akan mampu mengulang tragedi 1998 di Indonesia," katanya pada kuliah umum Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Yogyakarta, Senin (14/2/2011).

Menurut dia, ada beberapa persamaan faktor yang mengakibatkan berhasilnya penggulingan Hosni Mubarak di Mesir dan Soeharto di Indonesia. Faktor itu saat ini tidak ada di Indonesia.

"Faktor yang menstimulasi adanya pergerakan massa itu itu adalah lamanya kedua tokoh tersebut berkuasa. Keduanya menjabat sebagai presiden lebih dari 30 tahun, sedangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga kini baru memangku jabatan selama tujuh tahun," katanya.

Selain itu, kondisi ekonomi mayoritas penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan juga berdampak sangat besar dalam penggulingan Mubarak dan Soeharto. Massa dapat dikerahkan bukan semata-mata karena tuntutan ideologi, karena masalah perut justru memiliki dampak besar dalam upaya tersebut.

"Meskipun jumlah kemiskinan di Indonesia saat ini cukup besar, pemerintah masih dinilai positif oleh masyarakat dengan sejumlah program pengentasan rakyat miskin atau program lain yang berpihak kepada masyarakat," katanya.


--------------------------------------------------------------------------


SBY: Indonesia Tidak Seperti Mesir!

Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berpendapat bahwa Indonesia tidak akan bisa di-Mesir-kan.

Menurut Presiden, Indonesia sudah melalui masa-masa sulit seperti yang terjadi di Mesir belakangan ini.

"Sebelum Mesir kita dulu, tahun 1998, 1999, 2000. Karena itu tidak mudah (Indonesia bakal bernasib seperti Mesir)," ujar Presiden dalam wawancara eksklusif Rike Amru dari Liputan 6 SCTV di Atambua, Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang ditayangkan Senin (14/2/2011).

Sebagaimana diberitakan, situasi di Mesir sempat bergejolak. Jutaan rakyat Mesir mengingikan Presiden Mesir Hosni Mubarak. Pada Jumat (11/2/2011), Mubarak resmi mengundurkan diri sebagai Presiden.

Warga Mesir yang berunjuk rasa bersorak gembira atas mundurnya Mubarak yang telah memerintah Mesir selama 30 tahun terakhir. Mereka berhasil menumbangkannya setelah melakukan unjuk rasa selama 18 hari.

Tidak sedikit yang berpendapat bahwa Indonesia bakal bernasib seperti Mesir. Presidennya digulingkan oleh rakyat.


--------------------------------------------------------------------------


'Saat Ini Tak Ada Tokoh Penggerak di Indonesia'

Yogyakarta - Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) Amien Rais mengatakan, saat ini tidak adanya tokoh berpengaruh di Indonesia yang mampu menggelorakan revolusi seperti di Mesir.

"Di Mesir, kelompok Ikhwanul Muslimin jelas sekali memiliki pengaruh yang sangat besar, begitu pula di Indonesia pada 1998. Didudukinya gedung DPR oleh mahasiswa terjadi melalui proses besar karena adanya beberapa tokoh penggerak pada saat itu. Saat ini tidak ada," terangnya di Yogyakarta, Senin (14/2/2011).

Selain tak ada tokoh penggerak, saat ini kondisi Indonesia masih relatif lebih baik daripada di Mesir. "Masih ada program yang berpihak kepada rakyat kecil sekarang ini."

Menyoal Mesir, Amien menilai posisi Ikhwanul Muslimin di Mesir akan lebih baik jika tetap menjadi oposisi pemerintah, bukan sebagai penguasa baru pemerintahan.

"Oposisi pemihak rakyat belum tentu mampu sepenuhnya melakukan apa yang diperjuangkan sebelumnya," katanya.

Tidak ada komentar: