Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Senin, 18 Juni 2012

BENARKAH MENGURUS PAPUA ITU RUMIT?


Apakah benar mengurus Papua itu RUMIT? Jawab saya : TIDAK. Masalah Papua adalah masalah Kemiskinan vs Kesejahteraan. Papua pulau kaya raya dengan semua yang dimilikinya, sungguh berbanding terbalik dgn kondisi ekonomi, keamanan dan kesejahteraan rakyatnya. Bgmn mungkin Papua yg kaya raya itu, hanya berpenduduk kurang dari 5 juta jiwa bisa jatuh ke lubang hina kemiskinan??
Dari sejak tahun 1990an saya dan teman2 desak Jakarta agar bangun RS, PT, Sekolah2, pelayanan publik dan infrastruktur terbaik di Papua. Tapi apa lacur ? Papua terus diperkosa Jakarta. Elite bermain2 dan tak serius urus Papua. Jakarta selalu berdalih sudah ratusan Triliun dikucurkan utk Papua. Tapi utk siapa? Para elite Papua yg pesta pora dan semakin kaya?
Jakarta merasa sdh “berbuat” utk Papua dgn buang uang ratusan triliun disana tapi uang itu raib entah kemana. Permasalahan dasar Papua adalah ketiadaan infrastruktur. Jalan2 lintas sangat terbatas dan hny tersedia utk para pengusaha tambang/hutan dst. Pemerintah RI berulangkali nyatakan tidak mampu biaya pembangunan infrastruktur di Papua. Medannya sulit, biaya mahal.. Tapi anehnya, ketika datang tawaran dari China yg bersedia bangun infrastruktur gratis di Papua, Jakarta menolak ! Kenapa?
China yang kelebihan devisa (US$ 3.200 milyar) dan ekonominya “panas” karena tumbuh rata2 di atas 10% butuh investasi di luar china. china sudah berhasil mendinginkan ekonomi domestiknya dgn perluas investasi di Afrika. Sukses besar. Saling menguntungkan. RI menolak. Knp?
Apakah karena Papua skrg sdh menjadi “lahan permainan elit militer” seperti dulu yg terjadi pada Timor Timur dan Aceh?. China sangat membutuhkan RI utk imbangi dominasi politik AS di Asia Timur dan Tenggara. RI bisa ambil keuntungan luar biasa, knp menolak?
Ketika AS menempatkan ribuan marinir dan army nya di Darwin bbrp bulan yg lalu, saya sdh pernah twitkan kecurigaan saya dan analisanya. Alasan AS bhw penempatan pasukannya di Darwin utk imbangi ancaman militer China di Laut Selatan/Asia Timur sungguh tidak masuk akal. Seharusnya, ketika AS buat pangkalan militer di Darwin, berjarak 300 Km dari Papua, RI bereaksi dgn dekati China. Knp Jakarta tdk lakukan?
Jika AS ingin imbangi militer China di Asia Timur/Laut Selatan, harusnya pangkalan milter itu berlokasi di Spore, taiwan dst bkn di Darwin
Kebijakan regim suharto yg sengaja miskinkan dan bodohkan rakyat Papua krn khawatir ancaman disintegrasi, yg dilanjutkan SBY = keliru besar. Sebab itu, hanya ada 1 alasan yg logis kenapa AS pilih Darwin sbg pengkalan Militer -> Papua mau dicaplok ! Dgn label demokrasi dst, operasi untuk pemisahan Papua sudah dijalankan secara sistematis dan terencana. papua bergolak -> referendum – papua merdeka – the end NKRI
Jika Papua Merdeka atau pisah dari NKRI, maka masa depan RI adalah persis seperti puisi taufiq ismail : ….Pulau Jawa yg tenggelam…Papua merdeka adalah awal dari Sumater, Kalimantan, Sulawesi, Bali dst..yang juga merdeka. Tinggalah the founding fathers kita menangiss Jika Papua Merdeka, Yakinlah..hny dalam waktu 25 tahun, Papua akan semakmur Swiss atau Singapore. RI hny jd penghalang kesejahteraan Papua??

Tidak ada komentar: