Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Rabu, 09 November 2011

Babak Baru Century Gate, Susno VS Boediono , Polri Ragu Rakyat Tambah Bingung!!



susno duadji vs boediono
Ada di antara anggota KSSK saat itu yang sedang mengikuti pemilu wakil presiden, kemudian menang sehingga menunggu persiapan pelantikan wakil presiden, yang tentunya kalau langsung disidik akan terjadi kehebohan, walaupun sebenarnya untuk pembuktian adanya korupsi dalam kasus penyertaan modal dari LPS senilai Rp6,762 triliun ke Bank Century tidak terlalu sulit
Itulah pernyataan mantan Bareskrim Mabes Polri Komjen Susno Duadji dihadapan Rapat Pansus DPR yang membahas skandal Bank Century.
Anggota Panitia Khusus (Pansus) Angket kasus Bank Century, Andi Rahmat, mengungkapkan kesaksian (testimoni) secara tertulis dari mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri Komjen Susno Duadji. Testimoni itu memang disampaikan Susno secara tertutup. Menurut Andi, dalam testimoni itu Susno mengungkapkan bahwa penyidikan kasus bailout sebesar Rp6,7 triliun tidak diprioritaskan karena adanya keterkaitan salah seorang calon wakil presiden.
Menurut Andi, penjelasan Susno tersebut menunjukkan bahwa keterkaitan Boediono sebagai anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) sekaligus calon wakil presiden pendamping Susilo Bambang Yudhoyono dalam pengambilan keputusan bailout atas Bank Century, membuat pihak Polri tidak berani memprioritaskan penyidikan. “Ini sangat mengejutkan karena dikeluarkan mantan Kabareskrim yang saat ini dalam kondisi tertekan. Dia tentu sangat mengetahui konsekuensi pernyataan itu, yang dikeluarkan di bawah sumpah,” ujar Andi, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (26/1).
pansus bank centuryPernyataan tertulis Susno ini terdapat dalam pemaparan yang diserahkan kepada pansus dengan judul “Bhayangkara Sejati Setia dan Loyal”. Pada poin keempat testimoni, Susno menyebutkan salah satu dari tiga kasus tersebut adalah kasus Bank Century yang terdiri atas tiga kasus besar yakni kasus murni perbankan, kasus non perbankan, dan kasus dugaan korupsi pada proses bailout.
Atas kasus dugaan korupsi dalam proses bailout, Susno memberikan catatan bahwa Bareskrim memang tidak memprioritaskan penyidikan kasus penyertaan dana LPS sebesar Rp6,7 triliun. Pertimbangannya, karena ada anggota KSSK saat itu (Boediono) sedang mengikuti pemilu wakil presiden, yang kemudian menang sehingga menunggu persiapan pelantikan wakil presiden. Menurut Susno, jika Polri langsung melakukan penyidikan jelas akan terjadi kehebohan.
Sementara itu anggota pansus asal Fraksi Golkar, Ade Komaruddin, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 26 Januari 2010 mengatakan terkait kesimpulan sementara Bareskrim Polri yang berdasarkan penyelidikan mereka, ditemukan bahwa terdapat perbuatan melawan hukum dalam proses bail-out. “Pengucuran dana tanpa didasari oleh hukum yang kuat,” demikian tertulis dalam testimoni Susno.
Jadi, tegas Ade, dokumen Susno ini sangat kuat sebagai data pegangan pansus dalam menyusun gambaran menyeluruh mengenai proses bail-out terhadap Bank Century. Pansus sendiri saat ini menggelar rapat internal untuk membahas progress report pansus. Rapat yang semula diagendakan digelar secara tertutup, kini dibuka untuk umum karena desakan publik yang kuat.

Kabareskrim Meragukan Testimoni Susno

Kepala Badan Reserse Kriminal Polri, Komisaris Jenderal Ito Sumardi, meragukan isi testimoni pendahulunya, Komisaris Jenderal Susno Duadji. Menurutnya, tak benar polisi menghentikan penyidikan kasus Bank Century.
“Nggak ada itu,” ujar Ito di Markas Besar Kepolisian, Jakarta, Selasa 26 Januari 2010. “Semua sudah kami tuntaskan, baik kasus penipuan, penggelapan. Hanya untuk money laundring-nya terkendala karena ada petunjuk jaksa untuk memeriksa Hesham dan Rafat,” ujar Ito.
Dan Ito pun menyatakan tak tahu mengenai kebenaran pernyataan Susno dalam testimoni yang menyebut peran Boediono dalam kasus Century ini. “Wah nggak tahu, ya. Mending tanya ke pansus aja ya,” kata Ito.
Wah semakin bingung nih melihat perkembangan kerja Pansus Bank Century, mau kemana dan apa yah yang bakal terjadi, semakin susah dimengerti oleh pikiran wong cilik !!
Referensi sumber: JPNN,Media Indonesia dan Vivanews

Tidak ada komentar: