Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Rabu, 13 Juni 2012

RENCANA PERTEMUAN DPD DEMOKRAT SE-INDONESIA


  • Eng…ing eeng…saya baru mendapatkan informasi. Info ini belum tentu benar dan harus dikonfirmasi, namun perlu utk diketahui public
    Info ini terkait erat dgn rencana pertemuan pengurus DPD seluruh RI di Cikeas nanti malam utk bahas rencana penggusuran Anas sbg Ketum. Perlu diketahui publik bhw operasi penggusuran anas urbaningrum selaku Ketum PD sdh berulang kali dilakukan tp selalu gagal. Kegagalan operasi ini disebabkan :
    1. SBY tidak secara penuh setuju & restui operasi penggusuran anas
    2. SBY tahu konsekwensi negatifnya
    3. Rekayasa kasus hukum utk jerat anas semakin ketahuan dan diterbaca publik
    4. Posisi anas tetap kuat di DPC2 seluruh Indonesia
    5. pembentukan opini sesat ke publik utk jatuhkan anas tdk efektif
    6. Biaya yg dikeluarkan sdh terlalu besar, total US$ 60 juta
    Biaya operasi penggusuran anas selaku Ketum PD sebesar US$ 60 juta (Rp. 550 milyar itu) diberikan dlm 2 temin. Per termin US$ 30 juta. Biaya US$ 60 juta itu disebut2 diserahkan kpd TB Silalahi sbg komandan operasi.
    US$ 30 juta utk termin II diserahkan di Bangkok via kurir. Penyerahan uang termin II tsb dilakukan pada pada Mei 2012 yg lalu. Namun, sampai saat ini semua operasi penggusuran anas itu gagal.
    Banyak jenderal2 purnawirawan dan tokoh2 sipil yg terlibat dalam operasi khusus (opsus) penggusuran anas ini yg kecewa dan bertanya2. Tim inti opsus ini mulai pertanyakan efektifitas opsus dan pertanggungjawaban dana opsus yg US$ 60 juta (Rp. 550 milyar tsb). Sebagian dari mereka malah menuduh ada penyimpangan dana opsus utk kepentingan pribadi TB Silalahi terutama terkait dgn isu istri muda
    Banyak rumors bhw TBS punya istri muda yg WNI non pribumi dan tinggal di Perth, australia. Dana opsus disebut2 mengalir kesana. Para jenderal purnawirawan anggota tim opsus yg kecewa mulai buka suara dan ada yg bocorkan ttg strategi opsus dlm hancurkan Anas. Diantara info yg bocor adalah mengenai serangan fitnah ke Anas oleh Mayjend. Purn Ignatius Mulyono terkait “sertifikat hambalang”
    Mereka membocorkan bhw fakta sebenarnya Ignatius Mulyono tdk pernah terima perintah dari Anas utk bantu urus sertifikat tanah Hambalang. Fakta sebenarnya adalah Ignatius Mulyono diminta Nazar utk bantu pengurusan sertifikat tanah Hambalang dan menerima uang dari Nazar
    Nazar ancam Mulyono dan paksa dia utk buat berita bohong ke publik utk fitnah anas. Jika Mulyono tdk mau, Nazar akan buka ttg suap itu. Dibawah ancaman Nazar yg akan buka perihal uang suap yg telah diterima Mulyono, akhirnya Mulyono lancarkan berita2 bohong ke publiK. Publik sudah tahu siapa2 saja yg terlibat dalam opsus penggusuran Anas selaku Ketum PD : TB Silalahi, Nurfaizi, Isran Noor, Iwan S dll
    Selain itu tentu saja ada Ignatius Mulyono dan Ruhut Sitompul. Bahkan Soekarwo, Gubernur Jatim juga ikut terlibat dlm opsus ini. Para jenderal purn yg sdh lama kecewa dgn kinerja TBS sang Ketua Opsus. Apalagi mereka semua pernah ditolak diterima SBY di Cikeas. Tim lengkap Opsus Penggusuran Anas ini diajak TBS utk ketemu SBY di Cikeas jam 17.00. Tapi setelah sampai di Cikeas, SBY tdk mau terima
    Setelah lama menunggu & dicuekin di Cikeas, para jendral purn & tim lengkap opsus itu pulang dgn perasaan kecewa. TBS diserang habis. Sebagian besar dari tim ini kemudian melaporkan semua kekecewaan thdp TBS kepada Ibu Ani SBY termasuk dugaan penggelapan dana opsus. TBS sdh mengetahui kekecewaan yg mendalam dari SBY, Bu Ani dan tim opsus ini. Utk tutupi kekecewaan itu, TBS lakukan manuver lagi
    Salah satu manuver/taktik yg dilakukan TBS adalah dgn memanggil satu per satu ketua DPD propinsi ke kantor nya. Iwan sulanjana, Irsan Noor dan terakhir Soekarwo dipanggil khusus oleh TBS ke Bali kemaren lalu setelah SBY buka acara di Ambon dan langsung ke Bali. Sumber2 intelejen saya menyebutkan bhw sebagian besar ketua DPD2 Propinsi sdh kecewa, tak percaya dan mulai tinggalkan TB Silalahi.
    Ketua2 DPD dan DPC2 se Indonesia kini melihat bhw Opsus penggusuran anas itu sdh tak ada gunanya. Hny perlemah dan hancurkan Demokrat Opsus juga dinilai hny perkaya TBS selaku pribadi. Mayoritas elit PD lebih inginkan konsolidasi total internal PD utk perkuat partai. Apalagi saat ini merupakan momentum yg tepat bagi seluruh kader PD utk bersatu padu beresin internal dan hadapi serangan pihak ekstenal. Momentum ini semakin bagus ketika status hukum Anas Urbaningrum semakin jelas dan semakin jauh dari keterlibatan korupsi Hambalang
    Kelanjutan opsus penggusuran Anas dinilai sdh usang dan tak dapat respon dari para kader PD. Malah hny semakin membuat musuh2 PD senang. Sekarang ini mayoritas pengurus dan kader Demokrat menginginkan Opsus tsb dibubarkan dan PD labih fokus konsolidasi intenal partai
    Tahun 2014 semakin dekat. Partai2 lain sdh semakin kuat. Belum lagi partai2 baru yg dapat jadi ancaman serius. PD perlu visi baru. Demikian sekilas info yg saya dapatkan dari teman2 di jaringan intelejen. Silahkan cari sendiri kebenaran terhadap info terbaru ini
    Terima kasih atas perhatian teman2 tuips…semoga bermanfaat…Merdeka !!

Tidak ada komentar: