Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Kamis, 03 Mei 2012

Agar Anak Tak Terkena Dampak Buruk Pornografi dari Internet

img
Jakarta - Pornografi paling mudah diakses secara cuma-cuma via internet. Menurut riset dari Childwise, sejak tahun 2010, 53% anak telah diberikan akses internet di kamarnya masing-masing.

Banyak ahli mengatakan bahwa pornografi memiliki efek psikologis serius yang negatif, mulai dari rendahnya kepercayaan diri, anggapan imej tubuh yang keliru, hingga anggapan keliru soal hubungan seks yang benar. Jika hal ini telah tertanam sejak usia muda, hal ini akan terpatri dalam otak yang masih dalam proses tumbuh kembang dan membahayakan bagi psikologinya dewasa kelak.

Jadi, bagaimana melindungi anak dari hal-hal tersebut? Dua pendekatan yang paling sering disosialisasikan adalah memberikan edukasi seks yang benar dan tepat sesuai usia. Kedua, menhindari akses internet secara privasi kepada anak, seperti yang diungkapkan Simon Blake dari bagian konsultasi ilmu seksual untuk remaja di Amerika.

Ada beberapa metode lainnya yang bisa dilakukan untuk melindungi anak dari pornografi secara online, seperti dikutip dari Telegraph.

1. Kontrol Konten Dewasa
Hampir setiap provider internet besar memiliki 'parental control' secara cuma-cuma. Install program tersebut ke komputer yang digunakan dan cari informasi lebih dalam mengenai program yang telah Anda install tadi untuk keamanan ekstra.

2. Lokasi Komputer
Jika hanya ada satu komputer di rumah, tempatkanlah di tempat yang sering dilewati anggota keluarga, seperti dapur. Dengan demikian anak cenderung segan untuk membuka hal-hal yang tidak senonoh.

3. Bicarakan dengan Baik dan To the Point
Mungkin saat Anda melarang banyak hal kepada anak, mereka akan melihat Anda suka mengatur padahal niatnya untuk melindungi. Ungkapkanlah hal tersebut dengan baik, dan berikan ia pengertian lengkap dengan segala konsekuensi yang akan diterimanya.

4. Terlibat dengan Studi Sekolah
Sebisa mungkin Anda mengetahui edukasi yang diberikan sekolah. Tanyakan apa yang sedang dijadikan bahan studi dan cobalah untuk memberikan edukasi tambahan dari persepektif Anda.

5. Smartphone
Jika Anda berencana memberikan smartphone sebagai alat komunikasi kepada anak, cobalah teliti fitur 'parental control' yang ada di gadget tersebut.

6. Diskusi dengan Orangtua Lain
Berbagi cerita dengan orangtua lain seputar anak dan perkembangan mereka juga disarankan. Kita tidak akan pernah tahu metode yang dimiliki orangtua lain yang mungkin berguna untuk mencegah anak mendapat pengaruh negatif.

Tidak ada komentar: