Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Selasa, 09 Agustus 2011

Tak Mungkin Skype Bikin Nazaruddin Terlacak



[Image: 1763171.jpg]

Jakarta – Ada dugaan Polri berhasil melacak lokasi Mantan Bendahara Umum (Bendum) Partai Demokrat Nazaruddin saat ia muncul melalui saluran Skype. Namun ahli menyangsikannya.

Pengamat telematika Abimanyu Wachjoewidajat mengatakan, kemungkinan pelacakan lewat layanan Sykpe bisa dibilang tak masuk akal. Hal tersebut bisa diketahui melalui beberapa hal. Pertama, polisi memang memiliki perangkat dan kapabilitas melakukan pelacakan.

“Namun, bukan berarti pelacakan bisa mereka lakukan secara realtime dan dadakan seperti itu,” ujarnya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Senin (8/8). Kedua, terdapat jutaan kombinasi IP address yang lalu lalang di jaringan internet.

Terlebih, komunikasi Skype tak memiliki karakter ataupun port khusus sehingga ‘lalu lintas’ tak berbeda dengan akses internet lainnya. Untuk melacak, polisi harus melakukan screendown (pilah pilih) IP yang mencurigakan dari jumlah IP yang sangat banyak.

“Selain itu, sebelumnya saat Nazaruddin berkomunikasi dengan beberapa stasiun TV, ia belum meninggalkan jejak apapun bahkan saat itu belum dipastikan yang bersangkutan menggunakan Skype,” papar pria yang akrab disapa Abah itu.

Ketiga, jika benar sudah diketahui, kemungkinan besar saat rencana perjanjian komunikasi antar Nazaruddin, terdapat pihak yang terlibat atau mengetahui rencana tersebut dan telah membocorkannya kepada yang berwajib.

Demikian, sangat mungkin IP Nazaruddin terlacak melalui sniffing (pengendusan) ISP yang digunakan Iwan sehingga bisa mengarah pada Nazaruddin. “Inilah satu-satunya cara yang masuk akal secara logika Telematika,” katanya.

Keempat, hal yang sebenarnya terjadi menurut Abah adalah, setelah tayangan skype ini ditayangkan di stasiun Televisi. Kepolisian kemudian melakukan back date tracing (pelacakan mundur) ke ISP yang digunakan lawan bicara Nazaruddin saat itu yakni Iwan Piliang.

“Hal ini memang mudah dicek dan terdapat log-nya”. Berdasarkan log tersebut, akan terlihat dengan IP mana saja Iwan berkomunikasi. Kemudian, proses pilah pilih dilakukan hingga ditemukan IP address yang “diduga” Nazaruddin.

Kemudian polisi melakukan pelacakan IP menggunakan IP Locator. Sayangnya, jika IP Locator digunakan di negara berkembang seperti Indonesia yang alokasi IP-nya sangat bebas dan semua pengalamatan tersentralisasi pada ISP, maka besar kemungkinan lokasi yang keliatan hanya Cyber building karena disana merupakan tempat semua IP address bermuara.

Selanjutnya, berdasar lokasi umum IP Locator tersebut, “Polisi melakukan penyisiran dan dengan cara tersebut polisi tentunya sudah terlambat dan yang bersangkutan sudah bisa pindah ke tempat lain”.

Kelima, diyakini 99% atau 100% telpon dan akses internet Iwan Piliang hingga kini akan selalu dipantau kepolisian karena menjadi konsekuensi yang harus diketahui sejak awal menyepakati komunikasi dengan Nazaruddin.

Keenam, secara kualitas komunikasi Iwan Piliang dengan Nazaruddin yang menggunakan Skype tersebut sangat bagus. Jika benar itu menggunakan Skype, besar kemungkinan Nazaruddin berada pada jaringan sama dengan Iwan, atau lazimnya disebut On Net (pada satu jaringan yang sama).

“Jika analisa tersebut yang digunakan, artinya Nazaruddin berada satu kota dengan Iwan saat dia berkomunikasi,” ungkapnya. Hingga kini, Abah mengaku melakukan beberapa pengujian acak dengan Skype tanpa video.

Hasilnya, jika beda ISP dan masih satu negara, maka kualitas akan langsung drop atau turun. Sedangkan jika Skype dilakukan dengan orang yang menggunakan ISP sama, maka kualitas yang diperoleh hampir mirip dengan konten yang ada pada Nazaruddin.

“Jadi, mungkin saja Iwan ke negara yang sama dengan Nazaruddin kemudian melakukan komunikasi Skype secara On Net disana, atau konten CD berisi rekaman Nazaruddin diberikan kepada Iwan untuk kemudian dilakukan dubbing,” tutupnya.


 

Tidak ada komentar: