Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Selasa, 12 Juni 2012

Freeport & Perampokan Bukit Emas yang Direstui Pemerintah


Tahukah anda, Amerika KAYA Emas karena Freeport! (dr buku JFK, Indonesia, CIA and Freeport.” oleh Lisa Pease)
Pagi ini sedikit akan saya bahas ttg EMAS di Papua (dari sebuah tulisan”JFK, Indonesia,CIA and Freeport.” oleh Lisa Pease,1996) :
Walau dominasi Freeport atas gunung emas di Papua dimulai 1967, namun kiprahnya di negeri ini sudah dimulai beberapa tahun sebelumnya. Freeport Sulphur (nama perusahaan itu), awalnya nyaris bangkrut berkeping-keping ketika terjadi pergantian kekuasaan di Kuba thn 1959. Saat itu Fidel Castro berhasil menghancurkan rezim diktator Batista.Oleh Castro,seluruh perusahan asing di negeri itu dinasionalisasikan. Freeport Sulphur yang baru saja hendak melakukan pengapalan nikel produksi perdananya dari Kuba terkena imbasnya. Ketegangan terjadi. Berkali-kali CEO Freeport Sulphur upayakan pembunuhan terhadap Castro, namun berkali-kali pula menemui kegagalan.
Agust 1959, Ditengah situasi itu, Forbes Wilson (Direktur Freeport Sulphur) bertemu Direktur East Borneo Company, Jan van Gruisen. Dalam pertemuan itu Gruisen bercerita jika dirinya menemukan sebuah laporan penelitian atas Gunung Ersberg di Papua Barat. Laporan mengejutkan itu ditulis oleh Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Dengan berapi-api,Van Gruisen bercerita kepada pemimpin Freeport tsb
Jean Jaques Dozy juga menulis tentang kekayaan alamnya yang begitu melimpah. Tidak seperti wilayah lainnya diseluruh dunia, maka kandungan biji tembaga yg ada disekujur tubuh Gunung Ersberg itu terhampar di atas permukaan tanah, (tdk tersembunyi dalam tanah)
Mendengar hal itu, Wilson sangat antusias dan segera melakukan perjalanan ke Irian Barat untuk mengecek kebenaran cerita itu. Di dalam benaknya, jika kisah laporan ini benar, maka perusahaannya akan bisa bangkit kembali dan selamat dari kebangkrutan. Selama beberapa bulan, Forbes Wilson melakukan survey dengan seksama atas Gunung Ersberg dan juga wilayah sekitarnya. Wilson menyebut gunung tersebut sebagai harta karun terbesar yang untuk memperolehnya tidak perlu menyelam lagi  karna semua harta karun itu tlah terhampar di permukaan tanah. Dr udara, tanah disekujur gunung tersebut berkilauan ditimpa sinar matahari
Wilson juga mendapatkan temuan yang nyaris membuatnya gila. Karena selain dipenuhi bijih tembaga, gunung tersebut ternyata juga dipenuhi bijih emas dan perak!
Menurut Wilson, seharusnya gunung tersebut diberi nama GOLD MOUNTAIN, bukan Gunung Tembaga!. Sbg seorang pakar pertambangan, Wilson memperkirakan jika Freeport akan untung besar dalam waktu 3 tahun sudah kembali modal!
Setelah menerima laporan dari Wilson, Pimpinan Freeport Sulphur ini pun bergerak dengan cepat. Pada 1 Febr 1960, Freeport Sulphur meneken kerjasama dengan East Borneo Company untuk mengeksplorasi gunung tsb namun lagi-lagi Freeport Sulphur mengalami kenyataan yang hampir sama dengan yang pernah dialaminya di Kuba, yakni masalah POLITIK !
Perubahan eskalasi politik atas tanah Irian Barat tengah mengancam. Hubungan Indonesia dan Belanda tengah memanas!. Disebutkan pada saat itu karena Soekarno mulai menerjunkan pasukannya di Irian Barat.
Tadinya Wilson ingin meminta bantuan kepada Presiden AS John F Kennedy agar mendinginkan Irian Barat. Namun ironisnya, JFK malah sepertinya mendukung Soekarno untuk mendapatkan Irian Barat. Kennedy mengancam Belanda, akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II.  Ketika itu sepertinya Belanda tidak tahu jika Gunung Ersberg sesungguhnya mengandung banyak emas, bukan tembaga. Andai aja Belanda tahu fakta sesungguhnya, maka Marshall Plan yg diterimanya dr AS tdk ada apa2nya dibanding emas yang ada di gunung tsb.
Sejarah kemudian berubah 180 derajat ketika Presiden Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963 dan segalanya berubah!. Presiden Johnson yang menggantikan Kennedy mengambil sikap yang bertolak belakang dengan pendahulunya, Kennedy. Johnson malah mengurangi bantuan ekonomi kepada Indonesia, kecuali kepada militernya, TNI
Salah seorang tokoh di belakang keberhasilan Johnson, adalah Augustus C.Long, salah seorang anggota dewan direksi Freeport. Tokoh yang satu ini memang punya kepentingan besar atas Indonesia.Long jg memimpin Texaco, yg membawahi Caltex.
Soekarno pd 1961 memutuskan kebijakan baru kontrak perminyakan yg mengharuskan 60 persen labanya diserahkan kepada pemerintah Indonesia. Caltex sebagai salah satu dari tiga operator perminyakan di Indonesia jelas sangat terpukul oleh kebijakan Soekarno ini. Augustus C.Long amat marah besar terhadap Soekarno dan amat berkepentingan agar orang ini disingkirkan secepatnya.
Mungkin suatu kebetulan yg ajaib. Augustus C.Long jg aktif di Presbysterian Hospital di NY, pernah dua kali sbg presidennya (1961-1962).
Sudah bukan rahasia umum di AS jika Presbysterian Hospital di NY ini merupakan salah satu simpul pertemuan tokoh2 CIA. Awal November 1965, 1 bln setelah tragedi terbunuhnya sejumlah perwira loyalis Soekarno, yakni pd kasus G 30/S PKI
Forbes Wilson mendapat telpon dr Ketua Dewan Direktur Freeport, Langbourne Williams. Isi telpon ini jelas membuat Wilson sangat kaget!, istelpon itu menanyakan apakah Freeport sudah siap mengekplorasi gunung emas di Irian Barat, padahal Soekarno masih sah Presiden RI, yang  pertanyakan.. lalu darimana Williams yakin gunung emas di Irian Barat akan jatuh ke tangan Freeport?
Sungguh diluar dugaan, Para petinggi Freeport ternyata sudah mempunyai kontak dengan tokoh penting di dalam lingkaran elit Indonesia. ra elit yg dimaksud, mereka adalah Menteri Pertambangan dan Perminyakan Ibnu Soetowo dan Julius Tahija.
Julius Tahija. berperan sebagai penghubung antara Ibnu Soetowo dengan Freeport. Ibnu Soetowo sendiri sangat berpengaruh di dalam TNI Angkatan Darat karena dialah yang menutup seluruh anggaran operasional mereka. Sebab itulah, ketika UU no 1/1967 tt Penanaman Modal Asing (PMA) yang draftnya dirancang di Jenewa-Swiss yang didektekan Rockefeller yang disahkan tahun 1967, maka perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Suharto adalah Freeport!
Untuk membangun konstruksi pertambangan emasnya itu, Freeport menggandeng Bechtel, perusahaan AS yang banyak mempekerjakan pentolan CIA. Direktur CIA John McCone mmiliki saham di Bechtel, sedang mantan Direktur CIA Richards Helms bekerja sbg konsultan internasional di 1978
Tahun 1980, Freeport menggandeng McMoran milik “Jim Bob” Moffet lalu menjadi perusahaan raksasa dunia (laba lebih dari US $ 1,5 miliar)
Demikianlah, keberadaan Freeoport di Indonesia tak lepas dari konstalasi politik elit Soekarno, Soeharto dgn campur tangan CIA!
Oh, ya .ada telegram rahasia yg diterima CIA di .Januari 1965, pukul 21.48, yang menyatakan jika kelompok Jendral Suharto akan mendesak angkatan darat agar mengambil-alih kekuasaan tanpa menunggu Soekarno berhalangan.
Mantan pejabat CIA Ralph Mc Gehee juga pernah bersaksi jika hal itu benar adalah adanya. Dan ini catatan sejarah yg penting dan MENGEJUTKAN : Long diyakini salah satu tokoh yang merancang kudeta terhadap Soekarno, yang dilakukan AS dengan menggerakkan sejumlah perwira Angkatan Darat yang disebutnya sebagai Our Local Army Friend.
Kini, Apa yg menghalangi SBY untuk tidak menasionalisasi Freeport? Sungguh tidak masuk akal!
Tahun 1996, seorang eksekutif Freeport-McMoran, George A.Maley, menulis sebuah buku berjudul “Grasberg” setebal 384 halaman, buku tsb memaparkan bahwa tambang emas di Irian Barat itu memiliki deposit EMAS terbesar di dunia!
Maley menulis, data tahun 1995 menunjukkan jika di areal ini tersimpan cadangan bijih tembaga sebesar 40,3 miliar dollar AS ! dan masih akan terus dan terus menguntungkan Freeport hingga 45 tahun ke depan!
Ironisnya, Maley dengan bangga juga menulis jika BIAYA PRODUKSI tambang emas/tembaga terbesar di dunia tsb yang terMURAH di dunia!!
Istilah Kota Tembagapura di PApua itu itu sebenarnya menyesatkan dan salah. Seharusnya EMASPURA. Karena gunung tersebut memang gunung emas, walau juga mengandung tembaga. Jadi sebenarnya tembaga cuma sebagai galian tambang ikutan!. Freeport sama sekali tidak mau kehilangan emasnya itu dan membangun pipa2 raksasa dan kuat dr Grasberg-Tembagapura sepanjang 100 KM lalu langsung menuju ke Laut Arafuru dimana telah menunggu kapal-kapal besar yang akan mengangkut emas dan tembaga itu ke Amerika!!
Freeport dan BUKIT EMAS! Betul2 sebuah perampokan besar yang direstui oleh pemerintah Indonesia sampai sekarang!!! SEKIAN TWEEPS.
Oh ya, dari hasil survey geologis yg dilakukan Freeport di sblh barat Bukit Grasberg masih ada lagi 1 bukit emas yg kandungan emasnya 10x !

Tidak ada komentar: