Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Jumat, 10 Juni 2011

Donald Trump:Islam adalah masalah bagi Amerika Serikat




Donald Trump: Hentikan Anggap Baik Muslim, Lihatlah Apa yang Terjadi!

WASHINGTON - Miliarder Amerika Serikat yang kemungkinan akan menantang Barack Obama pada pencalonan presiden 2012mendatang menyatakan Islam adalah masalah bagi Amerika Serikat. Dalam wawancara yang akan ditayangkan pekan ini di CBN, ia menyatakan kesan islam di AS selalu "dimanis-maniskan".

“Bill O’Reilly bertanya pada saya, apakah ada problem menyangkut islam? Dan saya jawab dengan pasti, ya. Saya katakan, saya tak melihat seorang Swedia yang merobohkan menara WTC. Ini sangat penting," ujarnya.

Donald Trump muncul pada 700 Christian Broadcasting Network's Club pekan ini untuk membahas segala sesuatu dari keyakinan agama, sikap anti-aborsi, dan Alquran yang disebutnya sebagai kitab suci dengan "getaran sangat negatif."

Dia menyatakan, banyak yang mengangguk dengan analisanya. "Saat saya bilang Muslim adalah masalah, mereka tidak lantas bilang, 'oh, tidak, mereka baik'. banyak yang bilang Muslim adalah wonderful people, tapi lihatlah apa yang terjadi. Lihatlah apa yang terjadi pada kota ini, pada WTC, dan banyak tempat di negeri ini."

Trump mengaku pernyataannya memang sangat kontroversial, namun itulah yang sesungguhnya terjadi di AS. "Jangan bilang tidak ada masalah dengan Muslim, semuanya indah, lalu melupakan World Trade Center. Anda harus berbicara kebenaran. Sangat politis memang, tapi benar bahwa negara ini berantakan," katanya.

Trump, dikabarkan akan maju menyalonkan diri menjadi presiden AS dalam pemilihan tahun ini. Trump akan meminta dukungan dari Partai Republik, yang pada 2008 lalu calonnya kalah oleh Barack Obama dari Partai Demokrat.

Menurut Associated Press, Trump yang terkenal dengan bisnis perkantoran dan permukimannya ini akan mengadakan sesi jumpa pers terkait pencalonannya. Namun ia menyatakan kepastian pencalonannya akan diambil pada Juni 2011. Salah satu rekan Trump juga dikabarkan terus melobi Partai Republik untuk memuluskan langkah Trump.

Tidak ada komentar: